Pilpres 2024
Pesona Prabowo Jelang Pilpres, Tetangganya Berbondong-bondong Dukung, Dedi Mulyadi Sebut Kebaikannya
Politisi Partai Gerindra, yakni Dedi Mulyadi menyebut bahwa bacapres Prabowo tengah didukung dan dicintai tetangganya di Bojongkoneng.
Penulis: Aulia Majid
Editor: Rekarinta Vintoko
"Iya," tandas warga.
Dedi Mulyadi juga mengkonfirmasi kepada warga apakah sosok Prabowo juga sering berbagi-bagi sembako kepada warga sekitar yang membutuhkan.
"Suka bagi sembako nggak?," tanya Dedi Mulyadi.
"Suka," jawab warga serentak.
Dedi Mulyadi menambahkan bahwa Prabowo tak perlu risau karena warga Desa Bojongkoneng sudah hampir seratus persen memilih sosok yang menjabat sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) RI tersebut.
"Dan di sini, saya bukan untuk kampanye Pak Prabowo. Karena di sini mah sudah hampir seratus persen, bener nggak? Cuma mau ngejelasin kalau Bapak disukai warganya," ujar Dedi Mulyadi.
Dedi Mulyadi menimpali apabila seseorang tengah baik kepada tetangganya, maka ia bisa menjadi pemimpin yang baik juga di masa depan.
"Jadi kalau orang baik sama tetangganya, berarti dia bakal baik memimpinnya," tambah Dedi Mulyadi.

Baca juga: Tracking Survei Elektabilitas Capres 5 Bulan Terakhir: Prabowo & Ganjar Saling Sikut, Anies Anjlok
Sosok Prabowo Disebut Lebih Jawa Dibanding Jawa
Mantan Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi dalam sebuah acara menjelaskan sosok Prabowo yang dinilai lebih Jawa dibanding Jawa.
Dilansir TribunWow.com dari unggahan akun Tiktok @dekade_08, Senin (2/10/2023), Dedi Mulyadi menjelaskan sosok Prabowo yang tak pernah mengungkapkan identitasnya ketika berbicara politik.
Menurut Dedi, Prabowo selalu menegaskan jika dirinya adalah Indonesia bukan berasal dari Jawa atau suku manapun yang ada di Indonesia.
"Dia sudah melewati kosmologi pertapaan orang Jawa, tetapi ingat, Pak Prabowo tak pernah primordial, di mana letak tidak pernah primordialnya, dia tidak pernah berkata saya orang Jawa, dia selalu berkata aku adalah orang Indonesia, saya katakan sekali lagi aku adalah Indonesia, berulang-ulang dia berkata aku adalah Indonesia artinya apa dia tidak mengembangkan politik identitas," ujar Dedi Mulyadi.
Lebih lanjut, Dedi Mulyadi menjelaskan soal dua karakteristik politik identitas.
Menurutnya, politik identitas ada dua yakni suku dan agama.