Breaking News:

Kunci Jawaban

Kunci Jawaban Pendidikan Agama Katolik Kelas 12 SMA/SMK, Aspek Pengetahuan Bab 4 Halaman 135

Simak kunci jawaban Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Kelas 12 SMA/SMK Kurikulum Merdeka, Aspek Pengetahuan Bab 4 halaman 135.

buku.kemdikbud.go.id
Pada Bab 4 yang membahas tentang Dialog dan Kerja sama Antar Umat Beragama, siswa diharapkan mampu memahami makna dialog dan kerja sama antarumat beragama dan berkepercayaan serta dapat menghayati juga mewujudkan makna dialog dalam hidup sehari-hari di tengah keluarga, Gereja dan masyarakat. 

TRIBUNWOW.COM - Simak kunci jawaban Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Kelas 12 SMA/SMK Kurikulum Merdeka, Aspek Pengetahuan Bab 4 halaman 135.

Soal ini terdapat pada Buku Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Kelas 12 SMA/SMK Kurikulum Merdeka, Bab 4 Dialog dan Kerja sama Antar Umat Beragama.

Pada Bab 4 yang membahas tentang Dialog dan Kerja sama Antar Umat Beragama, siswa diharapkan mampu memahami makna dialog dan kerja sama antarumat beragama dan berkepercayaan serta dapat menghayati juga mewujudkan makna dialog dalam hidup sehari-hari di tengah keluarga, Gereja dan masyarakat.

Baca juga: Kunci Jawaban Pendidikan Kepercayaan Kelas 7 SMP Kurikulum Merdeka, Asesmen Bab 3 Halaman 35-36

Buku Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti ini merupakan karya dari Daniel Boli Kotan dan Fransiskus Emanuel da Santo.

Kunci jawaban ini dapat digunakan orang tua atau wali untuk mengoreksi hasil belajar anak.

Sebelum melihat hasil kunci jawaban, pastikan siswa terlebih dahulu mengerjakan sendiri soal yang disiapkan.

Baca juga: Kunci Jawaban Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Kelas 9 SMP Kurikulum Merdeka Halaman 68

Soal 

1. Jelaskan apa ajaran Yesus tentang membangun persaudaraan menurut Injil Lukas 10:25-37!

2. Jelaskan bagaiman sikap Gereja Katolik terhadap agama-agama lain menurut Nostra Aetate artikel 2!

3. Jelaskan apa makna dialog kehidupan!

4. Jelaskan apa makna dialog karya!

5. Jelaskan apa makna dialog iman!

6. Jelaskan apa yang bisa kita dapatkan dari pengenalan terhadap agama Islam!

7. Jelaskan apa yang bisa kita dapatkan dari pengenalan terhadap agama Hindu dan Buddha!

8. Jelaskan apa yang kita dapatkan dari pengenalan terhadap agama Konghucu!

9. Jelaskan apa yang bisa kita dapatkan dari pengenalan terhadap aliran Kepercayaan dan agama asli!

10. Jelaskan apa yang diajarkan Paus Fransiskus tentang perdamaian (Fratelli Tutti 228-229)!

Jawaban 

1. Sikap Yesus tegas dalam hal membangun persaudaraan sejati tanpa mengenal latar belakang, atau asal usul seseorang. Hal itu tampak dalam perumpamaan tentang orang Samaria yang baik hati. Orang Samaria itu sanggup menjadi sesama bagi orang lain yang menderita, tanpa memandang asal-usul dan latar belakang hidupnya.

2. Sikap Gereja

 “Gereja Katolik tidak menolak apapun yang benar dan suci di dalam agamaagama ini. Dengan sikap hormat yang tulus Gereja merenungkan cara-cara bertindak dan hidup, kaidah-kaidah serta ajaran-ajaran, yang memang dalam banyak hal berbeda dari apa yang diyakini dan diajarkannya sendiri, tetapi tidak jarang memantulkan sinar Kebenaran, yang menerangi semua orang”.

3. Dialog Kehidupan

Kita sering hidup bersama dengan umat beragama lain dalam suatu lingkungan atau daerah. Dalam hidup bersama itu, kita tentu berusaha untuk bertegur sapa, bergaul, dan saling mendukung serta saling membantu satu sama lain. Hal itu dilakukan bukan saja demi tuntutan sopan santun dan etika pergaulan, tetapi juga tuntutan iman kita. Dengan demikian terjadilah dialog kehidupan.

4. Dialog Karya

Dalam hidup bersama dengan umat beragama lain, kita sering diajak dan didorong untuk bekerja sama demi kepentingan bersama atau kepentingan yang lebih luas dan luhur. Kita bekerja sama dalam kegiatan sosial kemasyarakatan, kegiatan sosial karitatif, kegiatan rekreatif, dan sebagainya. Dalam kegiatan-kegiatan seperti itu, kita dapat lebih saling mengenal dan menghargai.

5. Dialog Iman

Dalam hal hidup beriman, kita dapat saling memperkaya, walaupun kita berbeda agama. Ada banyak ajaran iman yang sama, ada banyak visi dan misi agama kita yang sama. Lebih dari itu semua, kita mempunyai perjuangan yang sama dalam menghayati ajaran iman kita. Dalam hal ini, kita dapat saling belajar, saling meneguhkan, dan saling memperkaya. Dari pihak kita, umat Katolik, dapat memberikan kesaksian iman kita tentang bagaimana kita menghayati nilai-nilai Injili seperti: cinta kasih, solidaritas, pengampunan, pemaafan, kebenaran, kejujuran, keadilan, perdamaian, dan sebagainya.

6. Dari agama Islam, kita dapat belajar sikap pasrah, kepercayaan yang teguh pada Allah Yang Maha Esa, ketekunan dalam berdoa secara teratur, dan sikap tegar menolak kemaksiatan. 

7. Dari agama Hindu dan Buddha (juga Aliran Kepercayaan), kita dapat belajar, misalnya, tentang penekanan pada hal-hal batin. Agama Hindu dan Buddha (demikian juga agama-agama orientalis lainnya) sangat menekankan doa batin, meditasi, kontemplasi. Yoga dan berbagai seni bermeditasi lainnya sangat disukai dan dipraktikkan di seluruh dunia.

8. Dari agama Konghucu (juga agama Buddha), kita dapat belajar tentang penekanan dan penghayatan umatnya pada hidup moral dan perilaku. Mereka sangat menekankan praktik hidup yang baik. Agama Konghucu dan agama Buddha adalah agama moral.

9. Dari Aliran Kepercayaan dan agama asli, kita dapat belajar tentang kedekatan mereka pada alam lingkungan hidup. Agama asli percaya akan keharmonisan seluruh kosmis. Ada mata rantai kehidupan yang melingkupi seluruh alam raya, yang tidak boleh dirusakkan.

Maka, umat agama asli selalu membuat upacara sebelum mereka mengolah tanah atau menebang pohon, semacam tindakan minta izin kepada sesama saudara sekehidupan. Dalam gerakan melestarikan ekologi saat ini rupanya kita perlukan menimba inspirasi dari agama asli ini.

10. Paus Fransiskus mengajarkan bahwa “Jalan menuju damai membutuhkan kerja sama. Untuk menciptakan damai saya perlu berdialog dengan lawan bicara: ia partner dialog. Sebab itu posisi dan cara pandangnya perlu dihargai sebagai sikap yang sah, sekurang-kurangnya dari pihak dia. Adanya partner dialog bukan untuk dibungkam dengan gagasanku. Mungkin saja pandangannya salah.

Namun perlu didengarkan agar ada titik terang untuk mengevaluasi. Rekonsiliasi mengandaikan dialog, bukan dominasi satu pihak. Sebuah entitas sosial, entah keluarga, suku, maupun bangsa perlu didasarkan di atas penghargaan pada nilai universal, yaitu kemanusiaan” [Fratelli Tutti 228–229].

*) Disclaimer :

Jawaban di atas hanya digunakan untuk memandu proses belajar anak.

Soal ini berupa pertanyaan terbuka yang artinya ada beberapa jawaban tidak terpaku seperti di atas.

(TribunWow.com/Peserta Magang dari Universitas Sebelas Maret/Marita Nur Isnawati)

Baca Berita Menarik Lainnya di Google News

Sumber: TribunWow.com
Tags:
kunci jawabanPendidikan Agama KatolikSekolah Menengah Atas (SMA)Kurikulum Merdeka
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved