Breaking News:

Terkini Internasional

Badai Boris Hantam Wilayah Eropa, Sebabkan 24 Orang Tewas, Ilmuwan Kaitkan dengan Perubahan Iklim

Banjir bandang yang melanda Eropa pasca dihantam Badai Boris dalam beberapa pekan kini semakin parah seiring dengan perubahan iklim dan cuaca ekstrem.

Penulis: ElfanNugg
Editor: Elfan Fajar Nugroho
Daniel Mihailescu/AFP
Proses evakuasi seorang wanita tua di wilayah Slobozia Conachi, Rumania. (14/9/2024). 

TRIBUNWOW.COM - Perubahan iklim mengakibatkan munculnya Badai Boris dan menyebabkan banjir bandang di Eropa semakin parah.

Mengutip dari bbc.com pada Rabu (25/9/2024), Kelompok Atribusi Cuaca Dunia (WWA) mencatat banjir yang terjadi di Eropa selama empat hari terakhir merupakan yang terparah.

Namun, diperkirakan intensitasnya bisa meningkat dua kali lipat seiring dengan perubahan iklim yang terjadi.

Para ilmuwan WWA membandingkan dampak perubahan iklim dengan wilayah lain yang belum pernah menggunakan bahan bakar fosil selama 200 tahun.

Baca juga: Organisasi Meteorologi Dunia Peringatkan Perubahan Iklim yang Meningkat di Asia, Bencana Mengintai

Para ilmuwan ingin mengitahui sebesar apa dampak perubahan iklim terhadap cuaca ekstrem yang terjadi di Eropa.

Perubahan iklim menyebabkan wilayah Eropa terasa lebih panas dari sebellumnya.

Akibat emisi gas rumah kaca, pemanasan di Eropa meningkat hingga 1,3 derajat celsius.

Selain meningkatkan pemanasan, perubahan iklim juga menyebabkan intensitas curah hujan semakin tinggi.

Jika pemanasan mencapai angka 2 derajat celsius, intensitas curah hujan juga akan meningkat 50 persen lebih sering.

Rekor curah hujan di Eropa ini menunjukkan bahwa iklimnya telah mengalami perubahan drastis.

WWA juga memperkirakan pemanasan global akan terus meningkat hingga mencapai 3 derajat celcius pada akhir abad ini.

Perubahan iklim di Eropa mengakibatkan pergeseran cuaca berskala besar berujung pada intensitas curah hujan yang lebih ekstrem.

Menurut layanan iklim Copernicus, Eropa adalah benua yang paling cepat memanas.

Tercatat dalam lima tahun terakhir, suhu di Eropa 2,3 derajat celsius lebih panas dari sebelumnya.

Baca juga: Para Ahli Memperingatkan Perubahan Iklim Meningkatkan Risiko Panas bagi Pekerja hingga Kematian

Selain itu, terjadinya perubahan iklim dan cuaca ekstrem di Eropa menyebabkan munculnya Badai Boris.

Badai Boris telah menerjang beberap negara di Eropa, seperti Austria, Rumania, Republik Ceko, Italia, dan Polandia.

Penduduk negara-negara tersebut telah dievakuasi ke tempat yang lebih aman setelah Badai Boris menghantam rumah mereka.

Penduduk Italia dievakuasi menggunakan helikopter pasca banjir bandang menghantam negara tersebut. (19/9/2024).
Penduduk Italia dievakuasi menggunakan helikopter pasca banjir bandang menghantam negara tersebut. (19/9/2024). (Federico Scoppa/AFP)

Di Italia, dilaporkan 24 orang tewas dan 1.000 orang dievakuasi dari rumah mereka. 

Sementara itu, di Republik Ceko setidaknya 20.000 rumah mengalami pemadaman listrik.

Pemerintah Republik Ceko juga telah mengeluarkan peringatan banjir tertinggi setelah empat warganya hilang pasca badai menerjang.

Banjir bandang menenggelamkan area pemakaman di Polandia pada Senin (23/9/2024).
Banjir bandang menenggelamkan area pemakaman di Polandia pada Senin (23/9/2024). (Beata Zawrzel/AFP)

Adapun di Polandia, dilaporkan dua orang tewas tenggelam.

Kereta transportasi antara Polandia dan Ceko jug tidak dapat beroperasi akibat banjir ini.

Diketahui di Rumaniajumlah korban tewas hingga kini ada enam orang dan satu orang dinyatakan hilang.

"Bencana banjir akan meningkat secara signifikan di masa mendatang, jika perlindungan banjir tetap sama seperti sekarang ini, kemungkinan dampaknya menjadi tidak tertahankan bagi masyarakat Eropa," ujar Profesor dari IUSS di Pavia (Italia), Francesco Dottori.

(Magang TribunWow.com/Suci Nur Aini)

Baca Berita Menarik Lainnya di Google News.

Tags:
Terkini InternasionalBadai BorisEropaPerubahan Iklim
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved