Gubernur Jabar Dedi Mulyadi
Ingin Usut soal PDSS di SMAN 7 Cirebon, Dedi Mulyadi Malah Dicurhati Pungli Sekolah Lewat Bank
Setelah mendengarkan beberapa persoalan terkait PPDS, Dedi Mulyadi bertemu dengan orang siswi SMA yang ingin melaporkan berbagai pungutan sekolah
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Siswa di SMAN 7 Kota Cirebon mengadu banyaknya pungutan liar di sekolahnya.
Hal itu terjadi saat Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi berkunjung ke SMAN 7 Kota Cirebon, Jumat 7 Februari 2025.
Dalam kunjungan itu, mulanya Dedi Mulyadi mengusut soal kegagalan input di Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS).
Baca juga: Guru di Jawa Barat akan Dibebaskan dari Beban Administratif, Dedi Mulyadi Tunjuk Jabatan Baru
Kegagalan itu membuat siswa SMAN 7 Cirebon tak bisa daftar seleksi nasional berdasarkan prestasi.
Setelah mendengarkan beberapa persoalan terkait PPDS, Dedi Mulyadi bertemu dengan orang siswi SMA yang ingin melaporkan berbagai pungutan sekolah yang dialami para siswa.
"Kita tuh masih banyak yang pengen dilaporin, Pak, selain kasus PDSS. Sumbangan PIP Rp 1,8 juta dipotong Rp 250.000," ujar siswa tersebut dalam Instagram @dedimulyadi71 yang diposting Sabtu (8/2/2025).
PIP adalah singkatan dari Program Indonesia Pintar.
Program ini merupakan bantuan dari pemerintah berupa uang tunai yang diberikan kepada peserta didik dari keluarga miskin atau rentan miskin agar mereka bisa melanjutkan pendidikan.
Menurut siswa tersebut dari awal pihak sekolah sudah mensosialisasikan dana PIP akan dipotong sekolah untuk dikembalikan ke partai.
Dedi Mulyadi lalu menjelaskan, sumbangan tersebut bukan dari partai tapi bantuan pemerintah yang disalurkan melalui anggota DPR RI untuk daerah pemilihannya (dapil).
Dedi lalu bertanya, bagaimana cara sekolah mengambilnya karena bantuan tersebut masuk ke rekening masing-masing siswa.
Baca juga: Dedi Mulyadi Larang Study Tour hingga Sekolah Jualan Seragam dan LKS, Pengamat: Ya Bikin Aturan
Siswa itu mengatakan saat dirinya ke bank, di sana sudah ada dua petugas TU sekolah.
Petugas tersebut akan meminta buku tabungan, kartu ATM, dan pin.
"Buku tabungan, kartu, dan pin dikasih ke sekolah. Semua seangkatan disamain pin-nya. Kalau ada yang berbeda, dijapri pihak sekolah," tutur siswa tersebut.
Selain itu, siswa dimintai uang gedung sebesar Rp 6,4 juta.

Itu pun hasil nego orangtua siswa dalam rapat dari nilai awal yang diminta Rp 8,4 juta. Selanjutnya, para siswa masih bayar SPP Rp 200.000 dari yang seharusnya gratis.
Ditambah uang LKS di atas Rp 300.000, dan ada sumbangan masjid yang besarannya dipatok sekolah.
"Kelas 10 ada sumbangan masjid. Harusnya kan sumbangan itu seikhlasnya, kami ini dipatok Rp 150.000," tutur siswa tersebut.
Dalam postingan tersebut, Dedi Mulyadi memberikan caption: sengkarutnya sangat masya Allah sekali.
Netizen pun ramai memberikan komentarnya.
Mereka salut pada keberanian dua siswi untuk menceritakan pungutan di sekolahnya.
Untuk itu, netizen pun meminta Dedi Mulyadi memastikan keamanan dari dua siswi itu.
Kemudian, netizen meminta Dedi Mulyadi memberantas semua pungli tersebut.
Bukan hanya di sekolahnya dua siswa, tapi seluruh sekolah di Jabar. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Siswa SMA Lapor ke Dedi Mulyadi: PIP Dipotong Rp 250.000, Sumbangan Masjid Dipatok Rp 150.000."
Sumber: Kompas.com
Dedi Mulyadi soal Tragedi Maut di Pernikahan Anak: Tidak Ada Kesiapan untuk Antisipasi Jumlah Orang |
![]() |
---|
3 Fakta Tragedi Pernikahan Anak Dedi Mulyadi di Garut: 3 Orang Tewas, Kronologi, hingga Kata KDM |
![]() |
---|
Sempat Doakan Jelek, Begini Before dan After Cucu Eks Bupati Bekasi setelah Ketemu Dedi Dulyadi |
![]() |
---|
Reaksi Dedi Mulyadi Dilaporkan ke Bareskrim Imbas Kebijakan Kirim Siswa ke Barak oleh Wali Murid |
![]() |
---|
Imbas Kebijakan Kirim Siswa ke Barak, Dedi Mulyadi Dilaporkan ke Bareskrim, Ini Sosok Pelapornya |
![]() |
---|