Breaking News:

Ponpes Al Zaytun dan Ajarannya

Terkuak, Ini Alasan Pria dan Wanita Salat 1 Saf di Al Zaytun, Panji Gumilang: Itu Hak Asasi

Panji Gumilang kembali mengungkap pengakuan kontroversial mengenai alasan wanita dan pria salat satu saf di Ponpes Al Zaytun.

YouTube Al-Zaytun Official dan YouTube METRO TV
Panji Gumilang, Pimpinan Ponpes Al Zaytun Indramayu, Jawa Barat, saat memberikan klarifikasi di sebuah acara televisi, diunggah Rabu (28/6/2023). Foto kanan: Viral video ada non muslim ikut dalam shaf solat di Ponpes Al Zaytun. 

TRIBUNWOW.COM - Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Panji Gumilang, sesumbar ingin mengangkat harkat dan martabat wanita.

Hal itu diungkapkannya ketika membahas alasan jemaah pria dan wanita salat dalam saf yang sama.

Dilansir TribunWow.com, Panji Gumilang dan Ponpes Al Zaytun kini tengah menuai kontroversi karena diduga telah melakukan penistaan agama.

Baru-baru ini, beredar video mengenai cara beribadah Panji Gumilang dan pengikutnya yang dianggap nyeleneh.

Baca juga: Ponpes Al Zaytun Sempat Viral Salat Id Nyeleneh, Kini Makin Banyak Wanita yang Sejajar Saf Pria

Baca juga: Kata MUI seusai Disentil Panji Gumilang, Pentolan Al Zaytun Kesal Disebut Sesat dan Tolak Tabayyun

Dalam acara Kick Andy Metro TV, Rabu (28/6/2023), Panji Gumilang pun membeberkan sederet alasan mengajarkan pria dan wanita salat dalam satu saf.

Padahal dalam ajaran Islam, pria salat di saf depan, sedangkan wanita berada di saf belakang.

Pria 76 tahun itu sesumbar ingin menyamakan kedudukan pria dan wanita dalam salat.

"Kemudian kalau hal-hal yang berkenaan dengan pelaksanaan salat kemudian ada wanita, saya mengedepankan fikih sosial," ungkapnya, dikutip dari kanal YouTube " rel="nofollow">METRO TV, Rabu (28/6/2023).

"Mengangkat harkat martabat wanita yang selama ini terpinggirkan."

"Baru dimulai dalam politik, itu pun baru 30 persen."

"Sedangkan dalam pemahaman saya berdasarkan Al-Quran, sama, tidak pernah dikesampingkan, sejajar," sambungnya.

Foto kanan: Salat Idul Fitri di Ponpes Al Zaytun, Indramayu. Foto kiri: Panji Gumilang saat menjadi imam salat Idul Adha masjid yang terletak di Ponpes Al-Zaytun Indramayu, Kamis (29/6/2023).
Foto kanan: Salat Idul Fitri di Ponpes Al Zaytun, Indramayu. Foto kiri: Panji Gumilang saat menjadi imam salat Idul Adha masjid yang terletak di Ponpes Al-Zaytun Indramayu, Kamis (29/6/2023). (Instagram @kepanitiaanalzaytun dan Istimewa via TribunJabar)

Baca juga: Pernah Diundang Panji Gumilang, Amien Rais Bongkar Al Zaytun Produk Orde Baru: Sponsornya Sama

Baca juga: Status Tanah Jadi Polemik, MUI Ungkap Temuan Baru soal Dugaan Pidana Ponpes Al Zaytun: Ada Sesuatu

Panji Gumilang pun tak terima ketika dicap sesat oleh banyak pihak, termasuk Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Ia menyebut perbedaan dalam cara beribadah bukanlah suatu masalah.

"Kalau soal itu saja lantas sesat, menyesatkan, bagaimana dunia?

"Itu hak asasi manusia untuk menjalankan ibadah menurut keyakinannya, dasar kami Al-Quran." katanya.

"Jangan cari persamaan, kalau persamaan semua selesai dunia ini."

Panji Gumilang turut menyinggung soal kebebasan beragama.

Ia berdalih, setiap orang memiliki hak untuk beribadah dengan caranya sendiri.

"Itu anggapan yang tidak sama dengan anggapan kita oke-oke saja, saya juga tidak menyalahkan orang itu."

"Inilah kebebasan beragama, siapa pun tidak boleh memberikan stigma," tandasnya.

Salat Idul Adha 'ala' Al Zaytun

Panji Gumilang memimpin salat Idul Adha di Pondok Pesantren Al Zaytun Indramayu, Jawa Barat yang diampunya, Kamis (29/6/2023).

Dilansir TribunWow.com, Panji sempat menyebutkan mengenai orang-orang yang menuduh dan mencaci dalam kutbahnya.

Sementara, terlihat masih ada jarak dalam saf para jemaah yang menunaikan salat di Masjid Rahmatan lil Alamin kompleks Ponpes Al Zaytun tersebut.

Baca juga: Sebut Sistem Kotak Amal Masjid sebagai Pemalas, Panji Gumilang Bandingkan dengan Gereja di Vatikan

Seperti diperlihatkan dalam tayangan di kanal YouTube Al Zaytun Official, Kamis (29/6/2023), terlihat barisan wanita dan pria sejajar di depan mimbar.

Tak hanya itu, terdapat jarak di antara para jemaat, dan di sampingnya di beri kursi.

Setelah sholat, para jemaah lantas duduk di kursi masing-masing yang berada di samping sajadah.

Adapun menurut aturan yang biasa digunakan dalam salat, saf wanita seharusnya berada di belakang saf pria.

Hal tersebut menjadi satu di antara kontroversi ajaran Al Zaytun yang ramai menuai perdebatan.

Bahkan, Panji Gumilang dituding menyebarkan ajaran menyimpang lantaran tak melakukan ibadah sesuai pakem pada umumnya.

Majelis Ulama Indonesia di sejumlah daerah sampai mengharamkan Ponpes Al Zaytun dan menyebutnya sesat.

Seolah merespons hal ini, Panji Gumilang dalam kutbahnya setelah salat menyinggung mengenai kebijaksanaan.

Ia mengatakan orang yang bijaksana tak akan menuduh, mencaci atau menjelekkan keyakinan penganut lain.

"Orang yang memiliki hikmat kebijaksanaan tidak akan menuduh, tidak akan mencaci, tidak akan menjelekkan apa yang dipegang oleh para penganut agama," ujar Panji Gumilang.

Baca juga: Kesan Pertama Andy Noya Wawancarai Panji Gumilang di Ponpes Al Zaytun: Pemikirannya Melampaui Zaman

Ia juga turut menyindir pihak-pihak yang mau bersuara hanya jika dibayar dengan uang.

Menurutnya, menjadi seorang pemimpin atau sosok yang bisa mewakili khalayak harus tampil dengan iman sejati dan pendidikan yang layak.

"Di sini, agar bisa tampil memiliki hikmat kebijaksanaan, melalui pendidikan. Hikmat kebijaksanaan itu bukan tampil dengan dibayar uang," sebut Panji Gumilang.

"Tampil dengan iman yang sejati, dengan pikir yang bebas, dengan ilmu yang mumpuni, itulah hikmat kebijaksanaan didapat dari pendidikan yang jelas," tandasnya. (TribunWow.com/Tami/Via)

Baca artikel lain terkait Ponpes Al Zaytun

Tags:
Berita ViralPonpes Al ZaytunPanji GumilangSholat Idul Adha
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved