Breaking News:

Ramadan 2025

Tanya Ustaz: Apakah Itikaf di Bulan Ramadhan Harus Berdiam 24 Jam di Masjid? Simak Penjelasannya

Simak penjelasan mengenai hukum i'tikaf di masjid saat bulan Puasa Ramadhan 2025, serta ketentuannya.

YouTube/Tribunwow Official
Tanya Ustaz: Apakah Itikaf di Bulan Ramadan Harus Berdiam 24 Jam di Masjid? Simak Penjelasannya serta kegiatan apa saja yang dapat dilakukan saat I'tikaf. Diakses di kanal YouTube Tribunwow Official pada Jumat (7/3/2025). 

10 malam tersebut dianggap sebagai momen penuh keistimewaan, dan memiliki keutamaan besar. 

Karena itu, Rasulullah SAW menjalankan i’tikaf di akhir Ramadhan sebagai bentuk ibadah dan mencari ridha Allah, serta mengharapkan keberkahan malam Lailatul Qadar.

"Sampai Beliau salat Idul Fitri itu juga berangkat dari masjid. Itu Itikaf yang ideal, pada akhir bulan Ramadan."

"Karena dianggap 10 akhir Ramadhan itu adalah hari-hari yang paling agung, yang paling spesial, dan istimewa, sehingga Rasulullah melaksanakan itu," ujarnya.

Bagi umat Muslim yang ingin menjalankan i’tikaf, bentuk paling ideal adalah melakukannya selama 24 jam penuh dalam 10 hari terakhir Ramadan, sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah SAW. 

Namun Jika tidak mampu melaksanakan i’tikaf selama 10 hari penuh, seseorang tetap diperbolehkan untuk mengambil sebagian waktu i’tikaf sesuai dengan kemampuannya.

Baik itu sehari penuh, beberapa jam, atau bahkan hanya sebentar berdiam di masjid dengan niat i’tikaf, semuanya tetap bernilai ibadah dan mendapatkan pahala dari Allah SWT.

Tentu besarnya pahala yang diperoleh bergantung pada durasi dan kesungguhan seseorang dalam menjalankan i’tikaf. 

Baca juga: Tanya Ustaz: Bagaimana jika Makan dan Minum Dilakukan setelah Dengar Imsak? Apa Hukumnya?

"Bagi umatnya, pertama jika bisa lakukan yang  ideal itu 24 jam penuh selama 10 hari di akhir Ramadan," ungkap Wahid Ahmadi.

"Tetapi kalaupun tidak, boleh mengambil beberapa  saja dari waktu Itikaf, apakah sehari, atau bahkan sekadar beberapa saat tinggal di masjid dengan niat Itikaf, itu  sudah mendapatkan pahala Itikaf." 

"Tentu saja besarnya pahala disesuaikan seberapa lama kita beritikaf di situ," tambahnya.

Wahid Ahmadi juga menyampaikan tidak ada aturan khusus mengenai aktivitas apa saja yang harus dilakukan di masjid saat menjalankan i’tikaf. 

Karena rinsip utama dari i’tikaf adalah berdiam diri di dalam masjid dengan niat beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Agar i’tikaf lebih bernilai dan memberikan manfaat maksimal, dianjurkan untuk mengisi waktu dengan berbagai aktivitas ibadah, seperti berzikir, membaca Al-Qur’an, sholat sunnah dan sebagainya.

Ia juga menjelaskan jika selama i’tikaf seseorang berbincang dengan teman, berdiskusi, atau sekadar mengobrol dalam batas wajar, maka hal itu tidak membatalkan i’tikaf.

Halaman
123
Sumber: TribunWow.com
Tags:
Puasa Ramadhan 2025ItikafTanya Ustaz
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved