Breaking News:

Ramadan 2025

Banyaknya Rakaat Sholat Tarawih 8 atau 12? Ini Penjelasan Muhammadiyah soal Jumlah yang Diimani

Berikut ini merupakan penjelasan mengenai jumlah rakaat sholat Tarawih berdasarkan sunah Nabi Muhammad SAW.

TRIBUNNEWS/HERUDIN
Umat Islam melaksanakan Salat Tarawih pertama di Masjid Istiqlal, Jakarta, Sabtu (2/4/2022) malam. Berikut ini merupakan penjelasan mengenai jumlah rakaat sholat Tarawih berdasarkan sunah Nabi Muhammad SAW. 

TRIBUNWOW.COM- Berikut ini merupakan penjelasan mengenai Sholat Tarawih termasuk jumlah rakaat berdasarkan sunnah Nabi Muhammad SAW.

Sholat Tarawih merupakan satu di antara ibadah sunnah yang biasa dilakukan umat muslim pada bulan Puasa Ramadhan

Seiring berjalannya waktu, Tarawih seperti menjadi budaya yang dilakukan turun menurun saat bulan Ramadhan, sehingga timbul pertanyaan mengenai asal-usul Sholat Tarawih.

Tak hanya mempertanyakan soal asal-usul Sholat Tarawih, tetapi sebagian orang juga mempertanyakan berapa jumlah rakaat yang sebaiknya dikerjakan saat melaksanakan Sholat Tarawih.

Dikutip dari muhammadiyah.or.id, ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Syamsul anwar mengungkapkan bahwa pada masa Rasulullah serta era sahabat, umat muslim tidak mengenal istilah Tarawih.

Menurut Syamsul Anwar ibadah Tarawih ini lebih dikenal dengan sebutan qiyam Ramadhan pada masa Rasulullah.

Namun berdasarkan pendapat Imam Nawawi, dalam kitab Syarah Sahih Muslim kedua istilah tersebut memiliki makna yang sama. 

Penjelasan ini menjadi penting dalam merespons pandangan yang menganggap bahwa Sholat Tarawih dan qiyam Ramadhan adalah dua amalan berbeda, terutama dalam hal jumlah rakaat.

Ada yang meyakini bahwa Sholat Tarawih berjumlah 20 rakaat, sedangkan qiyam ramadhan hanya 8 rakaat.

Namun, menurut Syamsul, klaim ini tidak memiliki dasar yang kuat dalam referensi hadis yang sahih.

Hadis yang kerap dijadikan rujukan untuk mendukung Sholat Tarawih 20 rakaat berasal dari riwayat Ibnu Abbas yang diriwayatkan oleh al-Baihaqi dan Ibnu Abi Syaibah.

  حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بن جَعْفَرٍ الرَّازِيُّ، حَدَّثَنَا عَلِيُّ بن الْجَعْدِ، حَدَّثَنَا أَبُو شَيْبَةَ إِبْرَاهِيمُ بن عُثْمَانَ، عَنِ الْحَكَمِ، عَنْ مِقْسَمٍ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي فِي رَمَضَانَ عِشْرِينَ رَكْعَةً وَالْوِتْرَ. (المعجم الكبير للطبراني: 10 / 86)

“Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far ar-Razi, Ali bin al-Ja’di, Abu Syaibah bin Utsman dari al-Hakam dari Miqsam dari IbniAbbas, beliau berkata: “Dahulu Nabi SAW melaksanakan sholat (tarawih) di bulan ramadlan 20 rakaat dan sholat witir”. (HR. Al-Thabarani).

Sayangnya, mayoritas ulama hadis sepakat bahwa riwayat ini berstatus dhaif (lemah), bahkan sebagian menilainya sebagai hadis mungkar.

Tidak mengherankan jika hadis tersebut tidak ditemukan dalam kitab-kitab hadis utama seperti Shahih Bukhari, Shahih Muslim, dan Sunan an-Nasa’i.

Atas dasar itu, Muhammadiyah menetapkan jumlah rakaat Sholat Tarawih tidak lebih dari 11 rakaat.

Baca juga: Jelang Puasa Ramadhan 2025, Simak Bacaan Sholat Tarawih dan Witir, Bahasa Arab, Latin, dan Artinya

Keputusan ini merujuk pada hadis sahih dari Aisyah RA yang diriwayatkan oleh dua imam hadis terkemuka, Bukhari dan Muslim.

Dalam hadis tersebut, ketika Abu Salamah Ibn Abd ar-Rahman bertanya kepada Aisyah tentang salat malam Rasulullah SAW di bulan Ramadan, Aisyah menjawab bahwa Nabi tidak pernah melakukannya lebih dari 11 rakaat.

عَنْ أَبِي سَلَمَةَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَنَّهُ سَأَلَ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا كَيْفَ كَانَتْ صَلَاةُ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي رَمَضَانَ قَالَتْ مَا كَانَ يَزِيدُ فِي رَمَضَانَ وَلَا فِي غَيْرِهِ عَلَى إِحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَةً يُصَلِّي أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ فَلَا تَسْأَلْ عَنْ حُسْنِهِنَّ وَطُولِهِنَّ ثُمَّ يُصَلِّي أَرْبَعًا فَلَا تَسْأَلْ عَنْ حُسْنِهِنَّ وَطُولِهِنَّ ثُمَّ يُصَلِّي ثَلَاثًا

“Dari Abu Salamah bin ‘Abdur Rahman (diriwayatkan) bahwa dia bertanya kepada ‘Aisyah r.a.: Bagaimana tata cara shalat Nabi saw pada bulan Ramadhan? ‘Aisyah r.a. menjawab: Beliau shalat (sunah qiyamul–lail) pada bulan Ramadhan dan bulan-bulan lainnya tidak lebih dari 11 rakaat. Beliau sholat empat rakaat, maka jangan kamu tanya tentang kualitas bagus dan panjangnya, kemudian beliau sholat lagi empat rakaat, maka jangan kamu tanya tentang kualitas bagus dan panjangnya kemudian beliau shalat tiga rakaat.” (HR. al-Bukhari Nomor 3304).

Berdasarkan keterangan ini, Rasulullah SAW menjalankan sholat malamnya dengan pola empat rakaat salam, dilanjutkan empat rakaat salam, dan ditutup dengan witir tiga rakaat.

Inilah yang kemudian menjadi dasar Muhammadiyah dalam menentukan jumlah rakaat Sholat Tarawih yang lebih sesuai dengan tuntunan Nabi Saw.

(Muhammadiyah.or.id/Ilham)(Tribunwow.com/peserta magang dari Universitas Mumammadiyah Karanganyar/Najwa Nandhita Divananda)

Artikel ini telah tayang di Muhammadiyah.or.id dengan judul Berdasarkan sunnah nabi saw Sholat Tarawih itu rakaat ditambah rakaat witir

Tags:
TarawihWitirMuhammadiyahRamadhan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved