Breaking News:

Pilpres 2024

4 Penyebab Pendukung Jokowi Beralih ke Prabowo ketimbang Ganjar Pranowo Berdasar Data LSI Denny JA

Empat faktor yang sebabkan pendukung Joko Widodo (Jokowi) beralih dari Ganjar Pranowo ke Prabowo Subianto.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Elfan Fajar Nugroho
TRIBUNNEWS.COM/HO
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat meninjau panen raya padi dan berdialog dengan petani di Desa Lajer, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah. //TRIBUNNEWS.COM/Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden. 

TRIBUNWOW.COM - Hasil penelitian LSI Denny JA menunjukkan empat faktor yang diprediksi menurunkan elektabilitas Ganjar Pranowo.

Dilansir TribunWow.com, pemilih Ganjar yang notabene puas dengan kinerja Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) kini beralih mendukung Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Pergeseran pemilih terlihat dari selisih di awal Januari 2023, hingga puncaknya pada Juni 2023, di mana publik yang puas dengan Jokowi memilih Prabowo 43,3 persen dan Ganjar 42,3 persen.

Baca juga: Pandangan Politik Momen Keakraban Prabowo-Erick Thohir dengan Jokowi saat Tonton Timnas Indonesia

"Untuk pertama kalinya, yang puas terhadap kinerja Pak Jokowi lebih memilih Pak Prabowo dibanding Pak Ganjar Pranowo," ujar Adjie Alfaraby dikutip kanal YouTube LSI DENNY JA OFFICIAL, Rabu (21/6/2023).

"Mengapa demikian? Kami menemukan ada empat alasan yang kemudian menyebabkan adanya pergeseran dukungan terhadap Pak Ganjar ke Pak Prabowo dari mereka yang puas kepada kinerja Pak Jokowi," lanjutnya.

Menurut Adjie, pendukung Ganjar beralih akibat batalnya gelaran Piala Dunia U20 di Indonesia.

"Alasan pertama adalah ada penyebab faktor batalnya Piala Dunia U20 di Indonesia yang saat itu menjadi calon tuan rumah, kemudian dibatalkan oleh FIFA," terang Adjie.

"Mayoritas menyalahkan Pak Ganjar saat itu karena ada pernyataan Pak Ganjar menolak kehadiran tim Israel."

Ilustrasi survei elektabilitas kandidat capres, Prabowo Subianto (kiri), Ganjar Pranowo (tengah) dan Anies Baswedan.
Ilustrasi survei elektabilitas kandidat capres, Prabowo Subianto (kiri), Ganjar Pranowo (tengah) dan Anies Baswedan. (KOMPAS.com/ANDIKA BAYU SETYAJI)

Baca juga: Gestur Damai Prabowo jika Maju Capres 2024, Tak Mau Anggap Ganjar dan Anies Saingan, Mengapa?

Mata rantai dari penolakan tersebut memunculkan asumsi bahwa Ganjar adalah petugas partai yang hanya menuruti Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

"Publik punya resepsi bahwa Pak Ganjar lebih loyal terhadap partainya atau terhadap Ibu Megawati sebagai Ketua Umum dibanding Pak Jokowi yang saat ini menjadi Presiden," beber Adjie.

Dari situlah muncul anggapan Ganjar yang sebelumnya dianggap sejalan dengan Jokowi, akan kalah jika dihadapkan dengan kepentingan partai.

Pasalnya, menjadi tuan rumah Piala Dunia U20 merupakan satu di antara upaya Jokowi untuk meninggalkan warisan bagi bangsa.

"Yang kedua, dengan Pak Ganjar yang dibranding sebagai Petugas Partai, kemudian memunculkan persepsi bahwa Pak Ganjar merupakan tokoh yang dikendalikan atau dikontrol oleh Ibu Megawati dibanding Pak Jokowi,"

"Ketiga, selain faktor eksternal, memang Pak Prabowo sendiri semakin menunjukkan ke publik bahwa ada kedekatan emosional, atau ada restu dari Pak Jokowi terhadap Pak Prabowo dalam pencalonannya sebagai calon Presiden di 2024,"

Hal ini ditunjukkan dari beberapa pertemuan Jokowi dan Prabowo seperti undangan saat Lebaran serta acara bersifat pribadi lainnya.

Halaman
12
Tags:
Pilpres 2024Presiden JokowiJoko WidodoGanjar PranowoLSI Denny JAPrabowo Subianto
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved