Breaking News:

Perang Israel VS Hamas

Perundingan di Kairo Jadi Proses Negosiasi Lanjutan Gencatan Senjata Antara Israel dan Hamas

Perundingan gencatan senjata Israel dan Hamas kembali dilakukan di Kairo, Mesir oleh para mediator pada Kamis (22/8/2024).

Penulis: ElfanNugg
Editor: Lailatun Niqmah
AFP
Potret kondisi Kamp Al-Mawasi, tempat para pengungsi di dekat Kota Khan Younis, Gaza pada 13 Juli 2024 silam. Terkini, perundingan gencatan senjata Israel dan Hamas kembali dilakukan di Kairo, Mesir oleh para mediator pada Kamis (22/8/2024). 

TRIBUNWOW.COM - Perundingan gencatan senjata Israel dan Hamas kembali dilakukan di Kairo, Mesir oleh para mediator pada Kamis (22/8/2024).

Pada pertemuan kali ini, Amerika Serikat diwakilkan oleh penaseihat utama Presiden Joe Biden untuk Timur Tengah, yakni Brett McGurk.

Partisipan yang menghadiri pertemuan itu ialah delegasi dari Amerika Serikat, Mesir, dan Israel.

Beberapa isu teknis menjadi topik pembahasan adanya pertemuan tersebut, mulai dari keamanan perbatasan antara Gaza dan Mesir, penyeberangan Rafah hingga yang paling menjadi prioritas ialah tentang penarikan pasukan pertahanan Israel dari Gaza dan koridor Philadelphia.

Amerika Serikat menampilkan usulan miliknya yang disebut sebagai "proposal penghubung akhir" untuk Israel dan Hamas.

Baca juga: Menilik Rencana AS di Balik Gencatan Senjata untuk Israel dan Hamas di Gaza, Ada 3 Fase

Negeri Paman Sam itu mengklaim bahwa isi dari proposal tersebut bersifat konsisten dan tidak berubah-ubah.

Hal tersebut lantas memancing penolakan dari kelompok Palestina, Hamas.

Hamas menolak usulan tersebut dengan dasar alasan bahwa terdapat beberapa syarat baru yang tertera, satu di antaranya ialah bahwa Israel menolak untuk menarik anggota militer secara penuh di jalur Gaza.

Hamas menyerukan adanya penarikan seluruh pasukan dari Israel yang dimulai dari koridor Philadelphia.

Koridor Philadelphia merupakan wilayah yang memisahkan antara jalur Gaza dengan Mesir.

Baca juga: Komandan Palestina Tewas akibat Aksi Saling Tembak Israel dan Hizbullah di Lebanon Selatan

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menolak syarat tersebut dan tidak akan menarik kembali pasukannya, sebab dirasa perlu untuk tetap menempatkan para prajuritnya di Gaza.

Hamas menganggap bahwa penolakan Benjamin Netanyahu merupakan penyimpangan dari usulan gencatan senjata yang sebelumnya telah didudukung Joe Biden pada bulan Mei 2024 silam.

Kelompok Hamas terus menomorsatukan komitmen terhadap hal yang telah disepakati sebelumnya tentang gencatan sejata pada pertemuan terbuka yang disetujui oleh resolusi Dewan Keamanan PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) pada Juni 2024 silam.

Dilansir Theguardian.com, duta besar Amerika Serikat untuk PBB, Linda Thomas-Greenfiled mengungkapkan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa kesepakatan gencatan senjata sudah di depan mata, hingga Joe Biden mendesak Benjamin Netanyahu untuk menyetujui kesepakatan.

Para mediator, yakni AS, Qatar, dan Mesir masih terus berupaya melakukan berbagai perundingan demi mencapai kesepakatan pertukaran tahanan dan gencatan senjata antara Israel dan Hamas.

Gencatan senjata di Gaza diharapkan dapat menurunkan tensi ketegangan yang terjadi di Timur Tengah akhir-akhir ini.

Serta diharapkan pula dapat mencegah Iran dan Hizbullah untuk tidak melakukan tindakan balasan.

Baca juga: Kilas Peristiwa: Daftar Pimpinan Hamas yang Tewas Dirudal Israel, Sheikh Ahmed Yassin hingga Haniyeh

Jumlah korban terus bertambah akibat serangan yang dilakukan oleh pasukan Israel secara bertubi-tubi.

Zona kemanusiaan di Gaza kini terhitung hanya tersisa 11 persen dari total wilayah.

Terlebih, pada Kamis (22/8/2024), terdapat 27 kelompok kemanusiaan yang memerintahkan untuk dilakukan evakuasi terbaru dengan melakukan pengungsian terhadap ribuan warga sipil di Gaza.

Luas wilayah yang semakin sempit, menjadikan sesak berlebih dan tidak bisa untuk menampung pada pendatang baru.

Lebih dari 170.000 orang mengungsi akibat serangan yang dilakukan Israel.

Sedikitnya 47 orang telah tewas di Gaza ketika militer Israel melakukan sebuah operasi di Deir el-Balah di Gaza tengah dan di Kota Khan Younis, Gaza selatan.

Hingga kini, terhitung 40.265 orang tewas dan 93.144 orang terluka akibat perang Israel di Gaza.

Sementara di Israel, setidaknya 1.139 orang tewas dan lebih dari 200 orang ditawan akibat serangan oleh Hamas sejak 7 Oktober 2023 silam.

(Magang TribunWow.com/Afidati Lelani)

Baca Berita Menarik Lainnya di Google News.

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Perang Israel Vs HamasHamasPalestinaIsraelKairoMesir
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved