Ponpes Al Zaytun dan Ajarannya
Janji Manis Panji Gumilang Peras Harta Jemaah, Wajib Zakat Uang: Jika Al Zaytun Menang, Dikembalikan
Satu per satu 'bobrok' Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Indramayu, akhirnya terbongkar.
Editor: Jayanti Tri Utam
lihat foto
TRIBUNWOW.COM - Eks pengurus Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun Indramayu, Jawa Barat, Ken Setiawan, terus membongkar 'bobrok' ponpes yang dipimpin Syekh Panji Gumilang.
Terbaru, Ken Setiawan mengungkap dugaan pemerasan Ponpes Al Zaytun terhadap para jemaah.
Dilansir TribunWow.com, Ken Setiawan memastikan operasi Ponpes Al Zaytun hanya bertujuan mencari uang.
Di balik megahnya bangunan ponpes, kata Ken Setiawan, ada gerakan bawah tanah untuk menguras harta jamaahnya.
Baca juga: Alasan Santri Ponpes Al Zaytun Ibadah Pakai Jas, Eks Pengurus: Hidden Kurikulumnya Gerakan Intelijen
Baca juga: Foto-Foto Kompleks Ponpes Al Zaytun Indramayu, Megah Bak Kerajaan, Ada Stadion hingga Hutan Sendiri
Bahkan, setiap jamaah Ponpes Al Zaytun diwajibkan membayar zakat.
Namun zakat tersebut bukan dalam bentuk beras, melainkan uang.
"Jadi mereka cari uang. Mereka zakatnya bukan beras tapi uang. Memberi harta itu boleh, karena nanti kalau NII dan Al Zaytun menang nanti dikembalikan," ungkap Ken.
Pendiri Negara Islam Indonesia (NII) Crisis Center itu juga menyebut Panji Gumilang sangat berkaitan erat dengan organisasi terlarang Negara Islam Indonesia (NII).
Panji Gumilang disebutnya sangat dekat dengan tokoh NII .
Ia dianggap cerdas karena lulusan Gontor.
"Makanya dia ada juga lembaga kerasulan, siasat perang. Covernya perdamaian dan toleransi biar ngak ketahuan. Kelihatan propemerintah padahal aslinya tidak," ujarnya.
Baca juga: Tak Langsung Tindak Ponpes Kontroversial Al Zaytun, Ridwan Kamil Ungkit Nasib 5 Ribu Siswa
Baca juga: Kontroversi Ponpes Al Zaytun, Bangunan Makin Megah Berkat Peras Harta Jamaah, Banyak yang Depresi
Ken lantas membongkar ajaran Ponpes Al Zaytun yang menghalalkan jemaahnya merampok orang lain.
"Orang yang mau belajar dimanfaatkan Panji Gumilang, UUD, ujung-ujungnya duit. Boleh mencuri, merampok, menghalalkan segala cara. Novel 'Tuhan Ijinkan Aku Jadi pelacur' itu NII. Jadi merampok orang kafir itu nggak apa kata mereka," ujar dia.
Di samping itu, menurut Ken Setiawan, Ponpes Al Zaytun melakukan menyelewengkan rukun Islam dan mengkafirkan orang di luar negara islam.
Dia juga menyebutkan bahwa Pengikut Pondok Pesantren Al Zaytun itu ada haji sendiri.
