Terkini Daerah
3 Kalimat yang Buat Tersangka Kekerasan di STIP Terprovokasi, Polisi Hadirkan Saksi Ahli Bahasa
Kasus kekerasan yang berujung pada tewasnya taruna tingkat I Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Putu Satria Ananta (19) memperoleh 3 tersangka baru
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Kasus kekerasan yang berujung pada hilangnya nyawa taruna tingkat I Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Putu Satria Ananta (19) memperoleh 3 tersangka baru.
Hal ini dikatakan oleh Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan, Rabu (8/5/2024).
Diketahui, ada sejumlah perkataan yang dilontarkan oleh 3 tersangka tersebut hingga membuat Tegar Rafi Sanjaya (TRS) terprovokasi menghajar Putu hingga tewas.
Baca juga: Peran 3 Tersangka Tambahan dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP, Termasuk Panggil Korban dari Lantai 3
Dikutip dari Kompas TV, ketiga tersangka baru tersebut dimunculkan setelah pemeriksaan pada 43 saksi sebelumnya, Rabu (8/5/2024).
Gidion menyebut para saksi dikumpulkan dari berbagai kalangan termasuk ahli bahasa.
1. Tingkat I yang Pakai PDO
FA, seorang tersangka baru diketahui menjadi orang pertama yang memanggil Putu.
Saat itu Putu berada di lantari 3 diminta untuk turun ke lantai 2 dan menghampiri tersangka lainnya.
Gidion mengatakan FA memanggil Putu dengan sebutan Tingkat I.
"Ia (FA) mengatakan 'Tingkat I yang pakai PDO (Pakaian Dinas Olahraga) sini'. Jadi turun dari lantai 3 ke lantai 2," tutur Gidion.
Baca juga: 5 UPDATE Taruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior: Motif Pelaku hingga Sosok Korban
2. Kasih Paham
Sementara tersangka kedua yakni WJP, juga melontarkan perkataan yang memprovokasi Tegar.
Saat itu Tegar tengah menghajar Putu di toilet, lalu WJP menyulutnya untuk terus menghajar.
"Terhadap tersangka WJP alias W pada saat proses terjadinya kekerasan saudara W mengatakan jangan malu-maluin, kasih paham," tutur Gidion menirukan WJP.
'Ini bahasa mereka maka itu kami melakukan pemeriksaan terhadap ahli bahasa karena memang ada bahasa pakemnya mereka yang kemudian mempunyai makna sendiri."
"Ketika korban setelah dilakukan pemukulan oleh saudara TRS mengatakan bagus, artinya masih kuat begitu. Terhadap WJP juga dikenakan pasal 556."
Baca juga: 4 Fakta Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior: Lidah Ditarik, Sosok Pelaku, hingga Motif Senioritas
3. Adik Gue Mayoret
Pada tersangka ketiga yakni KAK, juga ikut menyeletuk pada korban dan Tegar untuk terus menghajarnya.
Yakni soal mayoret namun belum diketahui apakah kata tersebut sesuai dengan kaidah yang berlaku.
"Dengan mengatakan 'Adik gue aja nih mayoret terpercaya'. Ini juga kalimat yang hanya hidup di lingkungan mereka mempunyai makna tersendiri."
"Terhadap tersangka KAK dipersangkakan 55, 56 sehingga tiga tersangka itu memiliki peran turut serta melakukan dalam konteks orang yang melakukan yang menyuruh melakukan atau turut melakukan perbuatan itu," tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, Tegar Rafi Sanjaya (TRS) menjadi tersangka pemukulan pada Putu hingga tewas.
TRS diduga merupakan senior yang melakukan kekerasan eksesif yang berujung kematian terhadap korban Putu Satria Ananta Rastika.
Peristiwa penganiayaan tersebut terjadi pada Jumat (3/5/2024) lalu.
Gidion menyebut motif penganiayaan tersebut adalah arogansi tersangka sebagai senior.
Saat itu, Tegar memukul Putu di bagian ulu hatinya sebanyak lima kali sampai lemas dan terkapar.
Saat terkapar, Tegar berusaha memberikan pertolongan dengan menarik lidah Putu.
Namun, ternyata hal itu justru berakibat fatal dan membuat kondisi Putu semakin parah.
Jalur pernapasan Putu menjadi tertutup hingga akhirnya tewas. Saat digotong ke klinik kampus, nadi Putu sudah tidak lagi berdenyut. (TribunWow.com)
Sumber: TribunWow.com
Sindikat Jual Bayi ke Singapura Tawarkan Lewat Video Call, 15 Anak Sudah Dikirim dengan Dalih Adopsi |
![]() |
---|
Pendaki Malaysia Tergelincir 200 Meter dari Gunung Rinjani setelah Menghindari Porter yang Melintas |
![]() |
---|
Fakta Tewasnya Gadis yang Sedang Berbincang Online, Percakapan Terakhir Jadi Kode sang Pembunuh |
![]() |
---|
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun Disiksa Ayah: Ibu Meninggal, Diberi Makanan Basi hingga Dibakar di Sawah |
![]() |
---|
13 Tahun Tinggal & Rutin Bayar, Warga Purwakarta Protes Rumah Mendadak Dibongkar: Gantinya Mana? |
![]() |
---|