Berita Viral
Viral Pemilik Warkop Ngaku Jijik dengan Bobby Nasution hingga Amuk Satpol PP: Kau Pikir Aku Takut
Tak hanya memarahi Satpol PP, Rakesh Medan bahkan mengaku jijik dan menantang menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) sekaligus Wali Kota Medan, Bobby.
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Viral di media sosial aksi seorang pemilik warung kopi (warkop) di Medan, Sumatera Utara, yang memarahi Satpol PP.
Tak hanya memarahi Satpol PP, pria bernama Rakesh itu bahkan mengaku jijik dan menantang menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) sekaligus Wali Kota Medan, Bobby Nasution.
Rupanya, ini bukan kali pertama sosok Rakesh viral.
Baca juga: 2 Partai Baru akan Merapat Beri Dukungan ke Bobby Nasution di Pilkada Sumut, Susul PAN dan Golkar
Sebelumnya, sosok Rakesh pernah menjadi sorotan lantaran menyiram air panas kepada petugas saat penertiban jam operasional warung selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Pemilik Warkop di Jalan Gatot Subroto Kota Medan itu juga pernah viral karena menolak memakai masker saat Pandemi Covid-19.
Terakhir, Rakesh kembali viral gara-gara tak memakai baju saat mengadang mobil Satpol PP Kota Medan dan tantang Bobby Nasution.
Dalam kejadian terakhir, Rakesh terlibat cekcok dengan petugas Satpol PP Kota Medan di depan warkopnya yang berada di Jalan Gatot Subroto, Kota Medan, pada Selasa (30/4/2024) kemarin.
Rakesh ngamuk tidak terima warungnya ditertibkan Satpol PP Kota Medan.
Penertiban itu dilakukan Satpol Kota Medan karena lokasi warung Rakesh berada di trotoar jalan.
Di mana trotoar jalan itu difungsikan untuk pejalan kaki.
Baca juga: Viral Efek Samping Langka Vaksin Covid-19 AstraZeneca, Disebut Bisa Sebabkan TTS, Ini Kata Kemenkes
Instagram @inimedanbung mengunggah video memperlihatkan Rakesh hanya memakai celana panjang dan tidak memakai baju.
Dalam video itu, Rakesh berhenti di tengah mobil Satpol PP Medan dan meminta para petugas untuk turun dan menemui dirinya.
"Turun kau, aku mau cakap sama kau. Kami warga Medan mau cari makan. PBB naik, jualan di angkringan gak boleh," teriaknya kepada petugas Satpol PP.
Kemudian, Petugas Satpol PP tersebut pun menanyakan tentang trotoar ini siapa yang bangun.
Namun, sayangnya saat hendak melanjutkan pembicaraan Rakesh terlihat semakin berteriak
"Itu kau tengok di area Carrefour lebih ramai gusur sekarang. Ini dibangun uang rakyat bukan Bobby Nasution (Wali Kota Medan, red)," teriaknya.
Baca juga: PDIP Tolak Usung Bobby Nasution di Pilgub Sumut, Ini Kata 2 Orang Dekatnya: Sudah Dapat Surat Tugas
Karena ucapan tersebut, petugas Satpol PP tersebut pun terlihat tersulut emosi. "Yang lain diam, iya tahu, terus," jawab petugas Satpol PP menentang Rakesh.
Rakesh juga mengaku jijik dengan Wali Kota Medan Bobby Nasution.
Bobby Nasution diketahui adalah menantu Presiden Jokowi sekaligus Wali Kota Medan yang masih menjabat sampai saat ini.
Bukan hanya itu Rakesh juga mengatakan petugas pemerintah bodoh.
"Petugas pemerintah Bodoh, aku jijik dengan Bobby. Kami juga gak perlu pemimpin macam kau," ucap Rakesh sambil menunjuk Satpol PP tersebut.
Bahkan Rakesh mengaku, petugas Satpol PP tersebut yang memaki dirinya terlebih dahulu.
"Apa, kau pikir aku takut sama kau, Kau yang maki aku deluan. Ini uang rakyat. Kami mau cari makan," jelasnya.
Namun dalam video itu, Petugas Satpol PP tersebut terlihat mengalah dan meminta Rakesh untuk tenang. "Udah-udah, kalau mau cari uang ada tempatnya, bukan di trotoar," jelasnya.
Pengakuan Rakesh
Berikut ini pengakuan Rakesh sebagaimana dikutip dari Tribun Medan:
- Rakesh mengaku dirinya cekcok dengan petugas Satpol-PP Kota Medan, karena adanya penertiban pedagang kaki lima di kawasan tersebut.
- Ia mengaku tidak terima dengan kebijakan Wali Kota Medan, Bobby Nasution yang tega menggusur para pedagang yang berjualan di trotoar jalan.
- Menurutnya, kebijakan mantu Presiden Jokowi itu tebang pilih.
- Sebab ada beberapa bangunan besar, termasuk mall yang bangunannya memakan trotoar jalan tidak ditertibkan.
- "Penyebabnya dibilang Bobby tidak boleh jualan di trotoar. Kalau memang nggak boleh, tidak memandang suku, agama, dan golongan semua harus di sapu rata," kata Rakesh, Rabu (1/5/2024).
- "Pertama rumah makan Tisya di atas parit sampai sekarang tidak dibongkar, Carrefour sampai sekarang nggak dibongkar. Kenapa angkringan yang bukanya jam 6 sampai jam 3 pagi kita itu yang dirusuhi," tambahnya.
- Katanya, seharusnya Wali Kota Medan berterima kasih dengan para pedagang kaki lima yang berjualan di trotoar, karena memberikan suasana ramai ketika malam hari di kawasan tersebut.
- "Seharusnya Pemko atau pimpinan Wali Kota Medan, berterima kasih dengan adanya keramaian tidak ada tindak kejahatan, orang masih berpikir," sebutnya.
- Rakesh dan para pedagang kaki lima di kawasan tersebut mengaku sangat kecewa, dengan kepemimpinan Bobby Nasution yang mengganggu masyarakat kecil untuk mencari makan.
- "Kalau diganggu-ganggu orang kecil cari makan, perut ini nggak bisa ditahan. Kita punya anak yang harus dinafkahi," bebernya.
- Ia juga meminta kepada Wali Kota Medan untuk turun langsung melihat kondisi para pedagang kaki lima dan juru parkir di wilayah tersebut.
- "Dia (Bobby) turun ke bawah, jangan parkir diganggu, pakai mesin diganggu ditangkapi. Kami punya bukti setoran-setoran, yang kami setor ke dishub," ujarnya.
Setoran ke Kepala Dinas
Rakesh meminta kalo memang berani, jangan pedagang kaki lima yang ditangkap, melainkan kepala dinas perhubungan setempat.
"Kalau mau tangkap, tangkap kadisnya jangan kami yang diobok-obok, kami setor sama mereka, kalau berani tangkap orang itu,"
"Kami punya setoran bukti pembayaran ada. Kami ditangkapi, dikompas (peras) setiap hari, Polsek Medan Baru minta upeti sama kami Rp 5 ribu satu hari," sambungnya.
Rakesh berharap kepada Wali Kota Medan, agar tidak pilih kasih melakukan penertiban di kawasan tersebut.
Ia juga mengaku mendukung kebijakan Bobby Nasution, asal tidak tebang pilih yang hanya menyengsarakan masyarakat kecil.
"Jangan mau seenaknya saja dia, mentang-mentang dia Wali Kota Medan mau enak-enak dia saja," ucap Rakesh.
"Perut nggak bisa diajak diam, kalau makin terancam apapun kubuat. Ini bukan ngancam, ini kubuktikan sama kalian semua, pedagang sudah resah dengan tindakan si Bobby,"
"Tolong Bobby kau ingat ke bawah, bukan kau saja yang mau makan, rakyat mau makan juga, Bobby ini ingat Rakesh ya nggak pernah mundur sama kau sikit pun," tegasnya.
Satpol PP Koordinasi dengan Polisi
Terpisah, Kasatpol PP Medan Rakhmat Harahap merespon tentang anak buahnya yang ribut dengan Rakesh pada saat penertiban Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berada di trotoar Jalan Gatot Subroto Kota Medan.
Menurut Rakhmat, beberapa hari lalu, pihaknya melakukan Penertiban PKL di area tersebut.
Namun, satu diantara PKL bernama Rakesh menghalangi penertiban tersebut.
Terkait permasalahan anak buahnya dengan Rakesh yang sempat ribut, saat ini kata Rakhmat pihaknya sedang berkoordinasi dengan pihak kepolisian atas kejadian tersebut.
"Kita melakukan kegiatan penertiban, ada beberapa PKL yang berjualan di atas trotoar. Dimana itu tidak perbolehkan. Namun pada saat penertiban ada masyarakat kita, Rakesh namanya melakukan, menghalangi dan ada masyarakat juga yang memviralkan kejadian tersebut," jelasnya kepada Tribun Medan saat ditemui pada saat pelaksanaan kegiatan audiensi Hari Buruh, Rabu (1/5/2024).
Menurut Rakhmat, apa yang sudah dilakukan Rakesh sudah sangat menggangu pihaknya dalam melakukan penertiban dan masyarakat sekitar.
"Ini sedang kita koordinasikan ke pihak kepolisian, bagaimana baiknya. Karena bapak Rakesh ini telah menghalangi petugas dalam menjalankan tugas," terangnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul SOSOK Rakesh Pemilik Warkop yang Tantang Menantu Jokowi & Satpol PP di Medan: Aku Jijik dengan Bobby
Sumber: Tribunnews.com
6 Fakta Mencengangkan Pratama Arhan & Zize: Hapus Foto Nikah, Foto dengan Mantan & 1 di Luar Dugaan |
![]() |
---|
5 Negara dengan Penduduk Terpadat di Dunia 2025, Ada Indonesia hingga 2 Tetangga Berseteru |
![]() |
---|
Hasto Kristiyanto dan Tom Lembong Dituding Terlibat Korupsi, PDIP Bantah Sebut Kesalahan Dicari-Cari |
![]() |
---|
Viral Pegawai Puskesmas Karaoke saat Jam Pelayanan, Dilakukan setelah Olahraga Pagi Bersama |
![]() |
---|
Reaksi Hasto Kristiyanto setelah Dengar Vonis 3 Tahun 6 Bulan Penjara untuk Kasus Suap Harun Masiku |
![]() |
---|