Terkini Nasional
Kombinasi Ciamik PTOS - M dan Planing & Control SPMT Tekan Zero Accident di Area Pelabuhan
Gebrakan SPMT Branch Tanjung Emas pasca merger dengan mengolaborasikan PTOS - M dan Planing & Control untuk menekan zero accident di area pelabuhan.
Penulis: Adi Manggala Saputro
Editor: Lailatun Niqmah
"Sekarang sudah pakai PTOS - M kemudian kita terima terus kami terbitkan SPMK untuk mendapatkan barcode masuk gate non petikemas (itu garis besar proses)," jelas Faisol.
Selain melakukan terobosan melalui adanya PTOS - M, SPMT Branch Tanjung Emas juga berinovasi dalam upayanya meningkatkan pelayanan proses dan pengawasan agar dapat menekan zero accident di lingkungan pelabuhan.
Dan, satu terobosan atau transformasi yang dilakukan SPMT Brach Tanjung Emas adalah penggunan ruang Planing and Control (PnC).
Pada penataannya, ruang PnC bukan hanya diisi oleh SPMT saja melainkan ada beberapa subholding lain yang juga beroperasi di ruang tersebut di antaranya adalah subholding kapal, petikemas dan traffic management.
Konsep penataan ruang PnC diperuntukkan untuk mempermudah koordinasi satu sama lain dalam melakukan perencanaan dan pengawasan.
"Di sana bukan hanya satu sub holding saja, melainkan ada sub holding pelayanan kapal, ada sub holding multiterimnal, sub holding petikemas, dan traffic management untuk mengetahui kondisi pelabuhan trafficnya di pelabuhan seperti apa."
"Misal ada traffic jump, dari teman-teman traffic jump yang bertugas mengurai agar tidak menimbulkan sirkulasi terminalnya terganggu, bisa buat macet, itu berpengaruh juga. Mulai dari bisnis pelayanan kapal, kapalnya kapan nih tiba, sudah tiba atau belum, ditundanya bagaimana, sampai kapan. Termasuk ketilka terjadi eror sistem itu bagaimana, kontinuensi plan itu seperti apa," lanjut Joko.
SPV Perencanaan dan Pengendalian, Faisol Ali Ahmad menambahkan fungsi lain dari adanya ruang PnC terutama ketika kegiatan bongkar muat barang.
"Awalnya kegiatan pelabuhan bongkar muat Tally dihitung per kegiatan bongkar muat jadi satu siklus di ambil berapa batch. Tally sekarang ditiadakan dilapangan kita ganti dispatcher, dihitung di menara planing and control kita, fungsinya tetap menjadi Tally di gedung tidak di lapangan, jadi potensi kecelakaan kerja kini semakin kecil."
"Dulu satu shift berapa batu bara 1 ton misal, sekarang kita hitungnya sudah per jam, kalau dulu laporannya per shift, sekarang per jam datanya harus sesuai. Ambil Tallynya di ruangan bukan di lapangan, jadi safetynya meningkat sehubungan dengan Health Safety Security And Environment (HSSE)," pungkasnya.
(TribunWow.com/Adi Manggala S)