Ponpes Al Zaytun dan Ajarannya
Tim Investigasi Tiba-tiba Datang ke Ponpes Al Zaytun, Panji Gumilang Ngegas hingga Gebrak Kursi
Panji Gumilang meminta Badruzaman supaya tidak terburu-buru mengutarakan maksud kedatangannya karena baru saja tiba.
Penulis: Khistian Tauqid Ramadhaniswara
Editor: Via
Caranya dengan menjadikan anggota perempuan sebagai asisten rumah tangga (ART) di rumah orang kaya.
Setelah itu, ART tersebut akan memberikan informasi supaya mempermudah anggota lainnya untuk menggasak harta majikannya.

"Pernah kita satu hari dapat di atas Rp 1 miliar, jadi kalau kita butuh dana siapin tim kita 5 orang perempuan," ujar Ken Setiawan.
"Palsuin KTP, ijazah, dan kartu keluarga, kita enggak usah lama-lama, nyari orang kaya di komplek elit Pondok Indah, Permata Hijau, Kalibata," tambahnya.
"Enggak usah satu minggu atau satu bulan, satu hari majikan pergi dan anak sekolah, rumah kosong," jelasnya.
"Mereka telepon 'Abi rumah kosong', kita bawa mobil kalau perlu bawa truk, harta orang kafir enggak apa-apa kita ambil," tandasnya.
Ken Setiawan menyebut anggota NII dan Ponpes Al Zaytun bangga mendapatkan dana dari hasil merampok orang kaya.
"Jadi kita dulu bangga melakukan kriminal, dan kita dulu bangga karena kita menghasilkan banyak," ujar Ken Setiawan.
Sedangkan cara terbaru adalah dengan meminta sumbangan dengan berkedok yayasan.
Anggota NII dan Ponpes Al Zaytun yang tersebar di seluruh Indonesia meminta sumbangan di titik-titik tertentu.
"Terus kita bikin yayasan yatim piatu, yayasan duafa, yayasannya sampai sekarang masih ada," tutur Ken Setiawan.
"Kita tahu orang Indonesia itu baik-baik, dermawan, enggak usah kriminal nanti bermasalah dengan aparat," tambahnya.
"Kita bikin yayasan yatim piatu, kita nongkrong di ATM, foodcourt, POM, halte, taruh di minimarket, dan itu hasilnya lebih besar," jelasnya.
Bermodalkan proposal dan identitas diri, para anggota NII dan Ponpes Al Zaytun bisa meraup keuntungan hingga Rp 10 miliar.
Pasalnya seluruh anggota NII dan Ponpes Al Zaytun di seluruh Indonesia bergerak mencari sumbangan.
"Penting organisasinya jelas, proposal, kartu nama, surat tugas, KTP, 'Ini loh kami dari yayasan ini, bapak mau nyumbang berapa'," ucap Ken Setiawan.
"Itu satu yayasan satu bulan ada yang sampai dapat Rp 10 miliar, mereka satu yayasan cabangnya ada di seluruh Indonesia," tambahnya.(TribunWow.com)