Ponpes Al Zaytun dan Ajarannya
Ini Pemicu Panji Gumilang Ogah Ketemu MUI di Gedung Sate hingga Larang Masuk ke Ponpes Al Zaytun
MUI Jabar hanya bisa menghormati keinginan dari Panji Gumilang untuk tidak bertemu.
Penulis: Khistian Tauqid Ramadhaniswara
Editor: Elfan Fajar Nugroho
Lantas Panji Gumilang meminta MUI untuk konsisten dengan tidak masuk ke Ponpes Al Zaytun yang sudah dianggap haram.
"Ada majelis ulama tidak? Kalau ada saya suruh keluar, karena sudah mengharamkan," kata Panji Gumilang.
"Kalau Syeikh Badruzaman tidak mungkin mengharamkan begitu, karena bukan Majelis Ulama Indonsia," tambahnya.
"Maka syaratnya boleh masuk sini kecuali Majelis Ulama, karena harus konsekuensi sudah mengharamkan dan Panji Gumilang komunis," jelasnya.
"Padahal Majelis Ulama Indonesia, tanpa tabayun mentakan Panji Gumilang komunis, dasarnya dari Tiktok," tutupnya.
Baca juga: Soal Dana Miliaran yang Dikucurkan Pemerintah untuk Ponpes Al Zaytun, Kemenag: Dana BOS Hak Siswa
Dibekingi BIN
Kontroversi-kontroversi terus diperlihatkan Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, yakni Panji Gumilang.
Bukan cuma karena Ponpes Al Zaytun yang berlokasi di Indramayu, Jawa Barat diduga melakukan penyimpangan syariat agama Islam.
Pernyataan-pernyataan Panji Gumilang juga membuat heboh publik.
Satu di antaranya adalah pengakuan Panji Gumilang yang memiliki intel di Jakarta.
Dengan begitu, Panji Gumilang dengan mudah mendapatkan semua informasi demi melindungi Ponpes Al Zaytun.
Dilansir TribunWow.com dari kanal YouTube tvOneNews pada Kamis (22/6/2023), Pendiri Yayasan Pesantren Indonesia, Imam Suprianto mengakui hal tersebut.
Imam Suprianto menyebut adik Panji Gumilang bernama Mayor Agung Sidayu adalah sosok intel yang dimaksud.
Pasalnya, Agung Sidayu merupakan agen interpol di BIN yang bisa memberikan akses untuk Panji Gumilang.
"Itu ada bahwa yang namanya Myr. Agung Sidayu yang notabene adalah adik kandungnya Panji Gumilang," ujar Imam Suprianto.