Ponpes Al Zaytun dan Ajarannya
Profil Hendropriyono, Eks Kepala BIN yang Video Lawasnya Dikaitkan dengan Ponpes Al Zaytun
Nama Hendropriyono, mantan Kepala Badan Intelijen Nasional (BIN), kembali mencuat setelah video lawasnya viral. Berikut profil lengkapnya.
Penulis: Magang TribunWow
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Inilah profil Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono yang namanya kembali muncul setelah sempat terseret polemik Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun.
Nama AM Hendropriyono kembali mencuat seusai munculnya video lawas yang perlihatkan dirinya berpidato soal Ponpes Al Zaytun.
Dilansir TribunWow.com, Hendropriyono menduga ada pihak yang sengaja memutar kembali video masa lalunya tersebut.
Baca juga: Temukan Bom? Ini Cerita Connie Bakrie seusai Masuk ke Bunker Al Zaytun, Singgung Tumpukan Benda
Padahal diketahui video tersebut merupakan rekaman puluhan tahun yang lalu.
"Ini sudah diputar-putar, (padahal) dulu enggak ada kumis saya, sudah jelas saya pidato waktu masih muda, masih keren, sekarang kan sudah aki-aki, tapi diputar-putar," ujarnya saat ditemui di Bentara Budaya Jakarta, Palmerah, Jakarta Pusat, Selasa (25/7/2023) kemarin, mengutip Kompas.com.
Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) ini juga menambahkan bahwa momen lama itu sudah tidak relevan lagi untuk dikaitkan dengan isu saat ini.
Meluruskan hal ini, Hendropriyono meminta agar publik senantiasa berhati-hati dalam menyebarluaskan segala informasi yang berkaitan dengan Ponpes Al Zaytun.
"Jangan lupa bahwa kebenaran tidak sama dengan ketepatan. Kalau kita benar membidik satu sasaran, belum tentu itu tepat kena," ucapnya.
Dirinya juga berharap masyarakat tak lagi mengaitkan video tersebut dengan kasus yang saat ini tengah menjerat nama Panji Gumilang tersebut.
Lantas seperti apakah sosok AM Hendropriyono?
Baca juga: Giliran Ridwan Kamil yang Dilaporkan Panji Gumilang ke Polisi: Kurang Kehati-hatian soal Al Zaytun
Profil dan Sosok AM Hendripriyono

Bicara soal sosok AM Hendropriyono tentu akan langsung terbayang rekam jejaknya dalam perkembangan intelijen di Indonesia.
Pria yang bernama lengkap Abdullah Mahmud Hendropriyono ini lahir pada 7 Mei 1945.
Hendropriyono dikenal sebagai sosok yang lekat dengan dunia militer.
Di masa mudanya, Hendropriyono menempuh pendidikan militer di Akademi Militer Nasional (AMN) Magelang pada cabang Infanteri Kopassus dan lulus pada 1967.
Pria asal Yogyakarta ini juga pernah melanjutkan studi di luar negri, yakni di Australian Intelligence Course dan United States Army Command and General Staff College.
Menempuh pendidikan militer lainnya di Sekola Staf dan Komando ABRI (Sesko ABRI), ia lulus sebagai lulusan terbaik pada 1989 dengan anugerah Wira Karya Nugraha.
Dirinya juga merupakan lulusan Kursus Singkat Angkatan VI Lembaga Ketahanan Nasional (KSA VI Lemhanas).
Tak hanya mengenyam pendidikan militer, Hendropriyono juga sempat berkuliah di perguruan tinggi umum lainnya, seperti Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Negara (STIA-LAN), Universitas Terbuka (UT) Jakarta, Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani), Bandung dan University of the City of Manila.
Baca juga: Buat Salfok Hadirin di Ponpes Al Zaytun, Anis Khairunnisa Rapikan Celana Panji Gumilang saat Pidato
Pada Juli 2009, dirinya meraih gelar doktor filsafat dengan predikat cumlaude di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
Hendropriyono dikukuhkan sebagai Kepala Badan Intelijen Negara pertama dan mendapat julukan The Master of Intelligence karena menjadi profesor di bidang Ilmu Filsafat Intelijen pertama di dunia.
Kariernya dalam kemiliteran dimulai sejak ia ditunjuk menjadi Komandan Peleton dengan Pangkat Letnan Dua Infanteri di Kopassus.
Beberapa posisi lain yang pernah dijabat oleh Hendropriyono, diantaranya Komandan Detasemen Tempur Para-Komando, Asisten Intelijen Komando Daerah Militer Jakarta Raya/Kodam Jaya (1986), Panglima Daerah Militer Jakarta Raya dan Komandan Kodiklat TNI AD.
Mertua dari mantan Panglima TNI Andi Perkasa ini juga melebarkan sayapnya untuk berkecimpung di panggung politik tanah air.
Seperti diketahui, Hendropriyono beberapa kali menduduki kursi jabatan politik.
Di antaranya adalah sebagai Sekretaris Pengendalian Operasional Pembangunan RI periode 1996-1998.
Ia kemudian dipilih sebagai Menteri Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan (PPH) dalam Kabinet Pembangunan VII.
Baca juga: Profil Anis Khairunnisa, Anak Panji Gumilang Pendiri Ponpes Al Zaytun yang Geluti Politik Tanah Air
Setelahnya, ia kembali dipercaya untuk menjabat sebagai Menteri Transmigrasi dan PPH pada Kabinet Reformasi Pembangunan.
Dimana saat itu ia juga merangkap sebagai Menteri Tenaga Kerja ad-interim.
Sebagai tokoh intelijen nasional, Hendropriyono merupakan sosok di balik terciptanya Hari Lahir Badan Intelijen dan pencipta Logo dan Pataka BIN.
Selain dikenal sebagai Kepala BIN di Kabinet Gotong Royong, dirinya juga diketahui merupakan penggagas berdirinya tugu Soekarno-Hatta di BIN.
Penghargaan AM Hendropriyono:
Berikut penghargaaan yang dimiliki AM Hendropriyono dikutip TribunWow.com dari Wikipedia:
- Bintang Mahaputera Indonesia Adipradana
- Bintang Kartika Eka Paksi Nararya-prestasi
- Bintang Bhayangkara Utama
- Bintang Yudha Dharma
- Bintang Dharma
- Satya Lencana Bhakti
- Anggota Legiun Veteran Pembela Republik Indonesia (Pembela/E, NPV: 21.157.220)
(TribunWow Magang/Yasmin Muna)
Baca Berita terkait Ponpes Al Zaytun Lainnya