Breaking News:

BREAKING NEWS

BREAKING NEWS Mantan Kepsek SD di Tasikmalaya yang Diduga Bawa Uang Tabungan Menyesal dan Minta Maaf

Mantan kepsek di Tasikmalaya yang diduga bawa kabur uang tabungan Rp 800 juta milik para murid SD mengungkapkan penyesalannya.

KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA
Ratusan orang tua siswa SD di Tasikmalaya berunjuk rasa menagih uang tabungan siswa total Rp 800 juta ke esk kepala sekolah di Kantor Desa Pakemitan, Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu (22/7/2023). 

"Mudah-mudahan, mohon doa dari semuanya, dari para orang tua siswa juga, dari para guru semuanya, insyaa Allah di akhir bulan ini bisa selesai, karena selama ini, saya berupaya terus,” ucap Ijang. 

Ijang Suhandi, mantan kepala sekolah yang diduga membawa kabur uang tabungan sebesar hampir Rp 800 juta milik para murid Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 dan 3 Pakemitan di Kecamatan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat mengungkapkan penyesalannya, Selasa (25/7/2023).
Ijang Suhandi, mantan kepala sekolah yang diduga membawa kabur uang tabungan sebesar hampir Rp 800 juta milik para murid Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 dan 3 Pakemitan di Kecamatan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat mengungkapkan penyesalannya, Selasa (25/7/2023). (TribunPriangan.com/Aldi Mega Perdana)

Baca juga: BREAKING NEWS Pengakuan Pembunuh Sopir Taksi Online Semarang, Butuh Uang untuk Biaya Kuliah Adik

Sebelumnya diberitakan, uang tabungan milik para siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pakemitan 1 dan 3 Kecamatan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, diduga dibawa kabur oleh mantan Kepala Sekolah (Kepsek).

Total jumlah uang tabungan siswa yang diduga dibawa kabur oleh mantan Kepsek tersebut sekira Rp 700 juta lebih.

Jumlah tersebut merupakan uang tabungan milik siswa SDN Pakemitan 1 sekira Rp 350 juta dan uang tabungan milik siswa SDN Pakemitan 3 sekira Rp 400 juta.

Salah satu orang tua siswa, Iis, mengungkap, bahwa uang tabungan yang selama satu tahun mereka titipkan ke wali kelas itu tiba-tiba tidak bisa diambil.

Pasalnya, berdasarkan waktu yang telah ditentukan, yakni pada Juni lalu, seharusnya uang tabungan tersebut sudah bisa diambil.

Akan tetapi, hingga momentum kenaikan kelas, uang tabungan para siswa itu masih belum juga diserahkan.

Belakangan diketahui, bahwa uang tabungan para siswa tersebut diduga dibawa kabur oleh sang mantan Kepsek.

Oleh sebab itu, para orang tua siswa segera bermusyawarah dengan mantan Kepsek tersebut dan disaksikan anggota kepolisian serta komite sekolah.

Hasilnya, disepakati bahwa uang tabungan para siswa tersebut akan dikembalikan pada Kamis (20/7/2023).

“Tapi tanggal 20 itu juga tetap tidak ada (red: tidak diberikan uang tabungan siswanya). Bahkan, nomor Kepala Sekolahnya dinonaktifkan sendiri,” ungkap Iis kepada TribunPriangan.com melalui sambungan telepon pada Senin (24/7/2023).

“Jadi, mantan Kepsek ini megang dua sekolah, di sekolah yanh satu sebagai Pelaksana Tugas (Plt) dan yang satunya lagi definitif (red: Guru Pegawai Negeri Sipil yang diangkat dalam tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah berdasarkan keputusan pejabat yang berwenang),” lanjut Iis.

Terpisah, koordinator orang tua siswa, Dodi, mengungkap bahwa pihaknya sudah berupaya untuk menghubungi mantan Kepsek tersebut guna melakukan mediasi.

Akan tetapi, yang bersangkutan diketahui sulit untuk dihubungi.

“Jadi, mungkin para orang tua siswa sudah habis masa kesabarannya dan mungkin akan menempuh jalur hukum," lengkap Dodi.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Tags:
TasikmalayaJawa BaratSekolah Dasar (SD)ViralBreaking Newstabungan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved