Profil Wali Kota Makassar Danny Pomanto yang Dikabarkan Mundur dari Nasdem, Siap Maju Pilgub 2024?

TRIBUNWOW.COM – Inilah profil Danny Pomanto, Wali Kota Makassar dua periode yang berpotensi maju dalam Pilihan Gubernur Sulawesi Selatan tahun 2024.

Nama Danny Pomanto turut menghiasi bursa bakal calon Gubernur Sulawesi Selatan bersama sederet figur lainnya.

Keputusannya angkat kaki dari Partai Nasdem, disebut-sebut sebagai ancang-ancang politik menjelang Pilgub 2024.

Baca juga: Heboh Wali Kota Makassar Danny Pomanto Boyong Anak Istri Hengkang dari Nasdem, Gara-gara Anies?

Kabar mundurnya Danny Pomanto dari Partai Nasdem dibuktikan lewat surat pengunduran diri yang dibuatnya pada 1 Juli 2023 lalu.

Dilansir TribunWow.com, Danny menegaskan kemundurannya tersebut tidak akan mengganggu jalannya roda pemerintahan Kota Makassar.

Hubungannya dengan Fatmawati Rusdi selaku Wakil Wali Kota Makassar masih terjalin dengan baik meski sudah tidak dalam naungan partai yang sama.

Sosok Danny Pomanto

Danny Pomanto menjabat sebagai Wali Kota Makassar tahun 2021 hingga 2024 pada periode kedua ini.

Pria kelahiran 30 Januari 1964 memulai kariernya sebagai seorang arsitek dan konsultan tata kota.

Sebelum terjun ke politik, Danny sempat lama berkecimpung di dunia pendidikan dan bekerja sebagai tenaga dosen di Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin selama lebih dari dua dekade.

Dirangkum TribunWow.com dari Wikipedia, kiprahnya dalam dunia pendidikan saat itu, membawa Danny meraih sejumlah hak paten dari Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia untuk tiga desain Rumah Pasca Bencana (Rupacana).

Danny Pomanto telah menciptakan setidaknya 650 karya di bidang arsitektur.

Baca juga: Momen Prabowo Tersipu saat Diputarkan Video Profilnya di Acara Apeksi: Enggak Usah Lah

Pada tahun 2011, Danny membuka lembaran baru dalam perjalanan kariernya dan terjun ke dunia politik.

Berpasangan dengan Sofyan Puhi, ia maju sebagai bakal calon Gubernur Provinsi Gorontalo pada Pilkada 2011.

Namun, pasangan ini dinyatakan tidak lolos oleh KPU Provinsi Gorontalo karena tidak memenuhi syarat suara.