Pencabulan
Polisi Gadungan Cabuli Pelajar di Pinggir Pantai, Korban Awalnya Dicegat di Depan Markas Tentara
Pelajar berinsial A (17) asal Kecamatan Unter Iwes, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) jadi korban pencabulan oknum polisi gadungan.
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Pelajar berinsial A (17) asal Kecamatan Unter Iwes, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) jadi korban pencabulan oknum polisi gadungan.
Awalnya, A akan pulang ke rumah setelah mengikuti pendaftaran peserta didik baru di SMA setempat.
A merupakan pelajar dengan disabilitas intelektual ini dibonceng oleh adik kandungnya dalam perjalan pulang.
Baca juga: Pria 24 Tahun Rekam Aksi Pencabulan di Toilet Kuburan pada Bocah, Koleksi Beberapa Video di Hp
Kapolres Sumbawa, AKBP Heru Muslimin yang dikonfirmasi melalui Kasat Reskrim, IPTU Regi Halili, membenarkan adanya laporan tersebut.
“Benar, ada laporan. Saat ini tengah dilakukan penyelidikan oleh Unit PPA Reskrim Polres Sumbawa,” kata Regi saat dikonfirmasi Kamis (27/6/2024).
Saat melintas di depan Makodim 1607 Sumbawa, sepeda motor korban dicegat dan diminta berhenti.
Layaknya seorang aparat, pelaku yang mengenakan masker dan helm ini menanyakan SIM dan STNK.
Korban mengaku belum punya SIM, sedangkan STNK motor ketinggalan di rumah.
Baca juga: Turut Menyaksikan saat 2 Cucunya Jadi Korban Pencabulan Kakek, sang Nenek Ikut Diperiksa Polisi
Pelaku pun meminta adik kandung korban pulang mengambil STNK dan meminta korban menunggu.
Sepeninggal adiknya, korban diminta naik ke sepeda motor pelaku.
Pelaku mengatakan akan membawa korban ke kantor polisi, sambil menunggu sepupunya balik.
Korban yang tidak menaruh curiga mengikuti pelaku.
Rupanya, pelaku langsung membawa korban ke lokasi Kelapis, Pantai Samota, tepatnya di pinggir pantai.
Di tempat itulah korban diperkosa.

Setelah melampiaskan nafsu bejatnya, pelaku meminta uang kepada korban.
Pelaku berdalih akan membantu korban mengurus SIM.
Karena takut korban menyerahkan uang Rp 45.000 kepada pelaku.
Saat pelaku lengah, korban pun kabur dan mengamankan diri di salah satu rumah milik warga.
Korban akhirnya bisa menghubungi keluarganya dan saat itu juga kasus ini dilaporkan ke Polres Sumbawa.
Laporan korban langsung ditindaklanjuti. Penyidik Unit PPA Reskrim Polres Sumbawa mendatangi lokasi tempat pelaku mencegat korban, dan lokasi tempat korban diperkosa.
Namun polisi merasa kesulitan karena korban tidak mengenali wajah pelaku, sebab tertutup masker dan menggunakan helm.
Korban hanya mengetahui sepeda motor yang digunakan pelaku bermerek Honda Beat.
Kini korban telah didampingi Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kabupaten Sumbawa, mulai dari laporan, memberikan keterangan, hingga dilakukan visum et repertum.
Ditambahkan, Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Reskrim Polres Sumbawa, Aiptu Arifin Setioko korban mengalami disabilitas intelektual.
“Hari ini akan dilakukan pemeriksaan psikologis korban. Kami belum bisa simpulkan apakah korban trauma tapi sejauh ini korban tidak melihat wajah pelaku karena gunakan masker,” jelas Arifin saat dikonfirmasi Kamis.
Penyidik, sambungnya, berusaha melacak pelaku melalui berbagai cara.
“Kami sudah cek juga di sekitar TKP. Semoga ada petunjuk. Saat ini kami berusaha melacak keberadaan pelaku,” pungkas Arifin. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Polisi Gadungan Perkosa Pelajar 17 Tahun di Sumbawa Usai Ikuti PPDB."
Sumber: Kompas.com
Korban Pencabulan oleh 2 Guru di Pesantren Bertambah jadi 43 Orang, Kini Ditolak di Sekolah Lain |
![]() |
---|
Anak SMA 15 Tahun Tega Cabuli 3 Bocah di Bawah Umur, Korban Mengaku ke Orangtua Alat Vitalnya Sakit |
![]() |
---|
Terekam CCTV Pencabulan Anak Korban Banjir yang Mengungsi, Jadi Tontonan Warga Lain hingga Buat Malu |
![]() |
---|
2 Guru Pesantren yang Cabuli 40 Siswa Lihai Sembunyikan Aksinya, Korban Pernah Diajak ke Rumah |
![]() |
---|
Sosok Guru Madrasah yang Lakukan Pencabulan ke 40 Siswanya, Lulusan Terbaik hingga Mubalig Kondang |
![]() |
---|