Perang Israel Vs Hamas
Profil Hamas, Kelompok Palestina yang Serang Israel dalam Operasi Badai Al-Aqsa
Inilah profil Hamas, kelompok Palestina yang menggegerkan dunia setelah melakukan serangan dadakan ke Israel secara besar-besaran pada Sabtu pagi.
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Inilah profil Hamas, kelompok Palestina yang menggegerkan dunia setelah melakukan serangan dadakan ke Israel secara besar-besaran pada Sabtu, 7 Oktober 2023, dalam Operasi Badai Al-Aqsa.
Serangan ini sempat mengejutkan Israel hingga membuat mereka balik melakukan pembalasan dengan memborbardir gedung-gedung di Jalur Gaza, serta permukiman Palestina.
Hingga Senin, 9 Oktober 2023, serangan dari kedua belah pihak masih berlanjut dan memanas.
Baca juga: Fakta Perang Israel Vs Hamas: Jumlah Korban, Alasan, Situasi Terkini, hingga Reaksi Berbagai Negara
Siapa Hamas?
Hamas adalah singkatan dari Gerakan Perlawanan Islam dan dalam bahasa Arab berarti “semangat”. Kelompok yang dimotori para pejuang Palestina ini secara politis menguasai Jalur Gaza, wilayah seluas sekitar 365 km persegi (141 mil persegi) yang menjadi tempat bermukim lebih dari dua juta orang tetapi selama puluhan tahun terus diblokade Israel.
Hamas mengendalikan Jalur Gaza sejak 2007 setelah perang singkat melawan pasukan Fatah yang setia kepada Presiden Mahmoud Abbas, kepala Otoritas Palestina dan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO).
Kapan Hamas Dibentuk dan Apa Tujuannya?
Gerakan Hamas didirikan di Gaza pada tahun 1987 oleh seorang imam Sheikh Ahmed Yasin dan ajudannya Abdul Aziz al-Rantissi tak lama setelah dimulainya Intifada pertama, yang menjadi perang masif melawan pendudukan Israel di tanah Palestina.
Gerakan ini dimulai sebagai cabang dari Ikhwanul Muslimin di Mesir dan membentuk sayap militer, Brigade Izz al-Din al-Qassam, untuk melakukan perjuangan bersenjata melawan Israel dengan tujuan membebaskan Palestina yang bersejarah.
Mereka juga menawarkan program kesejahteraan sosial kepada warga Palestina yang menjadi korban pendudukan Israel.
Hamas Menerima Negara Palestina dengan Perbatasan Tahun 1967
Berbeda dengan PLO, Hamas tidak mengakui kenegaraan Israel namun menerima negara Palestina berdasarkan perbatasan tahun 1967.
“Kami tidak akan melepaskan satu inci pun tanah air Palestina, apa pun tekanan yang terjadi saat ini dan berapa pun lamanya pendudukan,” kata Khaled Meshaal, pemimpin kelompok Palestina di pengasingan pada tahun 2017.
Hamas dengan keras menentang perjanjian perdamaian Oslo yang dinegosiasikan oleh Israel dan PLO pada pertengahan tahun 1990an.
Negara ini secara resmi berkomitmen untuk mendirikan negara Palestina di wilayahnya sendiri.
Sumber: Tribunnews.com
Hamas akan Nyatakan Kemenangan dalam Perang Gaza Lawan Israel setelah Kesepakatan Gencatan Senjata |
![]() |
---|
Tentara Israel IDF Diklaim Alami Rugi Besar di Jabalia, Disebut Lakukan Serangan Tanpa Arah |
![]() |
---|
Kegagalan Intelijen Israel pada 7 Oktober Buktikan Hamas Sulit Disusupi |
![]() |
---|
Ali Khamenei Sebut Tak Butuh Pasukan Proksi: Pejuang Perlawanan Bertempur atas Keyakinan Sendiri |
![]() |
---|
Ali Khamenei Tegas Teheran Katakan Tidak Butuh Pasukan Proksi seperti Hizbullah-Houthi |
![]() |
---|