Breaking News:

Pilpres 2024

Efek Jokowi, Prabowo Potensi Dapat Suara Tambahan di Pilpres 2024 Mendatang, Ganjar Waspada?

Berkat Presiden Jokowi, Prabowo Subianto kini berpotensi mendapat tambahan suara di Pilpres 2024 nanti.

Penulis: Aulia Majid
Editor: Lailatun Niqmah
Sekretariat Presiden
Jokowi bersama Prabowo Subianto dan Erick Thohir mengunjungi Pasar Bululawang, Senin (24/7/2023). Berkat Presiden Jokowi, Prabowo Subianto kini berpotensi mendapat tambahan suara di Pilpres 2024 nanti. 

TRIBUNWOW.COM - Diprediksi bakal terjadi perpindahan arus dari pemilih Joko Widodo di Pilpres 2019 menuju Prabowo Subianto di Pilpres 2024 mendatang, menurut survei yang diadakan oleh Litbang Kompas.

Dilansir TribunWow.com dari Kompas.com pada Senin, 21 Agustus 2023, terdapat peralihan suara dari pemilih Jokowi menuju Prabowo Subianto sebesar 36,4 persen.

Prabowo Subianto yang diusung Partai Gerindra tersebut memang menjadi satu dari tiga capres di Pilpres 2024 yang terus meningkat elektabilitasnya dan bersaing dengan Ganjar Pranowo dari fraksi PDIP.

Baca juga: Prabowo-Budiman Dianggap Umbar Deklarasi Perang oleh Politikus PDIP Guntur Romli, Bawa-bawa Jokowi

Kini, perubahan arus dari pemilih Jokowi di 2019 lalu menuju ke Prabowo telah meningkat dari 27,7 persen di bulan Januari 2023 lalu menjadi 33,9 persen di Mei 2023 kemarin.

"Ada kecenderungan kian membesarnya suara pemilih Jokowi yang mengalir ke Prabowo," menurut survey yang diadakan Litbang Kompas, Senin 21 Agustus 2023.

Meski mengalami kenaikan pemilih, namun Prabowo Subianto masih tertinggal dari Ganjar Pranowo yang paling banyak mengumpulkan suara pemilih Jokowi.

Apabila Prabowo Subianto dihadapkan dengan Ganjar Pranowo, maka terdapat 63,6 persen pemilih Jokowi yang bakal menggunakan suaranya kepada Gubernur Jawa Tengah tersebut.

Apabila dibandingkan pada Pemilu 2019 lalu, para pendukung Prabowo semakin kompak untuk mendukung Menteri Pertahanan tersebut di Pilpres 2024 mendatang.

Suara pemilih Prabowo di 2019 lalu kini mengalami kenaikan dari Januari 2023 lalu telah meningkat dari 72,5 persen menjadi 85,7 persen.

Survei Litbang Kompas sendiri dilakukan secara langsung pada 27 Juli hingga 7 Agustus 2023 lalu dengan partisipan mencapai 1.364 responden di 38 provinsi yang tersebar di 331 desa/kelurahan yang ada di Indonesia.

Lebih lanjut lagi, survei Litbang Kompas memiliki margin of error +/- 2,65 persen.

Pada momen sebelumnya, diketahui juga bahwa Prabowo Subianto sempat mendapat promosi dari Presiden Jokowi yang mengaku akan cawe-cawe terkait Pilpres 2024.

Sedangkan untuk Anies Baswedan, dilansir dari Kompas.com, elektabilitasnya masih jauh berada di bawah Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.

Menurut survei yang diadakan Litbang Kompas, Anies Baswedan memiliki elektabilitas 12, 7 persen, terbawah apabila dibandingkan dengan Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.

Per Agustus 2023, angka elektabilitas Ganjar Pranowo berada di tingkat 24,9 persen, unggul dari Prabowo Subianto yang masih mandek di 24,6 persen.

Elektabilitas bakal kandidat capres Pemilu 2024 Prabowo Subianto, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo.
Elektabilitas bakal kandidat capres Pemilu 2024 Prabowo Subianto, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo. (Kolase Tribunnews)

Baca juga: Head to Head Elektabilitas Capres Versi Litbang Kompas: Prabowo Vs Ganjar Vs Anies, Siapa Memimpin?

Prabowo-Budiman Dianggap Umbar Deklarasi 'Perang' oleh Politikus PDIP Guntur Romli

Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Guntur Romli, berikan komentar pedasnya terkait deklarasi dukungan Budiman Sudjatmiko kepada Prabowo Subianto untuk Pilpres 2024.

Dilansir TribunWow.com, Guntur Romli menyoroti keputusan Budiman Sudjatmiko dan Prabowo Subianto yang memilih mendeklarasikan dukungan di Provinsi Jawa Tengah tepatnya di Marina Convention Center, Semarang, Jumat (18/8/2023).

Deklarasi dukungan yang dilakukan oleh Budiman Sudjatmiko untuk Prabowo di Semarang, Jawa Tengah dinilai sebagai bentuk deklarasi perang.

Mengingat, Jawa Tengah identik dengan basis terbesar PDIP selama ini dalam beberapa kali kontestasi pemilu.

Cuitan Twitter politikus PDIP Guntur Romli soal dekarasi dukungan Budiman untuk Prabowo di Semarang, Jawa Tengah.
Cuitan Twitter politikus PDIP Guntur Romli soal dekarasi dukungan Budiman untuk Prabowo di Semarang, Jawa Tengah. (Twitter @GunRomli)

Mantan kader PSI itu melabeli deklarasi dukungan Budiman untuk Prabowo di Semarang sebagai provokasi dan "Deklarasi Perang" seperti apa yang sebelumnya kerap dilakukan oleh Ketua Umum Gerindra itu dalam beberapa kali pilpres.

Satu contoh yang turut disebut oleh Guntur Romli yakni ketika Prabowo membangun posko Prabowo-Sandiaga di Solo pada Pilpres 2019 lalu.

Posko itu dibangun tepat berhadapan dengan posko milik PDIP saat calonkan Jokowi untuk periode kedua.

Komentar pedas Guntur Romli itu dicuitkan melalui laman Twitter pribadinya, @GunRomli, Minggu (20/8/2023).

"Deklarasi Prabowo-Budiman di Semarang yg identik dgn Ganjar & PDI P adlh bentuk provokasi & deklarasi "perang" seperti halnya Prabowo lakukan di Pilpres 2019 di Solo yg identik dgn Jokowi & PDI P. Prabowo masih lakukan cara-cara lama," tulis cuitan Twitter Guntur Romli. (TribunWow.com)

Baca berita Pilpres 2024 lainnya

Tags:
Pilpres 2024Prabowo SubiantoJokowiGanjar Pranowo
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved