Liga 1
Nasib Kontradiktif Persebaya Surabaya-Arema FC: 1 bak Beli Kucing dalam Karung, 1 Kerap Beruntung
Nasib kontradiktif kini dialami oleh 2 tim asal Jawa Timur, Persebaya dan Arema FC, satu bak istilah beli kucing dalam karung, satu kerap beruntung.
Editor: adisaputro
Jika terus konsisten, tak menutup kemungkinan Gustavo Almeida bakal ukir prestasi individu di gelaran Liga 1 2023/2024 yakni top skor di akhir musim nanti.
Di sisi lain, usut punya usut, nasib apes yang dialami Persebaya Surabaya dan keberuntungan Arema FC tak hanya terjadi di musim ini saja.
Pada dua musim sebelumnya, Persebaya Surabaya selalu gagal dalam menemukan sosok predator ganas di lini serang.
Sementara Arema FC hanya catatkan sekali gagal dalam perekrutan pemain asing di lini depan.

Baca juga: Gustavo Almeida Potensi Out dari Arema FC? Suporter Persija, PSS dan Persib Sudah Mulai Bergerilya
Lantas, bagaimana capaian perekrutan striker asing Persebaya Surabaya dan Arema FC di dua musim terakhir?
Berikut ini penjelasan selengkapnya:
Persebaya Surabaya
1. Jose Wilkson
Penyerang Persebaya Surabaya pertama yang gagal bersinar seusai direkrut adalah Jose Wilkson.
Bak istilah beli kucing dalam karung, pembelian Jose Wilkson juga merupakan perjudian yang dilakukan oleh manajemen Persebaya Surabaya dan tim pelatih saat itu.
Mengingat, dirinya didatangkan dari Liga Malta yang secara kualitas masih berada di bawah Indonesia.
Meski tak terlampau buruk dengan torehkan 6 gol dan 2 assist dari 13 laga, namun, gaya main yang dianggap tak mencerminkan Persebaya Surabaya yakni ngeyel dan wani membuat Jose Wilkson akhirnya dipinjamkan ke Persela Lamongan.
Setelah kontraknya berakhir, barulah manajemen Persebaya Surabaya melepasnya dengan cuma-cuma.
2. Arsenio Vaalport
Bisa dikatakan, nama Arsenio Vaalport menjadi pembelian terburuk dua musim terkini Persebaya Surabaya.