Breaking News:

Kunci Jawaban

Simak Kunci Jawaban Sejarah untuk SMA/MA Kelas 12 Bab 2, Asesmen Esai Halaman 103 104

Simak pembahasan kunci jawaban Buku Sejarah untuk SMA/MA Kelas 12 bagian Asesmen Bab 2 halaman 103-104.

buku.kemdikbud.go.id
Sampul Buku Sejarah Kelas 12 SMA/MA Kurikulum Merdeka (kiri). Sampul Bab 2 tentang Demokrasi Liberal hingga Masa Demokrasi Terpimpin (1950-1966) (kanan). Simak pembahasan kunci jawaban Buku Sejarah untuk SMA/MA Kelas 12 bagian Asesmen Bab 2 halaman 103-104. 

Foto tersebut memperlihatkan delapan orang anggota atau aktivis Kowani yang menjadi delegasi Indonesia pada Kongres Perempuan Asia-Afrika 1958 di Colombo.

Pada foto itu, mereka terlihat mengenakan kebaya, kain batik, atau kain tenun tas, sanggul, dan dandanan yang rapi.

Para perempuan ini terlihat percaya diri dengan identitasnya sebagai perempuan Indonesia.

Para perempuan ini juga merupakan sebagian kecil dari perempuan Indonesia yang mengeyam pendidikan dan memiliki jaringan yang baik sehingga berkesempatan untuk mewakili Kowani dan Indonesia dalam konferensi yang penting di Asia dan Afrika.

Para perempuan ini termasuk perempuan yang progresif atau berpikiran maju pada zamannya.

Kowani memainkan peranan penting dalam pergerakan perempuan di masa ini melalui keterlibatannya sebagai salah  satu inisator Kongres Perempuan Asia-Asfrika pertama.

Di tengah segala keterbatasan dan posisi perempuan saat itu yang masih dipandang sebelah mata, para perempuan ini mendiskusikan masalah-masalah penting dan masih relevan di masa kini, di antaranya masalah kesehatan, pendidikan, wanita dan kewarganegaraan, perbudakaan dan perdagangan wanita dan anak, masalah perburuhan, dan kerjasama erat di antara wanita Asia dan Afrika. 

Penting untuk dicermati, dalam situasi Perang Dingin dan perebutan pengaruh di antara Blok Barat dan Blok Timur, posisi perempuan masih dianggap lebih rendah dari laki-laki.

Melalui Kongres Perempuan Asia-Afrika, para perempuan ini menunjukkan bahwa perempuan Asia-Afrika memiliki solidaritas tinggi dan memainkan peran penting dalam mendorong berbagai diskusi terkait dengan berbagai masalah terkait perempuan

2. Pada masa Demokrasi Terpimpin terjadi perpecahan di antara dwitunggal Sukarno-Hatta karena perbedaan pandangan politik. Mengapa Hatta tidak sepakat dengan Sukarno mengenai Demokrasi Terpimpin?

Jawaban:

Hatta adalah tokoh pergerakan nasional Indonesia yang sangat giat memperjuangkan terwujudnya demokrasi rakyat di Indonesia.

Bagi Hatta, kemerdekaan Indonesia berarti berakhirnya “daulat tuan” dan dimulainya “daulat rakyat” yang diwujudkan dalam parlemen yang demokratis. 

Oleh karenanya, Hatta tidak sejalan dengan Demokrasi Terpimpin yang memusatkan kekuasaan di tangan Sukarno.

Demokrasi Terpimpin memberikan kesempatan pada Sukarno untuk menjadi penguasa yang otoriter dan bertentangan dengan ide Hatta mengenai demokrasi.

Baca juga: Kunci Jawaban Buku Fisika Kelas 12 SMA/MA Kurikulum Merdeka Bab 1: Ayo Cek Pemahaman, Halaman 19

Halaman
1234
Sumber: TribunWow.com
Tags:
kunci jawabanSejarahkelas 12Kurikulum Merdeka
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved