Breaking News:

Terkini Internasional

Angka Perceraian di China Melonjak dan Angka Pernikahan Turun, Munculkan Ide Bisnis Baru

Angka perceraian di Cina meningkat drastis, sebagian masyarakat menganggapnya sebagai peluang bisnis.

Penulis: ElfanNugg
Editor: Elfan Fajar Nugroho
Dok. Tan Mengmeng/CNN
Sebuah foto yang menunjukkan kenangan surat pernikahan milik pasangan Cina yang telah dirobek. (20/9/2024). 

TRIBUNWOW.COM - Angka perceraian di China semakin melonjak tiap tahunnya, sebagian masyarakat menganggapnya sebagai peluang bisnis.

Dikutip dari cnn.com, angka pernikahan di China semakin menurun setiap tahun, berbanding terbalik dengan angka perceraiannya.

Berdasarkan data Biro Statistik China, angka pernikahan turun sekitar 13 juta pada tahun 2013.

Lalu, pada tahun 2022 turun lagi menjadi di bawah 7 juta.

Ini merupakan angka terendah yang tercatat sejak tahun 1985.

Baca juga: 3 Fakta Viral Pria di Lampung Gelar Pesta Perceraian, Kini Dilaporkan sang Istri ke Polisi

Angka tersebut mengalami kenaikan hingga 8 juta pada tahun 2023.

Masyarakat lokal menganggap hal tersebut sebagai "tren".

Pemerintah China khawatir "tren" tersebut semakin berkepanjangan, mengakibatkan penurunan angka pernikahan.

Di sisi lain, angka perceraian melambung tinggi hingga menyentuh 4,7 juta pada tahun 2019.

Naik empat kali lipat lebih tinggi daripada dua dekade lalu.

Pada 2021, Pemerintah China memberlakukan peraturan baru yang mewajibkan pasangan menjalani "masa tenang" selama 30 hari sebelum berpisah.

Hal tersebut dilakukan dalam upaya mencegah angka perceraian semakin meningkat.

Namun, itu hanya berlaku sementara.

Pada tahun 2023 tercatat jumlah perceraian melonjak hingga 25 persen.

Melonjaknya angka perceraian di China mneyebabkan krisis demografi di negara tersebut.

Halaman
123
Tags:
Terkini InternasionalChinaPerceraian
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved