Pilpres 2024
Mengapa Menteri PDIP Tak Mundur dari Kabinet Jokowi? Megawati Singgung soal Etika dan Moral
Megawati Soekarnoputri buka-bukaan terkait menteri PDIP tidak mundur dari Kabinet Indonesia Maju pimpinan Jokowi.
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Mengapa menteri PDI Perjuangan (PDIP) tidak mundur dari Kabinet Indonesia Maju pimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi hal yang kerap dicari, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bongkar alasannya.
Ketum PDIP Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri menjelaskan alasan menteri PDIP tak mundur dari kabinet Presiden Jokowi melalui wawancara eksklusif di program ROSI yang ditayangkan di YouTube Kompas TV, Kamis (8/2/2024).
Megawati mengungkapkan alasan menteri dari partainya tidak mundur dari kabinet Jokowi lantaran dirinya selalu mengajarkan soal etika dalam berpolitik.
Baca juga: Elektabilitas Capres-Cawapres Terbaru di 5 Hasil Survei, Pilpres 2024 Berlangsung 1 atau 2 Putaran?
Dia menegaskan agar kader PDIP tidak hanya mencari kekuasaan dan seenaknya sendiri untuk mundur sewaktu-waktu.
“Bagi saya, itu (menteri PDIP tidak mundur) adalah etika, etika berpolitik. Apa? Harus punya track record politik.”
“Eh, ndak bisa lho, kamu asal masuk terus kamu cuma mencari kedudukan saja, no. Ada displinnya, itu etika. Ada moralnya, nggak boleh berantem kamu satu sama lain,” beber Megawati.
Lalu, dia mengatakan, ketika memang kader dari partainya yang menjadi menteri Jokowi mundur, maka dirinya khawatir akan terjadi ketidakstabilan dalam pemerintahan hingga bangsa.
“Please, pikir. Ganti orang itu gampang, lima menit terus sumpah jabatan, selesai. Tapi, dari sisi pengalaman saya, kalau jadi perubahan itu, kalau enam bulan, dia sudah mampu dan tahu fragmentasi dan lain sebagainya, it’s okay,” tuturnya.
“Yang bahaya bukanya apa, kan bangsa dan negara. Apa nggak begini (tidak stabil),” jelasnya.
Baca juga: Hasil Survei Elektabilitas Partai Politik Terbaru Seminggu Jelang Pencoblosan, PDIP di Atas Gerindra
Megawati juga mengungkapkan bahwa alasannya tidak meminta kader partainya mundur menjadi menteri bukan semata-mata membantu Jokowi tetapi membantu institusi kepresidenan itu sendiri.
Dia lalu mengingatkan bahwa berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan dua hal yaitu tata negara dan tata pemerintahan.
“Karena presiden itu banyak orang mikir kan, presiden itu institusi. Kita suka lupa republik ini dibuat dengan dua hal yaitu ketatanegaraan dan ketatapemerintahan,” ujarnya.
Sebelumnya, beredar isu bahwa menteri dari PDIP bakal mundur dari kabinet Jokowi ketika Gibran Rakabuming Raka menjadi cawapres Prabowo pada akhir tahun lalu.
Pada saat itu, Mensesneg, Pratikno pun menampik isu tersebut.
Kemudian, peristiwa serupa kembali terjadi pada akhir Januari lalu dan langsung dibantah oleh Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto.
Sumber: Tribunnews.com
Sapa 3 Partai Pendukung Ganjar-Mahfud, Megawati Sebut Tak Ada Koalisi dan Oposisi: Kerjasama |
![]() |
---|
Anies Baswedan Kaget Dirinya Cetak Sejarah dengan Datang ke Agenda Penetapan Presiden Terpilih |
![]() |
---|
Momen Jokowi Kenalkan Prabowo saat Membuka World Water Forum di Depan Para Negara Delegasi |
![]() |
---|
Reaksi 2 Kepala Negara saat Prabowo Kenalkan Gibran sebagai Wakil Presiden Terpilih: Sangat Muda |
![]() |
---|
2 Faktor Penyebab Prabowo dan Megawati Tak Kunjung Bertemu seusai Pilpres 2024 Menurut Pengamat |
![]() |
---|