Pilpres 2024
Ungkap Survei Alasan Warga Pilih 02, Qodari Sebut Bansos Tak Ada Korelasinya bagi Kemenangan Prabowo
M Qodari mengungkap alasan masyarakat memilih Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024, berdasarkan hasil survei.
Editor: Lailatun Niqmah
"Jadi alasan masyarakat memilih capres karena punya kualitas tertentu. Hal serupa juga berlaku pada money politic atau serangan fajar, sehingga tidak ada jaminan antara pemberian money politic dengan memilih kandidat apalagi itu pemberian perlinsos, ” ujarnya.
Qodari menambahkan, alasan kenapa Prabowo dengan kualifikasi tegas lebih banyak dipilih dibandingkan dengan Ganjar yang dianggap merakyat atau Anies yang dinilai pintar karena proporsi pemilih yang menginginkan pemimpin tegas lebih besar dari pada aspek lainnya.
“Kenapa calon A menang dibandingkan dengan calon B? Karena yang mau kualifikasi A mungkin proporsinya lebih besar daripada kualifikasi B, saya ingat tahun 2014 yang menang Pak Jokowi, kenapa? Yang mau presiden merakyat lebih tinggi dari pada yang mau presiden tegas,” katanya.
“Tahun 2019 pola itu tetap sama ditambah satu variabel lagi yang tinggi kerja nyata dan itu lari kepada Pak Jokowi. Tahun ini kalau survei Indo Barometer paling tinggi adalah orangnya tegas,” lanjutnya.
Hal yang sama juga kata Qodari berdasarkan temuan survei Indikator di mana masyarakat memilih bukan karena faktor bansos, melainkan karena paling mampu memimpin, suka saja, jujur amanah bisa dipercaya dan seterusnya.
“Survei Indikator ini alasan-alasannya kalau versi indikator ini paling mampu memimpin, suka saja, jujur, ingin perubahan paling meyakinkan dan seterusnya,” ucapnya.
Selain itu, Qodari memaparkan semakin tinggi pendidikan dan pendapatan maka semakin sedikit menerima bansos dari pemerintah.
“Saya mau tunjukkan bagaimana penerima bansos kalau menurut survei itu makin tinggi pendidikan makin rendah, di bawah SD 26 persen, kalau sudah kuliah 7 persen saja. Yang menerima bansos, pendapatan yang di bawah 1 juta 32 persen, yang di atas 4 juta masih ada juga nih 11 persen," ucapnya.
Namun dari data tersebut ternyata masyarakat yang memilih Prabowo-Gibran justru yang terbesar bukan dari pemilih yang menerima bansos.
“Yang pendidikan SD yang memilih Prabowo-Gibran 55 persen, yang kuliah 71 persen. Pendapatan di bawah 1 juta yang milih Prabowo-Gibran 49,8 persen, di atas 4 juta 72,7 persen."
"Jadi justru di kalangan yang paling sedikit menerima bansos malah pasangan Prabowo-Gibran justru lebih kuat lalu,” terangnya.
Baca juga: Bukan karena Bansos, Ini Faktor Penyebab Suara Prabowo-Gibran Melejit hingga Angka 58 Persen
Lebih jauh Qodari menerangkan bukti secara tidak langsung yang tidak berdasarkan riset, meskipun tidak ada bansos dan kepala desa di luar negeri, Prabowo-Gibran tetap unggul.
“Melihat efek bansos pada pilihan capres lewat hasil pemilu kita lihat di luar negeri langsung, di situ ternyata di luar negeri di mana tidak ada bansos, tidak ada kepala desa, malah angka 02, 63,73 persen, sehingga saya berseloroh bahwa seharusnya kalau di Indonesia gak ada bansos ya harusnya kita 63,73 persen juga istilahnya,” ucap Qodari.
Dijelaskan Qodari, dari data-data dan pola perilaku pemilih, ia berkesimpulan bansos tidak ada pengaruhnya terhadap kemenangan Prabowo-Gibran.
“Mengapa perlinsos, bansos tidak mempengaruhi pilihan presiden? Ini bukan perasaan ya, ini kan data survei karena rakyat sesungguhnya perlinsos berbeda dengan money politics atau serangan fajar," ujar M Qodari.
Sumber: Tribunnews.com
Sapa 3 Partai Pendukung Ganjar-Mahfud, Megawati Sebut Tak Ada Koalisi dan Oposisi: Kerjasama |
![]() |
---|
Anies Baswedan Kaget Dirinya Cetak Sejarah dengan Datang ke Agenda Penetapan Presiden Terpilih |
![]() |
---|
Momen Jokowi Kenalkan Prabowo saat Membuka World Water Forum di Depan Para Negara Delegasi |
![]() |
---|
Reaksi 2 Kepala Negara saat Prabowo Kenalkan Gibran sebagai Wakil Presiden Terpilih: Sangat Muda |
![]() |
---|
2 Faktor Penyebab Prabowo dan Megawati Tak Kunjung Bertemu seusai Pilpres 2024 Menurut Pengamat |
![]() |
---|