Ponpes Al Zaytun dan Ajarannya
Panji Gumilang Tak Permasalahkan Ada Non Muslim di Barisan Salat: Yang Enggak Boleh Setan dan Iblis
Panji Gumilang menanggapi soal viral video adanya non muslim ikut dalam barisan salat di Ponpes Al Zaytun.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Pimpinan pondok pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Panji Gumilang tak mempermasalahkan adanya non muslim yang ikut dalam barisan salat.
Hal ini diketahui sempat viral saat videonya beredar di media sosial (medsos) menampilkan adanya seorang non muslim duduk di shaf depan ketika para santri Ponpes Al Zaytun melakukan salat Ied.
Dikutip TribunWow dari metrotv, Panji Gumilang mengklaim hal tersebut tidak menyalahi Al Quran.
Baca juga: Akui Ritual Tawaf Kelilingi Ponpes Al Zaytun, Panji Gumilang Jawab Isu Lempar Jumroh Pakai Sak Semen
"Quran tidak mengatakan itu tidak benar," kata Panji.
"Memang salat ini untuk apa, salat itu berdoa."
Panji menegaskan tidak ada masalah jika sahabatnya ikut dalam prosesi salat tersebut.
"Kemanusiaan yang adil dan beradab itu harus diterapkan begitu dan tidak menyalahi," kata Panji.
"Tidak akan mengganggu."
"Yang enggak boleh kan setan dan iblis kumpul dengan kita," ungkapnya.
Kontroversi yang lain adalah saat Panji memimpin para jamaah Pondok pesantren (Ponpes) Al Zaytun dengan lantang mengajak menyanyikan lagu Yahudi 'Hevenu Shalom Aleichem'.
Video Panji saat menyanyikan lagu tersebut viral di media sosial dan menimbulkan banyak protes serta hujatan.
Lantas sebenarnya apa lagu yang dinyanyikan oleh Panji tersebut?
Dikutip TribunWow dari media asing Jewish Telegraphic Agency, lagu 'Hevenu Shalom Aleichem' adalah lagu daerah kaum Yahudi.
Faktanya lagu ini bukan lah lagu ibadah kaum Yahudi.
Lagu ini justru kerap dinyanyikan saat acara-acara pernikahan para kaum Yahudi.

Jika diartikan ke bahasa Inggris, kalimat 'Hevenu Shalom Aleichem' memiliki arti we brought you peace yang diterjemahkan menjadi kami membawa perdamaian kepada Anda.
Selain dinyanyikan dalam acara pernikahan, lagu ini juga kerap dinyanyikan pada pesta-pesta atau perayaan yang dilakukan kaum Yahudi.
Lirik lagu ini juga sangat sederhana yakni mengulang-ulang kalimat 'Hevenu Shalom Aleichem'.
Madinahnya Indonesia
Pengakuan mengejutkan diungkap eks pengikut pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun Panji Gumilang, Anto.
Dilansir TribunWow.com, Anto mengungkap ajaran yang diduga sesat yang disebarkan Panji Gumilang kepada para pengikutnya.
Tak sedikit, pengikut Panji Gumilang ditaksir hingga lebih dari 200 ribu orang.
Anto menyebut Panji Gumilang mengajarkan bahwa Ponpes Al Zaytun merupakan Madinah-nya Indonesia.
Baca juga: Alasan Santri Ponpes Al Zaytun Ibadah Pakai Jas, Eks Pengurus: Hidden Kurikulumnya Gerakan Intelijen
Ia pun membongkar ritual pengikut Panji Gumilang setiap bulan Muharram tiba.
Hal tersebut diungkap Anto dalam acara FAKTA tvOne, Senin (19/6/2023).
Menurut Anto, Panji Gumilang mengeruk harta fantastis dari ratusan ribu pengikutnya.
"Dari mana dia bisa memutar roda organisasi pendidikan begitu besar tanpa pemasukan dari luar?," ucap Anto.
"Bukan dari Saudi, bukan dari luar negeri, dari dalam negeri."
"Dari orang NII (Negara Islam Indonesia) yang setiap bulan menyetorkan miliaran untuk memutarkan roda organisasi."

Ia lantas mengungkap kepercayaan pengikut Panji Gumilang.
Mereka meyakini Ponpes Al Zaytun merupakan Madinah-nya Indonesia.
"Inilah ibu kota NII, Madinah Indonesia itu di Al Zaytun," ucapnya.
"Makanya jangan heran kalau Muharram kumpul seratus ribu orang, dua ratus ribu orang."
Ratusan ribu pengikut itu yang kemudian menggalang dana fantastis untuk Ponpes Al Zaytun.
Dalam mengumpulkan dana, pengikut Panji Gumilang bahkan menghalalkan berbagai cara.
Termasuk perampokan dan aksi kriminal lagi yang dihalalkan dalam ajaran Panji Gumilang.
"Itu real itu, dan itulah kapal selam yang besar itu, yang mensuplai uang untuk kapal pesiar yang tidak punya mesin," ucap Anto.
"Penggalangan dana karena melegalisasi semua tindakan, imbasnya kepada pribadi yang melakukan aksi kriminal," tukasnya.
Salat Idul Fitri
Sebelumnya juga sempat viral beredarnya video salat Idul Fitri Idul Fitri yang tak lazim.
Dalam unggahan akun Instagram @palembang.terciduk, Senin (24/4/2023), tampak ada seorang wanita di barisan depan.
Tak hanya bercampurnya wanita dan pria, shaf Sholat Idul Fitri itu juga menjadi kontroversi, lantaran berjarak, dan di sampingnya diberi kursi.
Setelah salat, para jemaah lantas duduk di kursi masing-masing yang berada di samping sajadah.
Baca juga: Video Polisi Gendong Warga yang Ngesot demi Sholat Id di Solo, Bikin Netizen Terharu dan Banjir Doa

Rupanya, Sholat Idul Fitri ini digelar di Pondok Pesantren di Al-Zaytun Indramayu, Jawa Barat, tepatnya di Masjid Rahmatan Lil Alamin.
Akun Instagram @kepanitiaanalzaytun pun sempat mengunggah foto-foto momen Sholat Idul Fitri Idul Fitri di ponpes mereka, Sabtu (22/4/2023).
Video ini pun langsung menuai kontroversi publik.
Dalam sebuah akun TikTok @taqwasquad.id, Minggu (23/4/2023), tampak diunggah sejumlah hadist terkait Sholat Idul Fitri berjemaah.
Di mana shaf paling baik bagi wanita adalah di belakang, sedangkan pria di depan.
"Kita sebagai seorang Muslim, sudah seharusnya memahami bahwa kita harus mengikuti contoh yang sudah diberikan oleh Nabi Muhammad.
عَنْ مَالِكِ بْنِ الْحُوَيْرِثِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «صَلُّوا كَمَا رَأَيْتُمُونِي أُصَلِّي»، رَوَاهُ البُخَارِيُّ.
Dari Malik bin Al-Huwairits radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Shalatlah kalian (dengan cara) sebagaimana kalian melihatku shalat.” (HR. Bukhari) [HR. Bukhari, no. 628 dan Ahmad, 34:157-158]
Dalam foto tersebut, tampak satu jamaah wanita yang berada satu shaf barisan paling depan dengan shaf laki-laki.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sebaik-baiknya shaf laki-laki adalah yang pertama, dan sejelek-jeleknya adalah yang terakhir. Sedangkan sebaik-baiknya shaf perempuan adalah yang terakhir dan yang paling jeleknya adalah yang pertama.” [HR. Muslim, no. 440]
sedangkan dalil merapatkan meluruskan barisan dalam shaf shalat:
Baca juga: Viral Sholat Id Telat karena Tunggu Kedatangan Pejabat di Jambi dan Palembang, Warga: Kecewa Banget
dari Anas radhiyallahu ‘anhu berkata, “Iqamah shalat telah dikumandangkan, lalu Rasulullah menghadap kami kemudian berkata, ‘Luruskanlah dan rapatkanlah shaf-shaf kalian karena aku dapat melihat kalian dari belakang punggungku.’” [HR. Bukhari, no. 719 dan Muslim, no. 434].
Semoga Allah melindungi kita dan juga anak-anak keturunan kita dari pemahaman yang tidak berdasarkan apa yang di contohkan oleh Rasulullah," tulis akun tersebut.
Unggahan-unggahan ini ramai dikomentari netizen, sebagian besar dari mereka mempertanyakan cara beribadah Sholat Idul Fitri berjemaah Sholat Id di ponpes tersebut. (TribunWow.com/ Anung/Via/Lailatun Niqmah)
Berita terkait Peristiwa Viral Lainnya