Pilkada DKI Jakarta
Wacana Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI Jakarta: PDIP Mencermati, Pengamat Nilai Punya Peluang Menang
Ini kata PDIP dan pengamat politik soal wacana duet Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dengan Anies Baswedan di Pilgub DKI Jakarta.
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Wacana duet Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 masih ramai dibicarakan, ini kata PDIP dan pengamat politik.
Dikutip dari Kompas.com, Anies Baswedan diketahui saat ini tengah diwacanakan untuk kembali maju di Pilkada Jakarta 2024.
Partai Nasdem bahkan telah menjadikan Anies Baswedan sebagai prioritas utama yang akan diusung.
Baca juga: Profil Ahok Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta dengan LHKPN Rp 53,6 Miliar Pilih Mundur dari Pertamina
Sementara itu, nama Ahok juga masuk dalam bursa calon gubernur DKI Jakarta di PDIP bersama sejumlah tokoh seperti Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan mantan Panglima TNI Andika Perkasa.
Lantas bagaimana tanggapan PDIP dan Pengamat Politik soal wacana duet Ahok dan Anies?
1. Kata PDIP
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan, partainya masih mencermati nama-nama tokoh yang diusulkan untuk diusung sebagai calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta pada Pilkada serentak 2024.
Hal ini disampaikan Hasto merespons pertanyaan mengenai peluang PDIP menduetkan dua mantan gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, sebagai pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta.
"Nama-nama akan tersaring sesuai dengan usulan dari daerah-daerah yang mohon maaf, belum bisa kami sebut karena masih melakukan proses pencermatan," kata Hasto ditemui di Posko Teuku Umar Nomor 9, Jakarta Pusat, Senin (6/5/2024) malam.
Hasto tidak memungkiri bahwa Ahok dan Anies adalah tokoh yang diusulkan kepada PDIP untuk diusung sebagai kepala daerah di Jakarta.
Menurut Hasto, Ahok dan Anies juga merupakan sosok yang mencerminkan karakter Indonesia.
"Kita kan partai demokrasi yang berkarakter Indonesia, sehingga nama-nama itu diusulkan dari bawah," ujar dia.
Hasto pun menjelaskan, nama bakal calon kepala dan wakil daerah yang diusung PDIP akan disaring melalui usulan dewan pimpinan cabang (DPC) dan dewan pimpinan daerah (DPD).
Baca juga: 7 Sosok yang Ramai Disebut dalam Bursa Cagub DKI Jakarta 2024, Anies, Ridwan Kamil hingga Ahok
Ia menyebutkan, saat ini proses penjaringan masih dilakukan di tingkat provinsi untuk calon gubernur dan wakil gubernur.
Hasto menambahkan, PDIP akan terus menjaring nama-nama yang bakal diusung pada Pilkada serentak 2024.
"Nama-nama terkait dengan siapa yang jadi calon gubernur di wilayah-wilayah yang menjadi sorotan publik, seperti Jakarta, Jawa Barat, Sumatera Utara, kemudian Jawa Tengah, Bali, Sulawesi Utara, termasuk Papua dan Aceh, terus dilakukan pencermatan," ujar dia.
Adapun PDIP membuka penjaringan bakal calon gubernur dan wakil gubernur untuk Pilkada 2024 mulai Rabu (8/5/2024) besok hingga Senin (20/5/2024).
Sebagai informasi, PDIP membuka penjaringan bakal calon gubernur (bacagub) dan bakal calon wakil gubernur (bacawagub) untuk maju di Pilkada Jakarta 2024.
PDIP memberikan kesempatan bagi seluruh putra-putri terbaik untuk mendaftarkan diri menjadi bakal calon kepala daerah di Jakarta.
2. Kata Pengamat
Pengamat politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga berbicara menilai Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berpeluang besar menang apabila diduetkan di Pilkada DKI Jakarta 2024.
Jamiluddin beralasan, dua mantan gubernur DKI Jakarta itu sama-sama memiliki elektabilitas yang tinggi sehingga berpeluang besar memenangkan kontestasi Pilkada Jakarta jika berduet.
"Baik Anies maupun Ahok hingga saat ini masih memiliki elektabilitas tinggi. Karena itu, dua sosok ini berpeluang menang pada Pilgub Jakarta pada November 2024 relatif besar," kata Jamiluddin dalam keterangannya kepada Kompas.com, Jumat (3/5/2024).
Jamiluddin menilai, ada sejumlah hal positif apabila Anies-Ahok disatukan dalam Pilkada Jakarta 2024.
Pertama, duet Anies-Ahok dapat mencegah polarisasi tajam seperti yang terjadi pada Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu ketika keduanya berebut kursi gubernur.
"Kalau hal itu (duet Anies-Ahok) terwujud, Pilgub Jakarta 2024 akan relatif damai. Pesan-pesan politik yang kontradiksi dan memuat permusuhan dapat diminimalkan," jelas Jamiluddin.
Baca juga: Nasib Anies setelah Kalah di Pilpres 2024: Peluang Jadi Menterinya Prabowo Tertutup, Ini Penyebabnya
Jamiluddin mengatakan, perpecahan di tengah masyarakat itu perlu dihindari karena Jakarta akan dijadikan sebagai kota jasa yang akan mudah berkembang dan maju bila warganya damai dan bersatu tanpa ada gejolak yang dapat merusak reputasi Jakarta.
Hal positif lainnya, menurut Jamiluddin, Pilkada Jakarta 2024 berpeluang cukup satu putaran apabila Anies diduetkan dengan Ahok.
"Sebab, bersatunya Anies-Ahok menjadi kekuatan yang akan sulit ditandingan pasangan lain. Anies-Ahok akan mudah menang, meskipun Ridwan Kamil maju di Pilgub Jakarta," kata dia.
Ia mengatakan, negara dapat menghemat anggaran jika Pilkada Jakarta 2024 hanya berlangsung satu putaran. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024" danĀ "Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati"
Sumber: Kompas.com
Usulan Kaesang dan Jusuf Hamka untuk Pilkada Jakarta Tak Banyak Direspons, Dianggap Sulit Menang |
![]() |
---|
PSI Sebut Anies Baswedan Suka Klaim Hasil Pekerjaan Orang Lain hingga Hapus Jejak Jokowi di Jakarta |
![]() |
---|
Jalan Ridwan Kamil Terhalang Kaesang Pangarep untuk Maju di Pilkada Jakarta, Golkar Diprediksi Kalah |
![]() |
---|
Cak Imin Ingin Andika Perkasa Jadi Cawagub Anies, PDIP Ungkit Jabatan Panglima TNI: Enggak Pas Lah |
![]() |
---|
Anies Baswedan Wajib Pilih Sohibul Iman sebagai Cawagub jika Mau Maju Pilkada Jakarta Bersama PKS |
![]() |
---|