Breaking News:

Terkini Daerah

3 Kalimat yang Buat Tersangka Kekerasan di STIP Terprovokasi, Polisi Hadirkan Saksi Ahli Bahasa

Kasus kekerasan yang berujung pada tewasnya taruna tingkat I Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Putu Satria Ananta (19) memperoleh 3 tersangka baru

KOMPAS.com/Dzaky Nurcahyo
Penyidik dari Polres Metro Jakarta Utara menetapkan TRS (21), senior sekaligus pelaku penganiayaan taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta, Putu Satria Ananta Rastika (19) sebagai tersangka, Sabtu (4/5/2024). 

TRIBUNWOW.COM - Kasus kekerasan yang berujung pada hilangnya nyawa taruna tingkat I Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Putu Satria Ananta (19) memperoleh 3 tersangka baru.

Hal ini dikatakan oleh Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan, Rabu (8/5/2024).

Diketahui, ada sejumlah perkataan yang dilontarkan oleh 3 tersangka tersebut hingga membuat Tegar Rafi Sanjaya (TRS) terprovokasi menghajar Putu hingga tewas.

Baca juga: Peran 3 Tersangka Tambahan dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP, Termasuk Panggil Korban dari Lantai 3

Dikutip dari Kompas TV, ketiga tersangka baru tersebut dimunculkan setelah pemeriksaan pada 43 saksi sebelumnya, Rabu (8/5/2024).

Gidion menyebut para saksi dikumpulkan dari berbagai kalangan termasuk ahli bahasa.

1. Tingkat I yang Pakai PDO

FA, seorang tersangka baru diketahui menjadi orang pertama yang memanggil Putu.

Saat itu Putu berada di lantari 3 diminta untuk turun ke lantai 2 dan menghampiri tersangka lainnya.

Gidion mengatakan FA memanggil Putu dengan sebutan Tingkat I.

"Ia (FA) mengatakan 'Tingkat I yang pakai PDO (Pakaian Dinas Olahraga) sini'. Jadi turun dari lantai 3 ke lantai 2," tutur Gidion.

Baca juga: 5 UPDATE Taruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior: Motif Pelaku hingga Sosok Korban

2. Kasih Paham

Sementara tersangka kedua yakni WJP, juga melontarkan perkataan yang memprovokasi Tegar.

Saat itu Tegar tengah menghajar Putu di toilet, lalu WJP menyulutnya untuk terus menghajar.

"Terhadap tersangka WJP alias W pada saat proses terjadinya kekerasan saudara W mengatakan jangan malu-maluin, kasih paham," tutur Gidion menirukan WJP.

'Ini bahasa mereka maka itu kami melakukan pemeriksaan terhadap ahli bahasa karena memang ada bahasa pakemnya mereka yang kemudian mempunyai makna sendiri."

Halaman
12
Sumber: TribunWow.com
Tags:
KekerasanSekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP)TersangkaKorbanJakarta Utara
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved