Terkini Nasional
Kombinasi Ciamik PTOS - M dan Planing & Control SPMT Tekan Zero Accident di Area Pelabuhan
Gebrakan SPMT Branch Tanjung Emas pasca merger dengan mengolaborasikan PTOS - M dan Planing & Control untuk menekan zero accident di area pelabuhan.
Penulis: Adi Manggala Saputro
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Gebrakan transformasi nyata langsung dilakukan oleh Subholding Pelindo Multi Terminal (SPMT) Branch Tanjung emas pasca merger per Agustus 2023 silam.
Ya, gebrakan nyata yang dilakukan oleh SPMT Branch Tanjung Emas dapat dilihat dari dua terobosan besar mereka yang langsung dirasakan oleh pengguna jasa yakni Planing and Control (PnC) dan juga Pelindo Terminal Operational System - Multipurpose (PTOS - M).
Dua mega transformasi SPMT Branch Tanjung Emas itu terbukti berkolaborasi ciamik terkhususnya dalam melakukan perencanaan dan pengawasan terutama untuk menekan zero accident atau (nol kecelakaan kerja) di area dermaga.
Terbukti, satu di antara pengguna jasa SPMT Branch Tanjung Emas dari PT Kharisma Jaya Gemilang, Toni mengaku sangat merasakan perubahan nyata dalam beberapa tahun terakhir.
Perusahaannya yang sudah menjalin kerjasama selama 20 tahun lamanya itu benar-benar mendapatkan kemudahan ketika SPMT Branch Tanjung Emas merealisasikan penggunaan PTOS - M.
"Kita sudah 20 tahun bekerjasama dengan Branch Tanjung Emas, dengan adanya transformasi bernama PTOS - M sangat membantu kita sebagai pengguna jasa, segala bentuk kemajuan proses bongkar dapat lebih cepat dan efisien ketimbang yang manual," jelas Toni kepada TribunWow.com, Kamis (30/5/2024).
Paling dirasakan tentu saja berkaitan dengan lebih terjaminnya keamanan, efisiensi waktu hingga ongkos yang dikeluarkan lebih ringan ketimbang sebelumnya.
Termasuk juga ketika mengumpulkan berkas yang tinggal hanya unggah saja dan tak perlu repot-repot mencari validasi secara manual.
Toni mengaku tinggal menunggu saja validasi yang dilakukan dan terus memantaunya melalui PTOS - M.
"Pastinya terkait dengan segala macam print, efisiensi waktu, ketepatan kerja itu sangat berpengaruh dengan hadirnya PTOS - M, segala sesuatunya lebih teratur lebih sinkron dan sangat mudah diakses. Berpengaruh juga menekan angka kecelakaan kerja jadi terminimalisir karena di situ ada ketentuan, ada target bongkarnya, semuanya terintegrasi secara maksimal untuk ketentuan-ketentuannya sekarang.
"Lebih teratur, simpel, aturan-aturan lebih gampang karena semua terintegrasi tidak bolak-balik bolak balik lagi. Semua sudah lengkap di PTOS - M, jadi lebih mudah, validasinya kalau sudah lengkap cepat," ungkapnya.
Manfaat besar lainnya yang dirasakan oleh pengguna jasa dengan adanya PTOS - M berkaita dengan meminimalisir adanya gratifikasi.
Hal itu senada dengan visi misi SPMT Branch Tanjung Emas dalam mewujudka pelabuhan area bebas pemungutan liar (pungli).
"PTOS - M sangat membantu, selain itu juga dapat menghilangkan adanya gratifikasi, dan mendukung semua program-program SPMT bebas pungli di area pelabuhan," bebernya.
Sejalan dengan adanya PTOS - M, SPMT Branch Tanjung Emas juga melakukan tranformasi dalam hal pengawasan mulai dari perencanaan hingga pengawasan dengan adanya ruang Planing and Control (PnC).
Menurut Toni, adanya PnC sangat membantu perusahaannya dalam melakukan pengawasan untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman serta sebagai bentuk ikhtiar semua pihak untuk bekerjasama menciptakan zero accident di lingkungan dermaga.
"Sejak berubah jadi SPMT ini memang sangat terasa sekali perbedaannya, adanya PnC semakin menambah pengawasan dan memperketat penggunaan APD di area pelabuhan saat melakukan aktifitas bongkar muat."
"Ditambah dengan banyaknya papan peringatan terkait wajibnya penggunaan APD, announcer yang selalu memberikan pemberitahuan melalui pengeras suara, dan koordinasi dari korlap SPMT yang juga selalu melakukan pemantauan agar para pekerja bongkar muat senantiasa menggunakan APD lengkap seperti helm, rompi, dan segala sesuatu yang berkaitan dengan safety," jelas Toni.
Toni mengaku, banyaknya pemasangan cctv di area pelabuhan membantu pengguna jasa terutama perusahaannya dalam melakukan monitoring bongkar muat kayu log.
Baik dari segi penertiban penggunaan APD maupun ketika melihat adanya aktivitas yang berpotensi mengakibatkan terjadinya kecelakaan kerja.
Menurut Toni, apabila ditemukan adanya pelanggaran bongkar muat, maka SPMT Branch Tanjung Emas tak segan untuk beri peringatan hingga mengeluarkan dari area pelabuhan.
"Tentu dengan banyaknya cctv yang banyak dipasang saat ini, kita mudah sekali dipantau pihak SPMT, apabila ada armada yang tidak berada pada tempatnya langsung diberikan peringatan, takutnya bisa mengakibatkan kecelakaan."
"Ada tindakan tegas dari pihak keamanan SPMT langsung terjun ke lapangan untuk memberikan instruksi terkait apa yang harus dilakukan bahkan tak segan untuk dikeluarkan jika tak bisa diperingatkan," ungkapnya.
Tak hanya itu, dalam mewujudkan tanggung jawab dan komitmen bersama dalam penerapan Health Safety Security And Environment (HSSE) di area dermaga, SPMT Branch Tanjung Emas juga melakukan penandatanganan pakta integritas dengan para pengguna jasa.
"Sudah ada pakta integritas, kita sangat tidak menginginkan apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, jadi perusahaan lebih mawas diri, secara regulasi SPMT sudah sangat tertata," ungkap Toni.
Lebih lanjut, Toni menilai para pengguna jasa di lingkungan SPMT Branch Tanjung Emas sudah sangat dirangkul satu di antaranya dengan kerap melakukan sosialisasi terkait kebijakan atau penerapan sistem baru.
Toni berharap semoga ke depannya, SPMT Branch Tanjung Emas terus memberikan dukungan dan fasilitas terbaik bagi para pengguna jasa.
Terutama untuk menekan angka zero accident di area pelabuhan baik dari segi pelayanan hingga ketika melakukan kegiatan di lapangan.
"Pasti kita ada sosialisasi dari SPMT, ada juga bimbingan penggunaan sistem, itu dilakukan setiap ada pembaharuan. Semoga lebih baik lagi, mensupport kita sebagai customer, dan berikan fasilitas yang lebih baik ke depannya," pungkasnya.
Komitmen SPMT Tekan Zero Accident Melalui Planing and Control & PTOS - M
Pelindo Terminal Operational System - Multipurpose (PTOS-M) SPMT Branch Tanjung Emas resmi dirilis dan digunakan pada Jumat (22/12/2023).
Branch Manager SMPT Branch Tanjung Emas, Hardianto menjelaskan adanya PTOS - M ini merupakan bentuk transformasi dan standarisasi operasional yang bisa dimanfaatkan oleh para pengguna untuk merasakan pelayanan yang sama di pelabuhan manapun.
"SPMT Branch Tanjung Emas melakukan Go Live Sistem PTOS-M hari ini, yang menjadi bagian dari transformasi dan standarisasi operasional yang manfaatnya juga dapat dirasakan pengguna jasa sehingga bisa merasakan pengalaman pelayanan yang sama di pelabuhan manapun," kata Hardianto dalam keterangan tertulis, Jumat (22/12/2023).
Sementara itu, SVP Pengelolaan Operasi SPMT Zevy Wandono Diargo membeberkan jika Branch Tanjung Emas menjadi terminal ke-25 yang telah melakukan tranformasi dan standarisasi operasional di lingkungan SPMT.
Adanya PTOS - M ini diharapkan bisa menurunkan port stay yang tentu saja bisa berdampak pada penurunan biaya logistik.
"Transformasi ini akan terus dilakukan secara berkelanjutan, untuk terus mengoptimalkan pelabuhan yang dikelola SPMT. Transformasi dan standarisasi pelabuhan ini difokuskan untuk meningkatkan performa operasional hingga dapat menurunkan port stay yang kemudian akan berdampak pada penurunan biaya logistik di Indonesia," ungkap Zevy.
Senada dengan hal itu, Deputy Branch Manager Operasi II Tanjung emas, Joko Sasmito, Joko Sasmito menjelaskan implementasi kebermanfaatan PTOS - M.
"Kinerja bongkar muat misalnya, kinerja bongkar muatnya berapa, bisa memenuhi standar kinerja atau tidak baik sudah ditentukan dari Dirjen Perhubungan Laut atau dari standar kinerja sendiri, kami biasanya mencanangkan minimal sama atau lebih baik," jelas Joko kepada TribunWow.com, Senin (14/5/2024).
Hal itu juga digunakan sebagai dasar dalam pengoperasian planing setiap kapal dalam menentukan kegiatannya.
Terutama guna memangkas port stay yang berdampak pada ongkos yang lebih murah.
"Karena itu juga nanti akan digunakan sebagai dasar operation plan setiap kapal untuk melakukan kegiatan, karena kita ditekankan untuk kapal tidak terlalu lama atau stak di suatu pelabuhan sehingga ongkos menjadi lebih murah," lanjutnya.
Menurut Joko, adanya PTOS - M juga bisa memaksimalkan pelayanan menjadi 24x7 atau 24 jam sehari dan 7 hari baik untuk pemantauan logistik, kapasitas muatan gudang.
"Kita bisa berkegiatan 7x24 jam, bagaimana sampai logitsiknya ke tempat yang dituju, internalnya bagaimana, gudangnya bisa gak kerja 7x24 jam, artinya harus saling keterkaitan," ungkapnya.
Lebih lanjut, Deputy Branch Manager Perencanaan dan Pengendalian, Faisol Ali Ahmad juga mengungkapkan perbedaan mencolok sebelum dan sesudah adanya PTOS - M.
"Dulu permohonan, operation plan, pembayaran, pelunasan, SPMK (surat perintah mulai kerja) lalu kegiatan."
"Sekarang sudah pakai PTOS - M kemudian kita terima terus kami terbitkan SPMK untuk mendapatkan barcode masuk gate non petikemas (itu garis besar proses)," jelas Faisol.
Selain melakukan terobosan melalui adanya PTOS - M, SPMT Branch Tanjung Emas juga berinovasi dalam upayanya meningkatkan pelayanan proses dan pengawasan agar dapat menekan zero accident di lingkungan pelabuhan.
Dan, satu terobosan atau transformasi yang dilakukan SPMT Brach Tanjung Emas adalah penggunan ruang Planing and Control (PnC).
Pada penataannya, ruang PnC bukan hanya diisi oleh SPMT saja melainkan ada beberapa subholding lain yang juga beroperasi di ruang tersebut di antaranya adalah subholding kapal, petikemas dan traffic management.
Konsep penataan ruang PnC diperuntukkan untuk mempermudah koordinasi satu sama lain dalam melakukan perencanaan dan pengawasan.
"Di sana bukan hanya satu sub holding saja, melainkan ada sub holding pelayanan kapal, ada sub holding multiterimnal, sub holding petikemas, dan traffic management untuk mengetahui kondisi pelabuhan trafficnya di pelabuhan seperti apa."
"Misal ada traffic jump, dari teman-teman traffic jump yang bertugas mengurai agar tidak menimbulkan sirkulasi terminalnya terganggu, bisa buat macet, itu berpengaruh juga. Mulai dari bisnis pelayanan kapal, kapalnya kapan nih tiba, sudah tiba atau belum, ditundanya bagaimana, sampai kapan. Termasuk ketilka terjadi eror sistem itu bagaimana, kontinuensi plan itu seperti apa," lanjut Joko.
SPV Perencanaan dan Pengendalian, Faisol Ali Ahmad menambahkan fungsi lain dari adanya ruang PnC terutama ketika kegiatan bongkar muat barang.
"Awalnya kegiatan pelabuhan bongkar muat Tally dihitung per kegiatan bongkar muat jadi satu siklus di ambil berapa batch. Tally sekarang ditiadakan dilapangan kita ganti dispatcher, dihitung di menara planing and control kita, fungsinya tetap menjadi Tally di gedung tidak di lapangan, jadi potensi kecelakaan kerja kini semakin kecil."
"Dulu satu shift berapa batu bara 1 ton misal, sekarang kita hitungnya sudah per jam, kalau dulu laporannya per shift, sekarang per jam datanya harus sesuai. Ambil Tallynya di ruangan bukan di lapangan, jadi safetynya meningkat sehubungan dengan Health Safety Security And Environment (HSSE)," pungkasnya.
(TribunWow.com/Adi Manggala S)
