Breaking News:

Pilpres 2024

2 Media Asing Soroti Wawancara Prabowo dengan Al Jazeera, Bahas Konflik dan Hubungan Luar Negeri

Presiden Terpilih Prabowo Subianto melakukan wawancara dengan media asing Al Jazeera yang diunggah di kanal YouTubenya, Minggu (12/5/2024).

Dok Kemenhan
Prabowo Subianto (kiri) bertemu Presiden China Xi Jinping (kanan), Senin (1/4/2024) 

Diketahui, kunjungan Prabowo Subianto itu dilakukan di Tiongkok, Jepang dan Malaysia pada bulan April 2024 lalu.

Menhan Prabowo Subianto tiba di China, disambut anak kecil setempat, Minggu (31/3/2024).
Menhan Prabowo Subianto tiba di China, disambut anak kecil setempat, Minggu (31/3/2024). (Dok. Kemenhan)

Selain soal hubungan diplomatik, Prabowo Subianto juga mengatakan soal nasib orang yang tak memilihnya.

Awalnya, pembawa acara bertanya soal orang-orang yang belum memilihnya di Pilpres 2024.

"Apa pesan yang ingin Anda sampaikan pada mereka," ujar media Al Jazeera.

Prabowo menyebutkan jika ia tetap akan melakukan janjinya pada siapapun baik yang memilih maupun tak memilih.

"Saya sampaikan bahwa mereka akan lihat. Saya adalah pria yang memegang janji, saya akan buktikan pada mereka," ujar Prabowo.

Menteri Pertahanan itu menambahkan jika sebelum dirinya bekerja sebagai presiden, banyak yang sudah menyadari janjinya banyak terpenuhi.

"Dan jika kamu mempelajari sosial media banyak yang menyadarinya. Jadi pemilu dalam demokrasi akan ada dialog yang keras, akan ada kritik yang keras."

"Ini adalah bagian dari demokrasi, bagus tapi pada akhirnya saya mendapatkan mandat dan saya akan bekerja untuk rakyat saya bahkan untuk mereka yang tak memilih saya, saya akan melindungi mereka."

Baca juga: Daftar 35 Nama yang Diisukan Masuk Radar Menteri Prabowo, Ada 9 Sosok Kalangan Profesional

Selain soal orang yang tak memilihnya, Prabowo juga berbicara soal Ibu Kota Negara Baru ke Al Jazeera.

Prabowo menjelaskan bahwa kebijakan untuk memindahkan ibu kota Indonesia pada dasarnya sudah digagas sejak masa pemerintahan Presiden Pertama RI, Presiden Soekarno.

“Ide untuk memindahkan ibu kota sebenarnya telah ada sejak bertahun-tahun lalu, bahkan sejak Presiden Pertama RI, Presiden Soekarno."

"Dan selalu ada usulan agar ibu kota sebaiknya berada di posisi yang lebih sentral,” jelasnya.

Ia menambahkan, Jakarta saat ini dihadapkan pada sejumlah masalah, termasuk sudah tidak mampu lagi untuk menampung populasi masyarakat yang angkanya mencapai 20 hingga 25 juta orang.

Dalam wawancara itu, Prabowo juga menegaskan komitmennya untuk melindungi serta menjamin kesejahteraan masyarakat adat yang berada di IKN. (TribunWow.com)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Media AsingAl JazeeraPrabowoPresidenhubungan diplomatik
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved