Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Mengintip Kehebatan Storm Shadow, Rudal yang Bakal Dipakai Ukraina untuk Serang Rusia

Perancis dan Inggris berikan rudal jelajah Storm Shadow kepada Ukraina untuk melawan serangan Rusia.

Penulis: ElfanNugg
Editor: Rekarinta Vintoko
Justin Tallis/AFP
Potret rudal jelajah Storm Shadow yang diberikan Inggris dan Perancis kepada Rusia. (22/7/2024). 

TRIBUNWOW.COM - Prancis dan Inggris telah mengirimkan beberapa rudal jenis Storm Shadow ke Ukraina untuk melawan Rusia.

Dilansir kompas.com pada Jumat (13/9/2024), rudal Storm Shadow adalah rudal jelajah Anglo-Perancis yang memiliki jangkauan maksimal 250 km.

Perancis menyebutnya Scalp.

Storm Shadow memiliki berat 1.300 kg, panjang 5,1 meter, dan lebar sayapnya tiga meter.

Rudal ini menggunakan mesin turbo-jet dan dapat meluncur dengan kecepatan mendekati kecepatan suara.

Baca juga: Dikabarkan Jadi Korban Serangan Rudal Ukraina, Sokolov Masih Muncul di Pertemuan Pasukan Rusia

Rudal Storm Shadow dapat ditembakkan dari pesawat untuk target statis di darat.

Storm Shadow memiliki daya ledak yang tinggi dengan kapasitas hulu ledak seberat 450 kg.

Rudal itu terbang mengikuti bentuk permukaan tanah, sebelum akhirnya turun lalu meledak.

Diketahui telah terjadi invasi besar-besaran oleh Rusia terhadap Ukraina sejak 24 Februari 2022.

Negara-negara Barat memperingatkan Ukraina bahwa rudal tersebut hanya boleh digunakan untuk menyerang sasaran Rusia yang berada di wilayah Ukraina.

Rudal itu tidak boleh ditembakkan langsung ke negara Rusia.

Storm Shadow dianggap mampu menembus bunker dan gudang amunisi, seperti yang digunakan Rusia saat ini.

Rudal jenis ini mampu menembus lapisan beton yang super tebal.

Setelah mengenai sasaran, Storm Shadow akan menggunakan kekuatannya untuk melubangi sasaran itu.

Setelah berhasil menembus perlindungan luar sasaran, hulu ledak rudal akan meledak dan menghancurkan sasaran secara maksimal.

Harga satu unit rudal ini berkisar 1 juta dolar AS (15,4 miliar).

Oleh karena itu, rudal ini biasanya hanya digunakan untuk rencana yang telah disusun matang dan hati-hati.

Baca juga: Ukraina Klaim Serangan Sevastopol yang Didanai Inggris-Prancis mengakibatkan Komandan Rusia Terluka

Biasanya rudal ini digunakan bersama dengan sejumlah drone yang diluncurkan terlebih dahulu.

Drone tersebut berfungsi untuk mengelabuhi pertahanan udara musuh, seperti yang diterapkan Rusia pada Ukraina.

Sistem panduan rudal menggunakan kombinasi inersial, terprom, dan GPS, sehingga dapat dipastikan akurasi perjalanan menuju target sangat tinggi.

Rudal ini juga menggunakan deteksi inframerah untuk memastikan target tepat sasaran, bahkan di malam hari atau cuaca buruk sekalipun.

Storm Shadow terbang pada ketinggian yang cukup rendah (nap-of-the-earth), sehingga dapat menghindari sistem radar.

Desain rudal ini sulit dideteksi oleh musuh, sehingga keberadaannya susah dilacak oleh musuh.

Selain itu juga membuat rudal ini susah dicegat oleh musuh.

Storm Shadow merupakan senjata yang ideal dan fleksibel.

Rudal ini dapat diintegrasikan dalam beberapa platform udara dan berbagai jenis pesawat tempur, seperti Eurofighter Typhoon, Rafale, Tornado, dan lain-lain.

Storm Shadow dikembangkan oleh perusahaan pertahanan terkemuka di Eropa, Matra BAE Dynamics Alenia (MBDA).

MBDA didirikan pada 2001 yang merupakan hasil gabungan dari beberapa perusahaan pertahanan, di antaranya BAE Systems (Inggris), Matra Defense (Perancis), dan Alenia Marconi Systems (Italia).

Kantor pusat MBDA berlokasi di Le Plessis-Robinson, Perancis.

Baca juga: Serang Markas Armada Laut Hitam, Ukraina Klaim Berhasil Bunuh 1 Laksamana Paling Senior Rusia

Seorang Analis Militer, Justin Crump, mengatakan Storm Sadow menjadi senjata efektif bagi Ukraina.

Tidak heran jika Kyiv (ibu kota Ukraina) mengajukan permintaan agar senjata tersebut dapat digunakan di wilayah Rusia.

Rusia telah melancarkan serangan rudal dan bom melalui pesawat terbang yang menargetkan kota-kota di garis depan Ukraina.

Serangan dari Rusia tersebut telah menghancurkan posisi militer, blok apartemen, dan rumah sakit di Ukraina.

Oleh karena itu, Kyiv melobi agar diizinkan menggunakan rudal tersebut untuk memukul mundur serangan udara dari Rusia.

Akan tetapi, negara-negara Barat menolak permintaan Kyiv tersebut.

Di sisi lain, Kyiv ingin menggunakan rudal yang memiliki sistem serupa dengan Storm Shadow, bernama American Atacms.

American Atacms ini memiliki jangkauan yang lebih jauh, yaitu 300 km.

Saat ini ada indikasi kuat yang menandakan Inggris dan Amerika Serikat akan mencabut pembatasan penggunaan rudal jarak jauh.

Jika pembatasan itu dicabut, memungkinkan bagi Ukraina untuk menyerang Rusia menggunakan Storm Shadow.

Baca juga: Ukraina Minta Bantuan untuk Kembalikan Anak-anak yang Diambil Paksa Rusia, Zelensky: Genosida

Negara-negara Barat membatasi Ukraina menggunakan Storm Shadow ke wilayah Rusia karena dikhawatirkan terjadi eskalasi konflik antar kedua negara.

Gedung Putih khawatir kelompok garis keras Kremlin akan menuntut pembalasan serupa terhadap titik-titik serangan rudal Barat ke Ukraina.

Apabila itu terjadi, dapat diterapkan Pasal 5 NATO, di mana aliansi pertahanan itu akan berperang melawan Rusia.

Geduh Putih berusaha memberikan dukungan sebanyak mungkin kepada Kyiv, tanpa harus terlibat konflik langsung dengan Moskwa. 

Jika terjadi konflik langsung, perkiraan besar perang nuklir akan terjadi dan akan menjadi bencana bagi negara-negara di dunia.

(Magang TribunWow.com/Suci Nur Aini)

Baca Berita Menarik Lainnya di Google News.

Tags:
UkrainaRusiaStorm ShadowPrancisInggris
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved