Ponpes Al Zaytun dan Ajarannya
Mahfud MD Kasih 3 Solusi untuk Masalah Ponpes Al Zaytun dan Panji Gumilang, Ridwan Kamil Ikut Bantu
Ponpes Al Zaytun terancam ditutup karena Panji Gumilang diduga melakukan tindak pidana.
Penulis: Khistian Tauqid Ramadhaniswara
Editor: Elfan Fajar Nugroho
Kini MUI Tegaskan Tak Temukan Kesesatan di Kurikulum Ponpes Al Zaytun
Majelis Ulama Indonesia (MUI) memastikan bahwa kurikulum yang ada di Ponpes Al Zaytun di Indramayu, Jawa Barat tidak salah.
Dilansir TribunWow.com Ketua MUI Bidang Fatwa, Asrorun Niam Sholeh menuturkan jika Ponpes Al Zaytun telah diinvestigasi sejak tahun 2002.
Atas hasil investigasi tersebut, Asrorun Niam menuturkan kurikulum pendidikan yang ada di Al Zaytun tidaklah salah.
Bahkan Asrorun menyebut tidak ditemukan unsur kesesatan di dalam kurikulum Ponpes Al Zaytun.
"Sementara yang terkait dengan aspek sistem pendidikan kemudian kurikulum dan juga praktik pembelajaran di pesantrennya kita untuk penelitian kali ini tidak memfokuskan ya," beber Asrorun dikutip dari kanal YouTube METRO TV pada Kamis, 29 Juni 2023.
"Karena memang di tahun 2002 hasil penelitiannya juga memang belum ditemukan indikasi kesesatan dalam hal kurikulum sebatas pada saat informasi yang kita peroleh di tahun 2002," sambungnya.

Adapun, menurut MUI yang salah dalam kasus ini adalah sosok pemimpin dari Al Zaytun yaitu sosok Panji Gumilang.
MUI menemukan fakta bahwa doktrin Panji Gumilang lah membuat kegaduhan di masyarakat.
Doktrin itu di antaranya mulai dari ajaran yang dibuat oleh Panji Gumilang.
Di mana doktrin tersebut dianggap telah menyimpang dari ajaran agama islam.
Contohnya ibadah haji tidak perlu ke tanah suci, adzan menghadap jemaah, salat ibadah yang tidak wajib dan masih banyak lagi.
"Di tahun 2002 dan dilanjutkan di dalam proses investigasi dalam dua bulan terakhir ini memang mengarah dan juga fokus kepada beberapa sikap dan juga pemahaman keagamaan yang disampaikan di ruang publik oleh PG sehingga menyebabkan kegaduhan di tengah masyarakat," ujar Asrorun Niam.
(TribunWow.com/Khistian/Dian Shinta)