Ponpes Al Zaytun dan Ajarannya
Pimpinan Ponpes Al Zaytun Ngaku Punya Intel di Jakarta, Panji Gumilang: 5 Menit Informasi Datang
Panji Gumilang mengaku memiliki informan dan sudah mengetahui alamat rumah dari penggerak demo di depan Ponpes Al Zaytun.
Penulis: Khistian Tauqid Ramadhaniswara
Editor: Via
"Kirimkanlah potret, 'Oh begitu ya'," jelasnya.
Baca juga: Ridwan Ansori Potensi Dipinjamkan Persib Bandung, PSM Makassar Tak Ingin Gaet? Intip Kansnya
Disahkan Habibie, Terungkap Tujuan Berdirinya Ponpes Al Zaytun Indramayu
Ikut terlibat dalam gerakan Negara Islam Indonesia (NII), Entis Sutisna turut andil dalam pembangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun Indramayu, Jawa Barat.
Dilansir TribunWow.com, ia pun membeberkan gagasan awal pendirian Ponpes yang kabarnya diresmikan oleh Presiden RI Ke-3, B.J. Habibie tersebut.
Menurut Entis Sutisna yang sempat didapuk menjadi ketua NII Jawa Barat, tujuan dibangunnya Ponpes tersebut adalah untuk mendidik kader-kader muda.
"Kalau Al Zaytun kan dibukanya sejak (tahun) 1999, saya mulai aktif di gerakan itu sejak 1990 sampai 2006," beber Entis Sutisna dikutip kanal YouTube Tribun Cirebon, Rabu (20/6/2023).
"Saya dulu pimpinan NII Jawa Barat."
Dikutip dari laman resmi Al Zaytun, al-zaytun.sch.id, gagasan pembangunan Ponpes Al Zaytun dimulai sejak 1 Juni 1993 oleh Yayasan Pesantren Indonesia (YPI), bertepatan dengan hari raya Idul Adha 1413 H.
Realisasi pembangunan dimulai pada 13 Agustus 1996 dan praktek pengajaran dilakukan tiga tahun setelah pembangunan, yakni pada 1 Juli 1999.
Pondok pesantren itu pun diresmikan pada 27 Agustus 1999 oleh presiden ketiga RI, BJ Habibie.
Menurut Entis Sutisna, tujuan pembangunan Ponpes Al Zaytun adalah untuk mendidik kader-kader muda.
"Al Zaytun dulu diinisiasi oleh anggota NII untuk membangun sarana pendidikan untuk pengkaderan generasi muda untuk masa depan," terang Entis Sutisna.

Selama ia masih tergabung untuk mengurus Ponpes tersebut, Entis Sutisna tak mendapati adanya hal-hal janggal.
Begitupun tak ada yang aneh dari ajaran sang pemimpin Ponpes, Syekh Panji Gumilang.
"Sampai 2006, gerakan di Al Zaytun itu masih normal, salat, adzan, pendidikan, termasuk statement-statement yang disampaikan oleh Syekh itu masih seperti normal," beber Entis Sutisna.