Pilpres 2024
Fenomena Keluarga Jokowi Berbondong-bondong Tinggalkan PDIP, Pengamat: Sudah Tidak Menguntungkan
Akhirnya, satu per satu keluarga Presiden Jokowi mulai meninggalkan PDIP untuk memberikan dukungan kepada Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Penulis: Adi Manggala Saputro
Editor: adisaputro
Jawaban Menohok Hasto untuk Bobby
Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, akhirnya buka suara soal keputusan Wali Kota Medan sekaligus menantu Presiden Joko Widodo, Bobby Nasution seusai resmi memberikan dukungan kepada capres Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo Subianto.
Dilansir TribunWow.com dari Tribunnews.com, keputusan Bobby Nasution mendukung Prabowo tentu saja berseberangan dengan partainya PDIP yang resmi mengusung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
Hasto mengungkapkan, PDIP telah melakukan klarifikasi terkait dukungan Bobby kepada Prabowo.
Ia juga menjelaskan jika PDIP telah berbicara secara baik-baik terkait permasalahan yang ada saat ini.
Baca juga: Momen Bobby Nasution Cium Tangan Prabowo Subianto dalam Deklarasi Relawan Pengusaha Pejuang
Hasto juga telah mempersilakan Bobby untuk memberikan dukungannya kepada Prabowo.
Dengan catatan, Bobby harus mengundurkan diri dari PDIP dengan mengembalikan Kartu Tanda Anggota (KTA) terlebih dahulu.
"Ya kalau itu kan sangat jelas, partai politik punya disiplin, PDI Perjuangan itu kokoh. Kemudian klarifikasi sudah dilakukan."
"Ketika anggota partai memberikan dukungan kepada calon lain, itu kan suatu bentuk Political Dissenting Opinion (pendapat berbeda dalam berpolitik) sehingga tentu saja kami akan melakukan proses."
"Dan kemarin kami sudah berbicara baik-baik, sehingga kalau mau mendukung yang lain silahkan, tapi kemudian mengundurkan diri, KTA-nya dikembalikan," kata Hasto, dikutip dari YouTube Kompas TV, Kamis (9/11/2023).
Selain itu, Hasto juga turut mengungkit jasa PDIP dan kader yang dikorbankan ketika memberikan jalan bagi Bobby untuk maju di Pilwalkot Medan 2020 lalu.

Baca juga: Gerindra Sebut Ada Pihak yang Ingin Menjegal Gibran Jadi Cawapres, Ganjar-Hasto Umpamakan Sepak Bola
Hasto membeberkan, sebelum masuknya nama Bobby, PDIP sejatinya sudah menunjuk Sekretaris DPD PDIP Sumatera Utara, Sutarto untuk maju sebagai Calon Wali Kota Medan.
Pada kenyataannya, PDIP justru memutuskan untuk memberikan karpet merah kepada Bobby untuk menjadi orang nomor satu di Medan.
"Ketika Mas Bobby dicalonkan, karena komitmen terhadap masa depan di Kota Medan, dan kita tahu sebelumnya ada berbagai persoalan-persoalan korupsi, maka kami berikan karpet merah kepada Mas Bobby."
"Pada saat itu kami prioritaskan Mas Bobby, termasuk siapa yang menjadi Calon Wakil Wali Kota. Padahal sebelumnya kami sudah memutuskan saudara Sutarto, Sekretaris DPD kami," terang Hasto.