Perang Israel Vs Hamas
Ironi Warga Gaza Tak Punya Tempat untuk Mengungsi saat Perang, Warga Israel Pergi dari Negaranya
Ketika Israel membombardir Jalus Gaza pada Sabtu malam, para warga Palestina kebingungan. Warga Israel pilih minggat dari negaranya
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Konflik antara Israel dan Palestina tak menemukan titik terang.
Terbaru, Hamas melakukan serangan ke Israel secara besar-besaran, Sabtu 7 Oktober 2023 pagi.
Serangan itu menewaskan para warga Israel yang langsung dibalas serangan balasan untuk warga Palestina.
Namun ironi warga dari kedua negara tersebut yang memiliki nasib sangat kontras.
Baca juga: Hamas Punya Peningkatan dalam Serangan sementara Israel Dilanda Krisis Internal Jadi Titik Kelemahan
Warga Palestina
Ketika Israel membombardir Jalus Gaza pada Sabtu malam, para warga Palestina kebingungan.
Dikutip dari Al Jazeera, warga sipil Gaza banyak yang menjadi korban keganasan Israel.
Rumah mereka pun hancur karena serangan menuju ke rumah warga.
Pasukan Israel mengebom gedung 11 lantai tempat pasangan warga sipil tinggal di lingkungan Al-Nasr di sebelah barat Kota Gaza.
Baca juga: Serangan Balasan Israel ke Hamas Palestina, Tewaskan 232 Orang di Jalur Gaza
Pada Hari Minggu, Israel menyatakan kondisi perang dan melalukan pertempuran sengit.
Youssef Al-Bawab, yang tinggal di sebuah bangunan di seberang Menara Al-Watan, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa mereka menerima peringatan dari pasukan Israel pada pukul 17.00 waktu setempat (14.00 GMT) untuk mengevakuasi rumah mereka.
Bangunan yang ditinggali Al-Bawab bersama 150 orang lainnya rusak parah dan tidak bisa dihuni.
Beberapa rumah dan bangunan lain di sekitar Menara Al-Watan juga rusak parah pasca pengeboman.
Warga mengatakan pesawat Israel mengebom secara acak rumah mereka.
"Bom Israel tidak membedakan antara warga sipil dan pejuang perlawanan," kata Mohammed Salah dari utara Jalur Gaza.
"Dalam setiap perang, kami meninggalkan rumah kami karena pembom tak pandang bulu."
"Kami telah hidup di situasi ini bertahun-tahun tanpa ada yang membela kami. Kami punya hak melawan penjajah," tambahnya.
Baca juga: Hamas Punya Peningkatan dalam Serangan sementara Israel Dilanda Krisis Internal Jadi Titik Kelemahan

Warga Israel
Hal kontradiktif terjadi pada warga Israel yang buru-buru meninggalkan negaranya setelah ada peringatan konflik.
Kondisi di Israel masih tegang dengan beberapa tempat masih tutup dan warga bersembunyi di bawah tanah.
Patroli polisi lewat, menghentikan orang-orang di sana-sini untuk menanyakan ke mana mereka pergi.
Selain itu warga Israel dan turis berbondong-bondong ke Bandara Ben Gurion untuk mencoba pergi dari Israel.
Pada Hari Minggu, maskapai penerbangan besar membatalkan pendaratan mereka ke negeri Yahudi itu.
Baca juga: UPDATE Serangan Hamas ke Israel, Korban Tewas Capai 350 Orang, Puluhan Warga Diculik dan Disandera
Pada Sabtu malam, mereka yang telah memastikan tiket menunggu dengan cemas untuk melihat apakah penerbangan mereka akan lepas landas.
Yang lain datang untuk melihat apakah mereka dapat membeli tiket pada menit-menit terakhir.
Seorang penumpang menggambarkan kejadian tersebut, dengan mengatakan bahwa ada lebih banyak orang yang mengantri saat check-in.
Mereka menunggu untuk melihat apakah mereka bisa mendapatkan tiket, dibandingkan mereka yang melewati garis keamanan di gerbang keberangkatan. (TribunWow.com/ Tiffany Marantika)
Sumber: TribunWow.com
Hamas akan Nyatakan Kemenangan dalam Perang Gaza Lawan Israel setelah Kesepakatan Gencatan Senjata |
![]() |
---|
Tentara Israel IDF Diklaim Alami Rugi Besar di Jabalia, Disebut Lakukan Serangan Tanpa Arah |
![]() |
---|
Kegagalan Intelijen Israel pada 7 Oktober Buktikan Hamas Sulit Disusupi |
![]() |
---|
Ali Khamenei Sebut Tak Butuh Pasukan Proksi: Pejuang Perlawanan Bertempur atas Keyakinan Sendiri |
![]() |
---|
Ali Khamenei Tegas Teheran Katakan Tidak Butuh Pasukan Proksi seperti Hizbullah-Houthi |
![]() |
---|