Terkini Daerah
Bunuh 7 Bayi Hasil Inses dengan Anak Kandung, Ayah di Banyumas Sebut Bagian dari Ritual
Rudi mengaku sudah membunuh tujuh bayi hasil hubungan terlarang antara dirinya dengan anak kandungnya sendiri.
Editor: Anung
Diketahui pelaku mempunyai 3 orang istri. Istri pertama dinikahi secara sah sementara istri kedua dan ketiga dinikahi secara siri.
Anaknya E adalah anak pertama dari istrinya yang ketiga. Pelaku melakukan kegiatan persetubuhan itu di gubug rumahnya.
Baca juga: Polisi Ungkap Kronologi Penangkapan Pelaku Pengubur 7 Bayi di Banyumas Hasil Inses Ayah dengan Anak
Bahkan ibu kandung dari E juga mengetahui akan perbuatan bejat itu akan tetapi diancam oleh pelaku karena akan dibunuh bila melapor.
Sampai saat ini, polisi baru menetapkan satu orang tersangka, yaitu Rudi (57), ayah kandung E (26) yang melahirkan ketujuh bayi tersebut.
"Tersangka bisa lebih dari satu," kata Kasat Reskrim Polresta Banyumas Kompol Agus Supriadi.
Diusir Warga
Rudi(57) pelaku inses dengan anak kandungnya berhasil ditangkap polisi.
Sang anak yang juga korban ternyata sebelum terkuak kasus kuburan massal bayi pernah diusir oleh warga sekitar.
Warga di Kelurahan Tanjung sudah tidak bisa menutupi fakta apabila E pernah melahirkan kurang lebih 10 tahun lalu.
"Itu hasil hubungan sama bapak kandungnya, 12 tahun lalu. Makanya sempat diusir sama warga sehingga Ibu E sempat pindah-pindah kontrakan," ujar salah seorang warga di Kelurahan Tanjung, Purwokerto Selatan yang enggan disebutkan namanya.

Baca juga: Alasan Tak Masuk Akal Inses Ayah dan Anak di Banyumas, 7 Bayi Dibunuh, Istri Dipaksa Bungkam
Ia mengatakan hasil hubungan terlarang antara E dengan bapak kandungnya itu lalu diadopsi oleh warga Semarang.
Anak pertama yang lahir dan besar itu diadopsi orang Semarang yang saat ini sudah kelas 5 SD.
Bahkan warga sempat melihat dalam waktu yang belum lama ini E sempat terlihat gemuk.
"Belum terlalu lama, gemuk banget badannya," jelasnya.
Dari kesaksian warga, E ibu dari empat kerangka itu ternyata sudah melahirkan sejak usia 14 tahun.