Semangat Dyan & Taufan, Bersama JNE Bawa Cagar Budaya Batik Toeli sampai ke Pelosok Negeri & Dunia
Perjuangan Dyan dan Taufan dalam menjaga eksistensi batik tulis melalui Batik Toeli, bersama JNE membawanya sampai ke pelosok negeri dan dunia.
Penulis: Adi Manggala Saputro
Editor: adisaputro
Melalui pesan whatsapp, Dyan menjelaskan secara runtut prosesnya dalam memproduksi batik.
Kebetulan, pada saat itu, Dyan tengah memproduksi batk kontemporer pesanan dari orang Belanda.
"Awalnya ngeblat motif dulu, setelah itu proses pewarnaan, tunggu kering lanjut waterglaass supaya tidak luntur dan awet warnanya, lanjut nglorod untuk menghilangkan malam, kemudian dicuci bersih, setelah itu lanjut dijemur sampai kain kering, baru kemudian kain bisa dijual di toko," ujar Dyan.
Tak sekedar berkecimpung dalam proses produksi batik, Dyan juga turut memberikan pelatihan membatik kepada para wisatawan baik lokal hingga mancanegara.
"Job kerja 2 tempat disana toeli dan mahkota kalau ada kunjungan pelatihan batik saya juga ajarin bantu anak-anak dan dewasa juga ada temanku bule dari Jerman," bebernya.
Meski memiliki keterbatasan, para wisatawan yang mengunjungi Batik Toeli dan Mahkota mengaku tak mempermasalahkan kondisi Dyan.
Para wisatawan justru merasa dibuat nyaman akan keramahan Dyan saat melakukan pelatihan.
"Orang yang sedang melakukan kunjungan pelatihan batik biasanya bertanya kepada saya yang disabilitas tuli, bukan merasa tidak nyaman, mereka justru malah merasa bahagia karena keramahan saya membantu pelatihan membatik meski saya tuli," jelasnya.
Senada dengan Dyan, Manajer Produksi Batik Mahkota sekaligus founder Batik Toeli, Taufan Wicaksono, turut membeberkan respon para wisatawan mengenai kinerja para kawan tuli.
"Responnya sangat respek, kagum juga, mereka itu memiliki keterbatasan tapi bisa membuat dan memproduksi batik sendiri di mana batik sudah jadi warisan budaya kita, mereka yang belajar batik itu minimal 1 tahun baru bisa, di lihat dari teknik kerapiannya, alur dari goresan, itu kalau tidak sering membatik keliatan besar kecilnya untuk batik tulis, itu kan gak sebentar," pungkas Taufan.

Kolaborasi Batik Toeli dan JNE hingga ke Pelosok Negeri
Proses pemasaran Batik Toeli untuk menjaga eksistensi batik tulis sejauh ini sudah merambah ke kota besar hingga pelosok negeri.
Taufan menjelaskan, upaya dirinya dan Dyan dalam menjaga eksistensi batik tulis tak bisa berjalan baik jika tak ada dukungan dari stakeholder terkait lainnya dalam hal ini adalah PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) sebagai mitra bisnis ekspedisi pengiriman batik tulis.
Menurutnya, JNE merupakan ekspedisi yang mudah di akses, tepat waktu, mudah ditracking dan tak rumit ketika melakukan proses transaksi pengiriman.
Hal itu diungkapkan Taufan berdasarkan ulasan para pelanggan customer Batik Toeli yang melakukan proses pengiriman menggunakan JNE.
"Kami untuk ekspedisi pengiriman JNE jadi salah satu opsi pengiriman yang biasa kami gunakan untuk mengirimkan produk kami setelah melewati proses transkasi jual beli di market place, sejauh ini JNE memuaskan."