3 Peran Penting Indonesia dalam Perdamaian Konflik di Laut China Selatan serta Jaga Kedaulatannya

Keterlibatan Indonesia di konflik ini menurut Azhar akan banyak berperan sebagai “penengah” atau diplomator atas konflik yang terjadi.

Hal ini karena di wilayah Asia Tenggara terkhususnya di organisasi ASEAN Indonesia menjadi salah satu negara yang terkuat dan berpengaruh.

Indonesia berperan untuk menjadi penjamin agar konflik atau total war tersebut tidak terjadi.

Mengingat Indonesia kekuatan politik yang sangat kuat di ASEAN.

2. Indonesia Sebagai Kiper dalam Konflik Laut China Selatan

Dengan kekuatan politik ASEAN yang dimiliki Indonesia, negara dengan populasi terbanyak keempat di dunia itu harus dapat menjamin bahwa konflik yang mungkin terjadi tidak akan memiliki dapat yang melebar.

Dengan melebarnya konflik, akan semakin banyak juga negara yang akan terlbat dan teradampak. Dengan ini, tentu akan memengaruhi segala aspek, termasuk dalam bidang ekonomi.

Dalam faktor ekonomi, Indonesia tidak berkeinginan terlibat secara langsung head to head melawan China.

Hubungan diplomatik yang baik antara China dan Indonesia harus bisa menjadi faktor kuat untuk tidak meluasnya konflik yang sudah terjadi.

Hal ini karena prediksi potensi konflik besar antara Indonesia-China yang tidak akan terjadi sekitar 10-20 tahun kedepan.

Kemungkinan ini dapat dilihat dari jangka waktu 10 tahun terakhir dimana China menjadi investor terbesar kedua di Indonesia Bersanding dengan negara Singapura, Malaysia, Jepang dan Amerika Serikat.

Selain itu, masyarakat Indonesia juga menunjukan sikap positif terhadap kepentingan-kepentingan yang berkaitan dengan negara China dibanding Amerika.

Faktor-faktor tersebut menjadi salah satu peran Indonesia dalam konflik Laut China Selatan.

Meski begitu, menurut M. Dzar Azhari, potensi konflik terbesar yang akan dialami Indonesia akan dipengaruhi oleh China melalui Laut China Selatan.

3. Perkuat Alutsista TNI Angkatan Laut untuk Jaga Kedaulatan Indonesia