Liga 1
Nasib PSIS Semarang: Terancam Degradasi, 1 Pemain Out Gara-gara Gaji dan Disorot Panser-Snex
Selain terancam degradasi ke Liga 2, PSIS Semarang juga ditinggal pemainnya karena masalah gaji.
Penulis: Yonatan Krisna Halman Tri Santosa
Editor: Yonatan Krisna
TRIBUNWOW.COM - Nasib kurang beruntung dialami PSIS Semarang jelang kompetisi Liga 1 2024/2025 berakhir.
Selain terancam degradasi ke Liga 2, PSIS Semarang juga ditinggal pemainnya.
Pemain tersebut adalah Evandro Brandao, striker asing PSIS Semarang.
Evandro Brandao adalah pemain yang didatangkan PSIS Semarang di awal musim 2024/2025 guna menggantikan Abdallah Sudi yang cedera.
Eks Rans Nusantara FC tersebut sudah mengemas delapan pertandingan bagi PSIS Semarang pada gelaran Liga 1 2024/2025 dengan koleksi dua gol dan satu assist.
Baca juga: PSIS Semarang Fix Ditinggal 1 per 1 Pemain Asingnya? 1 Out karena Gaji, Sosok Rp 3,91 M Kans Susul
Baca juga: PSIS Semarang Pailit? 5 Bintang Potensi Susul Evandro, 4 Idola Snex-Panser Rawan Kena Bajak 5 Klub
Pada Kamis, 27 Maret 2025, Evandro Brandao memustukan untuk hengkang dari PSIS Semarang karena masalah gaji.
Hal itu diungkap Evandro Brandao via Instagramnya.
Evandro Brandao memutuskan out lebih cepat karena gajinya selama empat bulan tak kunjung dibayar PSIS Semarang.
Tidak lupa, Evandro Brandao mengucapkan terima kasih kepada PSIS Semarang dan para suporternya, Panser Biru dan Snex dalam kalimat perpisahannya.
Berikut pernyataan dari Evandro Brandao tersebut:
PERNYATAAN RESMI
Dengan penuh kesedihan saya menulis untuk mengumumkan pemutusan kontrak saya dengan klub @psisfcofficial. Pertama-tama, saya ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya atas kesempatan untuk mewakili klub kota besar ini dengan para pendukung yang pantas mendapatkan yang lebih baik.
Ini adalah keputusan yang sangat sulit, tetapi keputusan yang tidak dapat dihindari karena keterlambatan pembayaran gaji yang signifikan, yang kini telah melampaui empat bulan. Dalam kehidupan, ini bukan hanya tentang masalah keuangan, tetapi, yang terpenting, tentang rasa hormat dan nilai-nilai. Sayangnya, tidak pernah ada upaya sungguh-sungguh dari klub untuk menemukan solusi atau bahkan memahami kesulitan yang kami para pemain hadapi selama periode ini.
Sebagai ayah dua orang putri, dengan keluarga yang bergantung pada saya, menjadi tak tertahankan untuk terus menanggung kebohongan dan manipulasi.
Baca juga: 2 Profil Ikon PSIS Semarang dari Era yang Berbeda: 1 Kirim Kode In, 1 Malah Cenderung Out
Saya pergi dengan kesedihan karena tidak dapat terus mendukung rekan satu tim dan memenuhi komitmen saya, tetapi saya melakukannya dengan kepala tegak, karena saya selalu bertindak profesional hingga tanggal pengunduran diri saya. Saya sadar bahwa mungkin ada spekulasi, tetapi saya percaya bahwa kebenaran akan menang dan manipulasi akan terungkap. Saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada rekan satu tim, staf pelatih, dan pejabat klub. Terima kasih atas segalanya. Saya menyesal tidak dapat terus berjuang bersama kalian, karena kalian adalah pejuang sejati yang pantas mendapatkan lebih banyak rasa hormat. Kepada para penggemar, saya sangat berterima kasih atas dukungan dan kasih sayang kalian yang tiada henti. Saya sedih karena tidak memiliki kesempatan untuk bermain bersama Jatidiri dan merasakan dukungan kalian sebagaimana yang seharusnya.