Breaking News:

Perang Israel Vs Hamas

Konflik Hizbullah-Israel Makin Meningkat, Perang Besar Tak Dapat Dihindari

Konflik antara Israel dan Hizbulllah semakin meningkat memicu terjadinya eskalasi perang secara besar-besaran.

Penulis: ElfanNugg
Editor: Elfan Fajar Nugroho
X/@uniqueofm3
Kondisi salah satu rumah di Haifa setelah dihantam roket Hizbullah. (22/9/2024). 

Amerika Serikat dan Iran menyadari konflik antara Israel dengan Hizbullah semakin meningkat memicu terjadinya eskalasi.

Keduanya juga menyadari risiko apa saja yang mungkin ditimbulkan oleh eskalasi tersebut.

Korps Garda Revolusi Islam Iran, Hossein Salami, menjanjikan respons yang akan menghancurkan poros perlawanan, setelah insiden ledakan pager di Lebanon.

Pada April 2024, Israel telah memprovokasi Iran dengan melancarkan serangan udara terhadap Konsulat Iran di Damaskus, Suriah.

Namun, respons Iran masih terlihat netral.

Sementara itu, Diplomat AS menjadi perantara perundingan tidak langsung antara Israel dengan Hamas.

Hal tersebut dilakukan agar keduanya mencapai kesepakatan tanpa adanya gencatan senjata.

Meskipun AS menyatakan dukungannya terhadap Israel, pihaknya sadar terhadap bencana yang akan timbul apabila terjadi eskalasi.

Baku tembak roket antara Hizbullah dan Israel menyebabkan wilayah utara Israel menjadi tidak aman.

Penampakan roket yang digunakan Israel untuk menyerang kelompok Hizbullah di Lebanon. (22/9/2024).
Penampakan roket yang digunakan Israel untuk menyerang kelompok Hizbullah di Lebanon. (22/9/2024). (X/@38divan)

Nasib 60.000 penduduk Israel Utara semakin mengkhawatirkan sejak dievakuasi pada 7 Oktober.

Seiring berlangsungnya ketegangan selama puluhan tahun, perang Hizbullah dengan Israel dianggap sesuatu yang tidak dapat dihindari.

Banyak juga yang menuduh meningkatnya ketegangan ini dimanfaatkan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu demi kepentingan politiknya.

Kekhawatiran tersebut juga disampaikan oleh Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, pada bulan Juni.

Banyak yang menuduh Netanyahu menggagalkan potensi perjanjian gencatan senjata, saat Hamas menyandera penduduk Israel pada 7 Oktober.

"Tidak ada strategi, tidak ada visi, tidak ada apapun. Merak hanya menjalani hari demi hari dan berasumsi perang akan terjadi," kata Analis Politik dari Tel Aviv, Ori Goldberg, minggu lalu.

(Magang TribunWow.com/Suci Nur Aini)

Baca Berita Menarik Lainnya di Google News.

Tags:
Konflik Iran Vs IsraelPerang Israel Vs HamasHizbullahIsrael
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved