Pilpres 2024
Pengamat Soroti Penampilan Gibran di Debat Cawapres 2024: Paling Memalukan Sepanjang Sejarah
Pengamat politik menilai penampilan Gibran Rakabuming Raka dalam debat keempat Pilpres 2024, paling memalukan sepanjang sejarah. Ini alasannya.
Editor: Elfan Fajar Nugroho
Namun menurut Pangi, kritikan Jokowi itu justru dilanggar anaknya sendiri.
"Presiden Jokowi pernah menyoroti kurangnya substansi dan visi dalam debat Pilpres 2024 serta mencela adanya serangan personal."
"Beliau menyatakan debat perlu diatur dengan lebih baik agar memberikan pendidikan dan edukasi kepada masyarakat. Namun kritikan tajam presiden ini justru dikangkangi oleh anaknya sendiri, ini adalah paradox yang sangat ironis," tegas Pangi.
Gibran dinilai Pangi tampil agresif dengan menyerang dan merendahkan karakter pribadi cawapres lainnya.
Ia bahkan cenderung mengabaikan substansi dari tema yang diperdebatkan.
"(Untuk itu) kita harus mengembalikan kembali etika yang hilang dalam forum debat yang semestinya lebih bermartabat," ujar Pangi.
Baca juga: Dua Kali Gibran Dapat Nilai 9,9 dari Prabowo setelah Debat Cawapres: Rakyat Kasih Nilai Tinggi
Momen Gibran Merendahkan Mahfud
Diketahui, penampilan Gibran menjadi sorotan saat melakukan tanya jawab dengan Mahfud MD di debat cawapres.
Kejadian itu bermula saat Gibran melemparkan pertanyaan kepada Mahfud soal greenflation.
"Bagaimana cara mengatasi greenflation?" tanya Gibran singkat kepada Mahfud.
Gibran pun tidak menjelaskan apa itu greenflation dengan alasan Mahfud adalah seorang profesor.
"(Terminologi) ini kan tidak saya jelaskan karena beliau kan seorang profesor," jawaban Gibran yang langsung disoraki para penonton.
Tidak lama setelahnya, Wali Kota Solo itu pun menjelaskan greenflation adalah tentang inflasi hijau.
Menanggapi pertanyaan itu, Mahfud menjelaskan inflasi hijau ada kaitannya dengan ekonomi hijau yang sekuler, di mana sebuah proses pemanfaatan produk ekonomi misalnya pangan itu manfaatkan ulang yang pada kahirnya mengganggu ekologi.
"Saya punya cerita soal recycle, saya sebagai orang Madura bangga, karena Madura yang lebih dulu (sadar) mempelajari ekonomi hijau, di mana mereka memunguti sampah-sampah dan diolah, masyarakat sudah sadar akan hal ini."
"Yang paling penting itu dipikirkan bagaimana untuk memberikan kebijakan terkait hal ini, dicarikan mana yang pas, di tempat ini (kebijakannya) begini dan tempat lain berbeda lagi, itulah yang kita pahami dengan ekonomi hijau, inflasi hijau," ujar Mahfud.
Sumber: Tribunnews.com
Sapa 3 Partai Pendukung Ganjar-Mahfud, Megawati Sebut Tak Ada Koalisi dan Oposisi: Kerjasama |
![]() |
---|
Anies Baswedan Kaget Dirinya Cetak Sejarah dengan Datang ke Agenda Penetapan Presiden Terpilih |
![]() |
---|
Momen Jokowi Kenalkan Prabowo saat Membuka World Water Forum di Depan Para Negara Delegasi |
![]() |
---|
Reaksi 2 Kepala Negara saat Prabowo Kenalkan Gibran sebagai Wakil Presiden Terpilih: Sangat Muda |
![]() |
---|
2 Faktor Penyebab Prabowo dan Megawati Tak Kunjung Bertemu seusai Pilpres 2024 Menurut Pengamat |
![]() |
---|