Breaking News:

Pilkada DKI Jakarta

PSI Sebut Anies Baswedan Suka Klaim Hasil Pekerjaan Orang Lain hingga Hapus Jejak Jokowi di Jakarta

Eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendapatkan kritikan dari Ketua Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) William Aditya Sarana.

Kanal YouTube Najwa Shihab
Sosok Anies Baswedan tengah berbicara gagasannya apabila terpilih menjadi presiden di Pilpres 2024 nanti, Selasa 19 September 2023. Eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendapatkan kritikan dari Ketua Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) William Aditya Sarana. 

TRIBUNWOW.COM - Eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendapatkan kritikan dari Ketua Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) William Aditya Sarana.

Menurut William, Anies Baswedan kerap mengklaim pekerjaan yang dilakukan orang lain saat menjabat sebagai Gubernur Jakarta.

Kritikan itu disampaikan William saat Anies Baswedan mengumbar janji akan mengembalikan kondisi Jakarta yang dinilai lebih aman saat ia menjabat.

Baca juga: Golkar Usung Kaesang-Jusuf Hamka di Pilkada Jakarta 2024, Hanya 1 Cara agar Didukung oleh KIM

"Selama masa jabatannya, Anies lebih suka mengeklaim pekerjaan orang lain, melakukan rebranding lalu mengklaim hal tersebut untuk dijadikan bahan kampanye," ujar William dalam keterangannya, Senin (21/7/2024).

William lalu menyampaikan program yang diklaim Anies, yakni bantuan sosial pendidikan Kartu Jakarta Pintar (KJP).

Sewaktu masa jabatan Anies, kata William, ditemukannya kekacauan data penerima KJP. Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi lalu memperbaiki itu.

"Data penerima KJP menjadi tidak tepat sasaran hingga mencapai satu juta KJP. Hal ini kemudian diperbaiki oleh Pj Gubernur dalam dua tahun terakhir," ujar William.

Selain KJP, Willaiam menyatakan ada beberapa program lain yang sudah baik, tetapi tidak dilanjutkan Anies.

Baca juga: Ahok Anggap Hanya Anies Lawan yang Sepadan Dengannya untuk Pilkada Jakarta, Ingin Rematch Lagi

Di antaranya, pembangunan lintas res terpadu (LRT), sodetan Ciliwung, dan juga pembangunan ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) yang membantu penyelesaikan permasalahan di Jakarta.

"Justru tidak dilanjutkan. Program yang dilanjutkan malah dirusak dengan pengelolaan yang serampangan. Anies lebih fokus pada rebranding dan klaim, daripada memastikan program-program ini berjalan efektif," kata dia.

William menyebutkan, Anies juga tampak berusaha menghapus jejak warisan kebijakan Joko Widodo sebagai Gubernur Jakarta di masa lalu dengan cara melakukan rebranding.

"KJP menjadi KJP Plus, lalu diklaim sebagai legacy Anies untuk bahan kampanye," tuturnya.

Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PSI William Aditya Sarana
Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PSI William Aditya Sarana (Warta Kota/Ricky Martin Wijaya)

William mengatakan, Anies juga berusaha menghapus peninggalan kawannya sendiri, Sandiaga Uno, yakni OK-OCE menjadi Jakpreneur, OK-Otrip menjadi Jaklingko.

Untuk itu, William berpendapat, Jakarta membutuhkan gubernur yang mampu membenahi program pendahulu yang berantakan di masa kepemimpinan Anies.

"Jakarta membutuhkan calon gubernur yang memiliki nyali dan komitmen untuk membereskan semua kekacauan tersebut," ucapnya.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Tags:
Partai Solidaritas IndonesiaAnies BaswedanJakartaPilkadaWilliam Aditya Sarana
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved