Ia berkali-kali didorong oleh temannya saat berusaha keluar dari ruangan tersebut.

Baju yang dikenakan HA dilepas oleh para pelaku dan dibasahi sehingga ia tak bisa memakai bajunya.

Tiga orang temannya terlihat berperawakan lebih besar dari korban.

HA yang berada di lokasi sendirian hanya bisa pasrah saat tubuhnya yang sudah ditelanjangi direkam oleh temannya.

- Orang Tua HA Tak Tahu

Ibu HA, Fatimah (40) mengatakan tak mengetahui perlakuan para teman HA pada anaknya.

"Saya awalnya enggak tahu, anaknya enggak cerita. Cuma hari Rabunya saya dipanggil oleh guru terus dikasih tahu video itu," ujar dia.

Saat itu video perundungan HA belum tersebar ke media sosial.

Sepulan kejadian, HA pun tak menceritakan apa yang telah dialaminya pada Fatimah.

Fatimah menceritakan, di hari kejadian itu, anaknya diketahui pulang cepat. Ia juga marah-marah di rumah.

"Mungkin gak berani ke teman-temannya jadi marah-marahnya itu di rumah," ujarnya.

Fatimah menceritakan, kala itu ia sedang sakit sehingga tidak bertanya alasan anaknya mengamuk.

Baca juga: Nasib Ngenes Polisi di Probolinggo yang Istrinya Viral Bully Anak Magang, Perjuangan 8 Tahun Hancur

- Keluarga Bawa ke Ranah Hukum

Pihak keluarga korban membawa kasus bullying atau perundungan yang dialami HA (12) ke jalur hukum.

Kasus ini dilaporkan ke Polres Indramayu pada Rabu (6/3/2024).

"Senakal-nakalnya anak biasanya enggak kayak gini. Masa ditelanjangin, ditendang-tendang," ujar Fatimah.

Mediasi antara pihak keluarga korban dan pelaku bullying ini diketahui sudah dilakukan sebanyak 3 kali.

Terakhir, mediasi dilakukan langsung oleh Bupati Indramayu Nina Agustina.

Korban dan pelaku bullying termasuk para orang tuanya dipanggil Nina Agustina ke sekolah.

"Kita inginnya damai, tapi tadi dari pihak keluarga sudah memakai kuasa hukum ya. Sudah dilaporkan ke polisi," ujar Nina. (TribuNWow.com)