Breaking News:

Terkini Internasional

Polisi di Pakistan Tembak Dokter sekaligus Tahanan Kasus Penistaan Agama

Pemerintah Pakistan mengatakan polisi telah merencanakan pembunuhan terhadap seorang dokter karena kasus penistaan agama pada Kamis (26/9/2024).

X/@SharwanKumarBi7
Keluarga Shah Nawaz: Ayah Mohammad Saleh (kiri), Ibu Rehmat Kunbhar (kanan), dan putri Hareem Nawaz (tengah) saat akan memakamkan jasad Shah Nawaz di padang pasir. (24/9/2024) 

TRIBUNWOW.COM - Pemerintah Pakistan mengatakan polisi telah merencanakan pembunuhan terhadap seorang dokter yang sebelumnya ditahan karena kasus penistaan agama pada Kamis (26/9/2024).

Dikutip dari bbc.com, polisi mengklaim Dokter Shah Nawaz tersebut tewas dalam baku tembak antara petugas dengan orang-orang bersenjata.

Ini merupakan pertama kalinya Pemerintah Pakistan menuduh polisi yang merupakan petugas keamanan melakukan pembunuhan kepada warga sipil.

Baca juga: Kesedihan Keluarga Dawood atas Meninggalnya 2 Orang Terkaya di Pakistan dalam Insiden OceanGate

Dokter Shah Nawaz telah menyerahkan diri ke polisi pada minggu lalu.

Dokter tersebut ditahan atas tuduhan penistaan agama dan mendapatkan jaminan kebebasan apabila ia dapat membuktikan dirinya tidak bersalah.

Beberapa hari sebelumnya, sekelompok orang di Koota Umerkot menuduh Nawaz menghina Nabi Muhammad.

Orang-orang itu menuntut agar Nawaz segera ditangkap.

Bahkan, sekelompok orang tersebut juga membakar klinik milik Nawaz.

Berdasarkan pernayataan Menteri Dalam Negeri, Ziaul Hassan, hasil penyelidikan menyimpulkan jika Nawaz tewas tak lama setelah ia menyerahkan diri kepada polisi.

Hassan mengatakan tidak ada baku tembak yang terjadi antara polisi dengan orang-orang bersenjata.

Baca juga: Waspadai Bom Susulan, Pakar Duga Ledakan di Polsek Astana Anyar Lanjutan Teror Pakistan dan Thailand

Sementara itu, Keluarga Nawaz mengajukan tuntutan pembunuhan kepada polisi yang diduga telah membunuh Nawaz.

Pihak keluarga menerima jasad Nawaz beberapa jam setelah ditembak mati.

Namun, sekumpulan orang merebut jasad Nawaz, kemudian membakarnya.

Ayah Nawaz berterima kasih kepada Pemerintah Pakistan karena telah mendukung keluarganya.

Keluarga menuntut agar pelaku diadili berdasarkan syariah (hukum Islam) yang memegang konsep mata diganti dengan mata.

"Mereka yang membunuh anak saya harus diadili secepatnya agar orang lain belajar dari kejadian ini dan tidak melakukan pembunuhan di luar hukum di masa mendatang," kata Ibu Nawaz, Rehmat Kunbar.

Tuduhan terhadap kasus penistaan agama, meskipun hanya sekedar rumor, dapat memicu kerusuhan dan kemarahan orang-orang di Pakistan.

Berdasarkan Undang-Undang Agama di Pakistan, siapa pun yang terbukti bersalah menistakan agama Islam maupun menghina tokoh Islam dapat dijatuhi hukuman mati.

Baca juga: Seperti India, Pakistan Menolak Tunduk pada Tekanan Barat untuk Putuskan Hubungan dengan Rusia

Kasus pembunuhan Nawaz ini merupakan kasus kedua pembunuhan di luar hukum yang dilakukan oleh pihak kepolisian Pakistan pada bulan ini.

Sebelumnya, seorang polisi Mohammad Khurram telah melancarkan tembakan kepada Syed Khan.

Syed Khan ditangkap karena telah menghina seorang Nabi dalam agama Islam.

Namun, keluarga Syed Khan tidak mengajukan tuntutan dan sudah memaafkan Khurram.

(Magang TribunWow.com/Suci Nur Aini)

Baca Berita Menarik Lainnya di Google News.

Tags:
Terkini InternasionalPakistanDokterKasus Penembakan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved