Terkini Daerah
Viral Bayi 8 Bulan Jadi Korban Gas Air Mata Rempang, Ayah Korban: Tembakan di Belakang Rumah
bentrokan terjadi lantaran warga menolak pengembangan kawasan ekonomi Rempang Eco City, A menjadi bayi yang terkena gas air mata
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Viral foto kasus Rempang Eco City yang menjadikan anak 8 bulan sebagai korban.
Dalam foto tersebut, terlihat bayi berinisial A yang menjadi korban kericuhan di Rempang, Batam antara warga dan aparat, Kamis 7 September 2023.
Bocah 8 bulan tersebut digendong oleh warga yang berusaha menolongnya karena telah menghirup gas air mata.
Baca juga: Kesaksian Guru Siswa Kena Gas Air Mata saat Bentrok di Rempang Batam, sampai Sembunyi di Hutan
Ia terlihat dibopong di antara kerumunan warga dan aparat yang mengamankan lahan pengukuran Rempang Eco City.
Dikutip dari Tribun Batam, A berada di rumah saat kericuhan terjadi.
Namun, ia tetap menjadi korban dari gas air mata yang ditembakkan polisi untuk mengurai massa.
Asap gas air mata itu mengarah ke rumah A karena terbawa angin yang cukup kuat saat itu.
Ayah A, Herman menerangkan soal kejadian tersebut.
Baca juga: Bentrok Proyek Rempang Eco City: Bayi 8 Bulan Jadi Korban Gas Air Mata, Kapolda Akui Telah Humanis

Dilansir oleh Facebook Tribun Batam, Herman saat kejadian tidak berada di rumah.
Ia turut turun ke jalan untuk mempertahankan tanah leluhurnya yang akan dibangun proyek Rempang Eco City.
A saat itu berada di ayunan dalam rumah bersama istri Herman.
"Tiba-tiba asap datang dari belakang, orang tu melepaskan gas air mata sampai di belakang rumah saya," kata Herman, Sabtu 9 September.
"Posisi belakang rumah saya, pas pula angin dari laut, pintu terbuka, anak saya diayun di tengah."
"Pas anak saya sedang tidur masuk gas air mata lewat langsung putih mata dia, untung saya tidak ada di situ hancur hati saya sebagai orang tua."
Baca juga: Bentrok Proyek Rempang Eco City: Bayi 8 Bulan Jadi Korban Gas Air Mata, Kapolda Akui Telah Humanis
Herman yang saat itu berada di lokasi kericuhan mengatakan anaknya ditolong oleh banyak orang.
Ia dioper oleh banyak orang untuk segera mendapatkan pertolongan.
"Istri saya lihat keadaan anak saya langsung menangis, untung ada Brimob di sini langsung diambil Brimob, dioper-oper ke sana, dioper-operlah, saya tak tahu kondisinya," tambah Herman.
Saat ini, ia mengatakan anaknya yang berusia 8 bulan tersebut pun juga telah pulih.
Diberitakan dari Tribun Batam, foto A yang diambil pun viral karena sangat menyentuh hati.
Sang fotografer, Aminuddin turut menjadi saksi kejadian itu.
Ia memotret A yang ditolong oleh seseorang menggunakan sepeda motor.
Tujuannya untuk menjauh dari lokasi bentrok agar tidak semakin banyak menghirup gas air mata.
Tidak hanya A, anak Herman lainnya, F juga merasakan panasnya gas air mata.
Saat itu, bocah 5 tahun tersebut juga berada bersama adiknya di dalam kamar.
Beruntung kedua anak Herman bisa selamat.
Baca juga: BREAKING NEWS Polisi Lepaskan Tembakan Gas Air Mata untuk Buka Paksa Blokade Jalan Trans-Papua Barat
Saat itu juga, sang istri berteriak. Teriakan itu membuat Herman kaget dan masuk kedalam rumah.
Melihat anaknya yang sudah lemas Heman membawa anaknya dan meminta pertolongan.
Saat dia keluar, dia bertemu anggota Brimob dan meminta bantuan.
"Anak saya tolong pak, anak saya pingsan. Saya bilang gitu tadi. Kemudian dia bawa dan diberikan bantuan oksigen dan dikasih air," sebutnya.
Tidak lama, anaknya sadar dan kembali dibawa ke rumah.
Kronologi Bentrokan
Dikutip dari Kompas.com, bentrokan terjadi lantaran warga menolak pengembangan kawasan ekonomi Rempang Eco City.
Petugas gabungan mendatangi lokasi sekira pukul 10.00 WIB, Kamis 7 September 2023.
Sementara itu, ratusan warga memblokir jalan, mulai dari Jembatan 4.
Warga saat itu menolak masuknya tim gabungan yang hendak mengukur lahan dan pemasangan patok di Pulau Rempang.
Pemblokiran itu dilakukan dengan membakar sejumlah ban.
Tak hanya itu, warga juga merobohkan pohon di akses jalan masuk menuju kawasan Rempang.
Kendati demikian, petugas gabungan tetap memaksa untuk melakukan pemasangan patok.
"Pemblokiran (terjadi) ditempat-tempat sentra perlintasan masyarakat, baik orang maupun barang."
"Tepatnya di Jembatan Barelang di mana di salah satu jembatan ada massa menduduki serta melakukan swiping kepada masyarakat yang hendak melintas," kata Kabid Humas Polda Kepri, Kombes Pol Zhwani Pandra Arsyad. (TribunWow.com/ Tiffany Marantika)
Sumber: TribunWow.com
Ajak Masyarakat Desa di Klaten Sadar Lingkungan, Mahasiswa KKN Unisri Buat Plangkat & Pojok Tanam |
![]() |
---|
Tingkatkan Kesadaran Kebangsaan Warga, Mahasiswa KKN 68 UNISRI Gelar HUT ke-80 RI di Desa Manjung |
![]() |
---|
Mahasiswa KKN 68 UNISRI Tata Kelola Perpustakaan SD 2 Manjung demi Tingkatkan Minat Baca Siswa |
![]() |
---|
Tingkatkan Rasa Percaya Diri, Mahasiswa KKN UNISRI Gelar Sosialisasi Public Speaking untuk Siswa SD |
![]() |
---|
Modal HP Pribadi, Mahasiswa KKN Unisri Bantu Promosikan Wisata di Desa Manjung |
![]() |
---|