Perang Israel Vs Hamas
Israel Tolak Gencatan Senjata, Netanyahu Serukan Bertempur dengan Kekuatan Penuh
Israel menolak usulan gencatan senjata dan menegaskan akan terus bertempur di Jalur Gaza dan Lebanon hingga mencapai kemenangan total.
Penulis: ElfanNugg
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menolak usulan gencatan senjata dan menegaskan bahwa Israel akan terus bertempur hingga mencapai kemenangan total.
Dikutip dari Al Jazeera.com pada Sabtu (28/9/2024), Netanyahu mengatakan Israel akan terus berjuang di Jalur Gaza hingga mencapai kemenangan total serta melanjutkan serangan terhadap pasukan Hizbullah di wilayah perbatasan.
Israel tak menghiraukan seruan internasional untuk melakukan de-eskalasi melalui gencatan senjata dan negosiasi.
Baca juga: Israel Kirimkan Puluhan Jenazah Tak Dikenal ke Gaza, Kementerian Kesehatan Palestina Menolak
Dalam Sidang Umum PBB ke-79 di New York, Amerika Serikat dan Perancis mengusulkan agar Israel melakukan gencatan senjata selama 21 hari dan mengakhiri perang di Jalur Gaza.
Akan tetapi, Netanyahu dengan tegas menolak usulan tersebut.
Beberapa delegasi dalam Sidang Umum PBB keluar saat Netanyahu mendekati mimbar untuk berbicara.
"Saya tidak bermaksud untuk datang ke sini tahun ini, negara saya sedang berperang utnuk menyelamatkan diri," kata Netanyahu pada hari Jumat (26/9/2024).
"Tetapi, setelah mendengar kebohongan dan fitnah yang ditujukan terhadap negara saya oleh banyak pembicara di mimbar ini, saya memutuskan untuk datang ke sini dan meluruskan keadaan," imbuhnya.
Di depan 193 anggota yang menghadiri Sidang Umum PBB, pihak Israel mengatakan Hamas di Palestina tidak boleh memiliki peran dalam pembangunan kembali wilayah Gaza.
Israel menghendaki Hamas untuk pergi dari Gaza karena jika Hamas tetap berkuasa di wilayah tersebut, dikhawatirkan Hamas akan melakukan serangan balik terhadap Israel.
"Perang ini bisa berakhir sekarang jika Hamas menyerah, meletakkan senjata, dan membebaskan semua sandera," kata Netanyahu.
Netanyahu menambahkan jika Hamas tidak melakukannya, Israel akan terus melawan hingga mencapai kemenangan total.
Diketahui Pasukan Israel telah mengahancurkan sekitar 90 persen roket yang dimiliki Hamas.
Israel juga telah menangkap, bahkan membunuh setengah dari Kelompok Hamas.
Baca juga: Teror Israel ke Lebanon Makin Ganas, Dewan Keamanan PBB Ambil Tindakan
Serangan Terus Berlanjut
Sementara itu, Netanyahu telah memerintahkan Tentara Israel untuk melakukan serangan terhadap Hizbullah dengan 'kekuatan penuh'.
Pada Kamis (26/9/2024), Israel melancarkan serangan udara terhadap Lebanon dan mengakibatkan 92 orang tewas.

Dalam 24 jam terakhir, Israel menyerang 220 target yang berkaitan dengan Pasukan Hizbullah.
Sebelumnya, Israel telah menewaskan Kepala Unit Udara Hizbullah, Muhammad Hossein Sarur di Beirut.
Hizbullah juga menembakkan lebi dari 50 rudal ke Ahihud (Haifa), 80 roket ke kota Safed, dan serangkaian roket ke pemukiman Kiryat Shmona, Pos militer, dan pos komando di Israel utara.
Pertukaran serangan antara Israel dan Hizbullah semakin meningkat dalam beberapa hari terakhir.
Sebagian besar serangan tersebut terjadi di wilayah perbatasan Israel dengan Lebanon.
Baca juga: Israel Rencanakan Invasi Darat ke Lebanon, AS dan Perancis Usulkan Gencatan Senjata
Menurut Menteri Kesehatan Lebanon, Firass Abiad, serangan udara yang dilancarkan Israel sejak hari Senin telah menewaskan sekitar 700 penduduk Lebanon.
Israel mengklaim serangan yang dilancarkan terhadap Lebanon itu bertujuan untuk memulangkan penduduknya yang mengungsi di wilayah utara.
"Israel memiliki hak penuh untuk menyingkirkan ancaman ini dan memulangkan warga negara kami ke rumah mereka dengan selamat. Kami akan terus melemahkan Hizbullah hingga tujuan kami tercapai," tegas Netanyahu.
Konflik yang terjadi antara Israel dan Hizbullah menyebabkan puluhan ribu penduduk mengungsi di kedua sisi perbatasan.
PBB mengatakan lebih dari 90.000 penduduk Lebanon telah mengungsi sejak hari Senin, menambahkan 110.000 jumlah pengungsi sebelumnya.
Di sisi lain, sekitar 70.000 warga Israel telah mengungsi sejak konflik yang terjadi antara Israel dan Hizbullah.
Seruan Internasional Gencatan Senjata
Konflik antara Israel dan Hizbullah yang semakin memanas menimbulkan kekhawatiran bagi negara-negara di dunia.
Dikhawatirkan terjadinya eskalasi antara Israel dan Hizbullah akan membawa kedua belah pihak menuju perang habis-habisan.
Oleh karena itu, Amerika Serikat dan Perancis bersama dengan 10 negara lainnya mendesak untuk segera dilakukan gencatan senjata.
Amerika Serikat dan Perancis mengusulkan agar gencatan senjata dilakukan selama 21 hari guna memberikan ruang untuk negosisasi dan mencari solusi secara diplomatik.
Di antara 10 negara yang menyutuji usulan tersebut terdiri dari, Kanada, Uni Eropa, Australia, Italia, Jerman, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Jepang, dan Qatar.
Baca juga: Israel Lancarkan Serangan Tanpa Henti ke Lebanon, 569 Warga Tewas, Puluhan Ribu Warga Mengungsi
Desakan gencatan senjata ini diusulkan di tengah pertukaran serangan Israel dan Gaza yang semakin meningkat.
Banyak pihak khawatir jika Lebanon akan menjadi 'Gaza Kedua'.
Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Lloyd Austin, mengatakan masih ada ruang untuk penyelesaian secara diploamsi.
"Saya tegaskan Israel dan Lebanon dapat memilih jalan yang berbeda, meskipun terjadi eskalasi yang tajam dalam beberapa hari terakhir, solusi secara diplomatik masih bisa dilaksanakan," kata Austin.
Perdana Menteri Inggris, Sir Keir Starmer, mengusulkan untuk segera dilakukan gencatan senjata guna memberikan ruang bagi penyeleseaian konflik secara diplomatik.
Juru Bicara Pemerintah Qatar, Majed Al-Ansari, mengatakan Qatar telah menerima laporan mengerikan terkait perang di Lebanon yang mirip dengan kekejaman di Gaza.
Melalui Majed, Qatar juga menyerukan tindakan de-eskalasi untuk segera dilakukan.
Awalnya usulan gencatan senjata tersebut disambut dengan harapan oleh Duta Besar Israel untuk PBB, Danny Danon.
Danon mengatakan negaranya terbuka terhadap ide-ide yang diberikan oleh negara lain.
Akan tetapi, Netanyahu mengatakan usulan tersebut tidak dapat dipertimbangkan dan menegaskan bahwa Israel akan terus bertempur hingga tujuannya tercapai.
(Magang TribunWow.com/Suci Nur Aini)
Baca Berita Menarik Lainnya di Google News.
Sumber: TribunWow.com
Hamas akan Nyatakan Kemenangan dalam Perang Gaza Lawan Israel setelah Kesepakatan Gencatan Senjata |
![]() |
---|
Tentara Israel IDF Diklaim Alami Rugi Besar di Jabalia, Disebut Lakukan Serangan Tanpa Arah |
![]() |
---|
Kegagalan Intelijen Israel pada 7 Oktober Buktikan Hamas Sulit Disusupi |
![]() |
---|
Ali Khamenei Sebut Tak Butuh Pasukan Proksi: Pejuang Perlawanan Bertempur atas Keyakinan Sendiri |
![]() |
---|
Ali Khamenei Tegas Teheran Katakan Tidak Butuh Pasukan Proksi seperti Hizbullah-Houthi |
![]() |
---|