Berita Viral
Viral Penjual Tongseng Getok Harga Mahal Buat Wisatawan Luar Kota, Ini Reaksi Bupati Semarang
Curhatan seorang wisatawan luar kota ketika mendatangi sebuah warung tenda yang menjual sate di area Kabupaten Semarang, Jawa Tengah akhirnya viral.
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Viral video seorang wisatawan yang mendapat pengalaman tak mengenakkan saat membeli makan di sebuah warung tenda penjual sate di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Video itu viral seusai diunggah oleh sejumlah akun media sosial, satu di antaranya diunggah oleh akun TikTok @aries.girl.
Dalam video yang viral, pengunggah membagikan pengalamannya saat makan di sebuah warung tenda yang berjualan makanan olahan kambing.
Baca juga: Fakta Viral Pria Telanjang saat Ambil Paket di Bandung, Ternyata Bukan Aksi yang Pertama Kali
Warung tenda sederhana itu ternyata menggetok biaya yang sangat fantastis bagi wisatawan khususnya luar kota.
Pengunggah video lantas menunjukkan daftar harga pembelian 3 porsi sate dipatok Rp180 ribu, 4 porsi tengkleng Rp240 ribu, beserta nasi dan minuman-minumannya dengan total Rp476 ribu.
Sedangkan sebelum diberi nota, pengunggah mengatakan bahwa dirinya dimintai Rp535 ribu.
Dia juga menanyakan kepada pembeli lain yang diketahui membeli satu porsi tengkleng seharga Rp45 ribu.
Setelah membandingkan, pengunggah berpendapat bahwa dia bersama keluarganya diberi harga lebih mahal karena berpelat luar kota.
Lantas bagaimana fakta selengkapnya?
1. Cerita Pengunggah Video
Wisatawan luar kota itu curiga harga yang digetok untuknya dan rombongannya itu karena mereka berasal dari luar kota.
Kecurigaan itu semakin bertambah saat tukang kasir mengobrol dengan tukang masak.
Ketika hendak membayar dan komplain dengan harga yang digetok, wisatawan tersebut hanya mendapatkan kembalian sebanyak Rp 50 ribu.
Wisatawan tersebut lantas menjelaskan pengalamannya makan di area Kabupaten Semarang itu.
Pada Kamis (25/7/2024) malam, pemilik akun bercerita bahwa dirinya beserta kerabatnya dari Yogyakarta yang dalam perjalanan mampir ke Alun-alun Lama Ungaran Kabupaten Semarang.

Baca juga: Kebakaran SPBU Colomadu Karanganyar, Saksi di Lokasi Sebut Ban Meletus hingga Mobil Ludes Terbakar
Saat membayar, pemilik akun merasa kaget karena tanpa perincian harga per porsi, diminta membayar Rp 536.000.
"Rombongan tiga mobil dengan plat luar kota, orang dewasanya 11 orang anak kecilnya tiga. Tapi yang makan cuma enam orang, sisanya jalan-jalan keliling alun-alun sama jajan sosis bakar sama cappucino cincau," ujarnya, Senin (29/7/2024) dilansir Kompas.com.
Setelah sampai di Alun-alun Lama Ungaran, rombongan sempat memilih tempat makan, dan berkeliling.
Kemudian pilihan jatuh di warung tenda 'Gotong Royong' dengan pertimbangan dekat dengan tempat parkir mobil.
Mereka kemudian memesan tujuh porsi makanan yang terdiri dari sate tiga porsi, tongseng empat porsi, dan nasi enam porsi.
Selain itu juga tiga minum, satu jeruk dan dua teh.
Saat membayar, pemilik akun @aries.girl merasa kaget karena tanpa perincian harga per porsi, diminta membayar Rp 536.000.
"Dengan harga segitu, saya merasa ada yang janggal," ungkapnya.
"Karena itu, saya lalu meminta perincian harga dan nota. Ada bapak baju hitam yang kebingungan, lalu berbisik menanyakan harga dengan rekannya yang memasak," paparnya.
Saat dirinya komplain pedagang tersebut dengan santai mengembalikan uang Rp 50.000 dari pembayaran Rp 536.000.
"Saya juga menunggui konsumen lain yang makan, ternyata untuk satu porsi sate lengkap dengan nasi dan es teh, harganya Rp 45.000, sedang saya sate Rp 60.000," terangnya.
"Apa karena saya pakai mobil plat luar kota, lalu harga makanan bisa dinaikkan seenaknya. Sebetulnya saya berharap itikad baik dan klarifikasi dari pedagang tersebut, tapi ternyata mereka hanya diam, seakan mengiyakan perbuatan mereka sendiri," paparnya.
Dia berharap Pemerintah Kabupaten Semarang untuk menindaklanjuti pengalamannya yang dialaminya karena sudah meresahkan.
"Mengingat setiap warung untuk taman atau tempat kunjungan bermain harus ada price list agar terhindar dari oknum nakal," kata dia.
Baca juga: 4 Fakta Baru Penemuan Kerangka Ibu dan Anak di Bandung Barat: Ditemukan Pesan di Dinding, Ini Isinya
2. Kata Bupati Semarang
Viralnya curhatan pemilik akun di media sosial ini akhirnya sampai juga ke telinga Bupati Semarang.
Bupati Semarang Ngesti Nugraha menyesalkan perilaku pedagang yang "ngepruk" harga diduga karena pembeli menggunakan mobil pelat luar kota.
Dilansir Kompas.com, Ngesti mengaku mendapat informasi mengenai kejadian tersebut melalui Direct Message (DM) di akun Instagram miliknya.
"Karena itu, saya minta para pedagang jangan seperti itu, kalau ada pembeli yang dilayani dengan harga yang normal, harga umum untuk semua," jelasnya saat ditemui di komplek kantor Bupati Semarang, Senin (29/7/2024).
Ngesti menyebut, pedagang yang mematok harga mahal akan memengaruhi banyak hal.
Salah satunya, membuat pembeli khawatir saat akan membeli makanan di Alun-alun Lama Ungaran dan merugikan pedagang lain karena bisa membuat sepi pengunjung.
"Kasihan pedagang yang lain, akan merasakan dampaknya, pasti sepi," ujarnya.
Ngesti mengungkapkan, Kabupaten Semarang adalah daerah tujuan wisata dan mengandalkan kunjungan wisatawan dari daerah lain.
"Saya akan minta kepada Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Semarang untuk memberi pemahaman dan pembinaan kepada pedagang," kata Ngesti.
Selain itu, Ngesti juga mengimbau para pedagang untuk memasang daftar menu disertai harga.
Dengan demikian tidak ada pihak yang merasa dirugikan saat transaksi. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Makan di Warung Tenda, Wisatawan Luar Kota Syok Makan 3 Porsi Habis Rp 536 Ribu, Bupati: Kasihan
Sumber: Tribun Jatim
6 Fakta Mencengangkan Pratama Arhan & Zize: Hapus Foto Nikah, Foto dengan Mantan & 1 di Luar Dugaan |
![]() |
---|
5 Negara dengan Penduduk Terpadat di Dunia 2025, Ada Indonesia hingga 2 Tetangga Berseteru |
![]() |
---|
Hasto Kristiyanto dan Tom Lembong Dituding Terlibat Korupsi, PDIP Bantah Sebut Kesalahan Dicari-Cari |
![]() |
---|
Viral Pegawai Puskesmas Karaoke saat Jam Pelayanan, Dilakukan setelah Olahraga Pagi Bersama |
![]() |
---|
Reaksi Hasto Kristiyanto setelah Dengar Vonis 3 Tahun 6 Bulan Penjara untuk Kasus Suap Harun Masiku |
![]() |
---|