Terkini Daerah
Anak 11 Tahun Trauma Takut Keluar Rumah seusai Diduga Dianiaya dan Diancam Oknum Perwira TNI
Berawal dari cekcok antar anak-anak, seorang oknum perwira TNI melakukan penganiayaan terhadap bocah berusia 11 tahun yang membuat korban trauma.
Editor: Anung
TRIBUNWOW.COM - Bocah berinisial MN (11) yang tadinya periang dan mudah bergaul dengan rekan sebaya hingga bapak-bapak kini berubah menjadi pendiam dan takut untuk sekadar keluar dari rumah.
MN mulai berubah seusai ia diduga menjadi korban penganiayaan oknum perwira TNI yakni Letkol ZK yang video penganiayaannya viral di media sosial.
Dikutip TribunWow dari Sripoku, penganiayaan diketahui terjadi di Kecamatan Ilir Timur 2, Palembang, Sumatera Selatan.
Baca juga: Viral Oknum Jaksa di Batubara Sumut Diduga Peras Keluarga Tersangka Rp 80 Juta, Begini Nasibnya
Saat menganiaya korban, Letkol ZK bahkan sempat mengeluarkan ancaman kepada korban yang masih bocah.
Penganiayaan tersebut diketahui berawal dari cekcok antara korban dengan anak pelaku yang membuat pelaku emosi.
Tri Sopan Diono (40) ayah dari anak korban penganiayana menceritakan kronologi kejadian menimpa putranya MN.
Tri berujar jika penganiayaan tersebut terjadi saat waktu Magrib di kawasan Mushola tempat tinggalnya.
"Awalnya anak pelaku bokongi anak saya, dan karena itu anak saya ngak senang. Lalu anak saya membalas dan terjadi saling bodi dengan anak pelaku,"ujarnya.
Setelah kejadian itu anak pelaku langsung pulang dan mengadukan hal tersebut ke pelaku.
Dari aduan sang anaklah, lantas pelaku langsung mendatangi Mushola tempat korban berada.
Dugaan cekcok atau perselisihan antar anak ini lah yang memunculkan aksi arogan dari pelaku Letkol ZK.
Dari penuturan ayah korban, pelaku datang ke mushola tersebut dengan keadaan marah dan meluapkannya kepada korban.
"Anak saya langsung dicekik dan diangkat oleh pelaku dan ngga hanya itu anak saya juga diancam akan dipukul sambil bilang 'sekali ku tinju kau langsung mati'" kata sang ayah menceritakan kejadian itu.
Dikatakan oleh Tri bahwa pada saat itu kondisi sekitar sedang ramai, dan karena itulah pelaku tidak jadi memukul korban dan membawa korban dengan menyeretnya ke rumah pelaku.
"Anak saya pada saat ini nangis tapi masih di paksa dan diseret oleh pelaku ke rumahnya dan di suruh duduk dipojokan sedang pelaku pergi begitu saja," bebernya