Breaking News:

Keputusan Kraton Tidak Salah: Perkembangan Ekonomi Sirkular di Gunungkidul Menjanjikan

Program bisa berjalan dan warga di dua kalurahan tersebut pun merasa gembira karena mereka bisa mengambil manfaat berupa ketersediaan pakan ternak ber

Istimewa
Kepala Bebadan Pangreksa Loka Kraton Yogyakarta RM Gustilantika Marrel Suryokusumo, bersama Lurah Karang Asem dan masyarakat setempat di lokasi pembibitan tanaman pakan dan energi di Kalurahan Karang Asem, Kapanewon Ponjong, Kabupaten Gunungkidul, Selasa (4/10/2023). 

TRIBUNWOW.COM - Keputusan Kraton Yogyakarta untuk berkolaborasi dengan PLN Energi Primer Indonesia (EPI) dan Pemprov DI Yogyakarta dalam program ekonomi sirkular di Kalurahan Karangasem dan Kalurahan Gombang, Kapanewon Ponjong, Gunungkidul adalah tepat.

Program bisa berjalan dan warga di dua kalurahan tersebut pun merasa gembira karena mereka bisa mengambil manfaat berupa ketersediaan pakan ternak berkelanjutan.

Kepala Bebadan Pangreksa Loka (Dinas Lingkungan Hidup) Kraton Yogyakarta RM Gustilantika Marrel Suryokusumo menyatakan pihaknya bersyukur melihat program penghijauan di lahan kritis, tandus dan marjinal di Gunungkidul dengan tanaman Indigofera yang dimulai Maret 2023 ini bisa berjalan.

Program tersebut bertujuan memberi sumber hijauan (pakan ternak) bagi petani dan peternak pada saat musim kering, sekaligus menjadi sumber biomassa untuk co-firing pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).

Baca juga: Para Menteri Uni Eropa Mendukung Rencana untuk Mengurangi Ketergantungan Ekonomi pada China

Baca juga: Baru Nikah 1 Bulan, Fitri Sandayani Dilaporkan Hilang oleh Suaminya, Ternyata Bawa Perhiasan, Kabur?

"Kita senang sekali program yang sama-sama kita kolaborasikan ini berhasil, bukan hanya program yang sambil lalu," kata Marrel saat melakukan monitoring bersama jajaran PLN EPI dan pemerintahan setempat, Selasa (3/10/2023).

Usai meninjau lokasi, Marrel menyatakan bahwa program tersebut berjalan seperti yang direncanakan. Dalam program tersebut, pihak Kraton Yogyakarta berperan dalam penyediaan lahan dengan menyiapkan Tanah Kasultanan/ Sultan Ground (SG) sebagai area tanam.

 

"Kemarin baru ditata tapi sekarang hasilnya sudah terlihat. Tadi saya ngobrol-ngobrol dengan para petani yang ada di sini. Kata mereka, dengan campuran pupuk FABA (Fly Ash Bottom Ash) itu manfaatnya terasa sekali. Satu, tanamannya lebih hijau, lebih konsisten, lebih bagus dan paling penting lebih cepat tumbuhnya," tambahnya.

"Tadi juga pak lurah menyampaikan ada satu padukuhan yang jadi lokasi, kemudian mampu mencukupi kebutuhan pakan ternak padukuhan tersebut. Perkembangannya sangat bagus. Benar-benar program yang memang ada bukti nyata kalau ini berhasil," lanjut Marrel.

Ke depan Marrel berharap ada pendampingan di tiap kalurahan dalam untuk memanen ranting yang bakal dijadikan bahan biomassa.

"Ini sekali lagi bentuk komitmen Kraton Ngayogyakarta untuk Indonesia. Mendukung program Pak Presiden mengenai nett zero emmisions, dan energi terbarukan. Semoga dari Jogja kita tetap bisa terus memberi kontribusi seperti yang sudah-sudah di masa lalu. Semoga kedepan Kraton tetap bisa memberikan support dan kontribusi yang konkret untuk Indonesia. Sekali lagi terimakasih atas segalanya dari semua pihak. Mari kita kawal terus program ini sampai benar-benar bisa bermanfaat untuk masyarakat dan untuk Indonesia," pungkasnya.

Baca juga: Nelangsanya Emak-emak Uang Segepok Hangus saat Kebakaran di Solo, Videonya Nangis-nangis Viral

Pohoh-pohon tersebut adalah tanaman energi. Selain dimanfaatkan untuk pakan ternak, bagian lain seperti ranting pohon nantinya akan dimanfaatkan sebagai bahan bakar PLTU biomassa.

Untuk memastikan ekonomi sirkular berjalan, bank bibit juga sudah disiapkan. Program kolaborasi Kraton Yogyakarta, PLN EPI dan Pemprov DIY tersebut juga bertujuan mendukung program nett zero emmisions yang dicanangkan Presiden Joko Widodo.

Di lain pihak, Lurah Gombang, Supriyanto menyambut baik program ini. Pada Iduladha lalu, penjualan ternak warga di Gombang dan Karangasem Rp7,4 miliar.

"Kami menyambut sangat baik program ini dan berharap agar dilanjutkan. Warga kami sangat butuh pakan ternak terutama saat musim kemarau. Berkat program ini, kendala pakan di musim kemarau mulai teratasi," paparnya.

Halaman
12
Tags:
GunungkidulYogyakartaEkonomi
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved